Chandra Asri Petrochemical Tertarik Terbitkan Obligasi Hijau

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) tengah menggalakkan pengelolaan limbah plastik.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Okt 2021, 16:36 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2021, 16:35 WIB
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.

Liputan6.com, Jakarta - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mengungkapkan keinginan untuk menerbitkan obligasi atau bond terkait Environmental, Social and Governance (ESG).

Hal itu diungkapkan oleh Direktur HR & Corporate Affairs Chandra Asri Petrochemical, Suryadi dalam CMSE 2021 yang juga dihadiri manajemen dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).

"Kami sangat tertarik dan ingin mengikuti jejak dari Japfa, bisa menerbitkan bond yang berkaitan dengan ESG,” kata Suryadi, Kamis (14/10/2021).

JPFA menerbitkan sustainability-linked bond senilai USD 350 juta pada Maret lalu. Penerbitan tersebut menjadi sustainability-linked bond pertama dari industri agribisnis makanan, dan menjadi sustainability-linked bond pertama yang diterbitkan dengan denominasi dolar AS dari Asia Tenggara.

Suryadi melanjutkan, Perseroan sebetulnya tak menyumbang terlalu banyak limbah. Namun, pada kondisi tertentu, bisa saja terjadi gangguan teknis yang mengakibatkan polusi udara hingga suara.

"Jadi kalau dari proses produksi di kita sendiri dari segi limbah sebetulnya tidak banyak. Kecuali kalau batuk-batuk, pabrik ada masalah dengan proses produksi. Sehingga ada yang masih ada gas yang masih di dalam mesin kita harus buang dulu supaya bisa kita ulang prosesnya kembali,” ujar Suryadi.

"Itu yang kadang-kadang akibatkan asap hitam, suara bising. Makanya dimitigasi dengan adanya Enclosed Ground Flare (EGF),” ia menambahkan.

Menyadari hasil produksinya erat dengan plastik, Suryadi mengatakan Perseroan saat ini tengah menggalakkan  pengelolaan limbah plastik. Salah satu implementasinya yakni pemanfaatan sampah plastik sebagai campuran untuk aspal.

Perseroan bersama grup Djarum gelar aspal plastik di Kudus dengan memanfaatkan 7,1 juta lembar campuran sampah plastik untuk aspal seluas 39 ribu meter persegi.

Kemudian memanfaatkan 5,37 ton sampah plastik bersama Sinar Mas Land menerapkan aspal dengan campuran sampah plastik di kawasan barat BSD City. Total area seluas 15,52 meter persegi.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gerak Saham TPIA

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada penutupan perdagangan Kamis, 14 Oktober 2021, saham TPIA naik 3,96 persen ke posisi Rp 7.225 per saham. Saham TPIA dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 7.000 per saham.

Saham TPIA berada di level tertinggi Rp 7.275 dan terendah Rp 6.975 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 4.958 kali. Volume perdagangan 85.149. Nilai transaksi Rp 61,3 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya