Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan Jumat (29/10/2021) seiring harga komoditas melemah dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun menguat.
Pengamat pasar modal, Edwin Sebayang menuturkan, tekanan jual akan kembali memukul saham batu bara seiring harga batu bara turun 6,43 persen untuk pengiriman Desember 2021.
Di sisi lain, EIDO turun 0,21 persen dan kenaikan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun sebesar 3,22 persen ke level 1,578 menurut Edwin menjadi faktor negatif untuk perdagangan Jumat pekan ini.
Advertisement
Namun, Edwin menilai ada sejumlah sentimen positif yang dapat menyeimbangkan. Hal itu antara lain penguatan indeks Dow Jones sebesar 0,68 persen dan harga komoditas.
Baca Juga
“Jika dikombinasikan dengan reboundnya harga beberapa komoditas antara lain harga minyak 1,24 persen, nikel 0,80 persen dan timah 1,21 persen menjadi penyeimbang dalam perdagangan hari ini,” ujar Edwin dalam catatannya.
Ia prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.484-6.578 pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya mengatakan, pola pergerakan IHSG saat ini terlihat masih memiliki peluang koreksi cukup besar. Sedangkan gelombang tekanan sedang terjadi terlihat belum akan berakhir. Hal ini terlihat dari masih minimnya sentimen ditambah dengan kondisi perlambatan perekonomian yang masih berlangsung.
“Di sisi lain harga komoditas masih berpotensi melemah yang tentu dapat memberikan dampak terhadap emiten yang berkaitan sehingga akan memberi dampak terhadap pergerakan IHSG,” kata dia.
William perkirakan, IHSG bergerak di kisaran 6.472-6.691.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan yang jadi pertimbangan, William memilih saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Astra International Tbk (ASII), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Lalu saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Astra International Tbk (ASII).
Sedangkan Edwin memilih saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) dan PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY).
Advertisement