Elon Musk Jual Saham Tesla Rp 98,22 Triliun dalam Sepekan

Elon Musk masih pegang lebih dari 166 juta saham Tesla.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Nov 2021, 14:52 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2021, 14:52 WIB
Elon Musk
Elon Musk. (dok.Instagram @elonrmuskk/https://www.instagram.com/elonrmuskk/?hl=id/Henry)

Liputan6.com, New York - CEO Tesla Elon Musk menjual saham Tesla senilai USD 1,2 miliar atau setara Rp 17,08 triliun (asumsi kurs Rp 14.235 per dolar AS) pada Jumat, 12 November 2021. Elon Musk masih pegang lebih dari 166 juta saham Tesla.

Hal itu berdasarkan pengajuan yang diunggah pada Jumat malam waktu setempat.  Dengan penjualan saham itu, Elon Musk telah jual saham Tesla sekitar USD 6,9 miliar atau sekitar Rp 98,22 triliun dalam sepekan.

Mengutip laman CNBC, Minggu (14/11/2021), penjualan saham itu sebagian untuk memenuhi kewajiban pajak terkait pelaksanaan opsi saham. Akan tetapi, penjualan saham oleh Musk telah menekan harga saham Tesla.

Saham Tesla turun 15,4 persen selama sepekan, dan menandai kinerja terburuk selama sepekan dalam 20 bulan. Hal itu tidak termasuk penurunan pada Februari dan Maret 2020 karena pandemi COVID-19 menekan bursa saham.

Akan tetapi, saham Tesla masih naik sekitar 46 persen pada 2021. Saham Tesla sempat sentuh rekor USD 1.229,91 pada 4 November 2021.

Sebelumnya pada 6 November 2021, Elon Musk meminta lebih dari 60 juta pengikut Twitternya untuk memilih dalam jajak pendapat informal. Ia juga beritahu suara mereka akan menentukan masa depan kepemlikan saham Tesla.

Namun, dokumen yang diajukan selama sepekan menunjukkan beberapa dijadwalkan untuk dijual pekan ini terlepas dari hasil jajak pendapat.

Sebelumnya Musk isyaratkan kemungkinan akan jual “blok besar” dari opsi saham pada kuartal IV 2021. Pada the Code Conference September 2021, Musk menuturkan, opsi sahamnya berada di Tesla, dan tarif pajak marjinalnya akan lebih dari 50 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Selain Musk Bersaudara, Petinggi Ini Jual Saham Tesla

Tesla sukses bangun 100 stasiun Supercharger di Shanghai
Tesla sukses bangun 100 stasiun Supercharger di Shanghai

Sebelumnya, beberapa hari sebelum Elon Musk mulai menjual saham Tesla senilai miliaran dolar Amerika Serikat, Kimbal Musk, anggota dewan Tesla sekaligus saudara Elon Musk, menjual sahamnya sendiri di perusahaan senilai USD 108 juta atau sekitar Rp 1,53 triliun (asumsi kurs Rp 14.247 per dolar AS)

Elon Musk menjual saham Tesla senilai USD 5,7 miliar atau sekitar Rp 81,2 triliun dari Senin hingga Kamis pekan ini. Dilansir dari CNN, Sabtu, 13 November 2021, Kimbal Musk diketahui telah menjual sahamnya sendiri secara teratur. Begitu juga dengan banyak eksekutif puncak dan anggota dewan di pembuat mobil paling berharga di dunia.

Kimbal Musk telah menjual 525 saham Tesla berdasarkan penyesuaian stock split sejak Oktober 2019, menerima USD 189 juta sebagai hasilnya, dengan harga rata-rata USD 360 per saham.

Jika dia masih memiliki semua saham itu, sekarang akan bernilai USD 369 juta atau Rp 5,2 triliun, lebih dari apa yang dia terima saat itu. KImbal Musk juga akan memiliki lebih dari dua kali lebih banyak saham yang dia miliki saat ini.

Selain Musk bersaudara, Robyn Denholm, ketua perusahaan juga telah menjual saham secara teratur sejak dia mendapat pekerjaan mengawasi dewan pada akhir 2018. Dalam dua tahun terakhir, setiap kali dia menggunakan opsi yang dia terima sebagai bagian dari kompensasinya, dia segera menjual semua saham yang dia miliki. baru saja diakuisisi.

Zachary Kirkhorn, yang disebut Master of Coin Tesla, yang dulunya memiliki disebut sebagai chief financial officer, juga telah menjual saham Tesla secara teratur.

 

 

Saham Tesla Perkasa

Logo Tesla
Logo Tesla (Foto: logospike.com).

Saham Tesla memiliki kinerja yang luar biasa dalam dua tahun terakhir ini, naik hampir 2.000 persen sejak perusahaan mengejutkan investor dengan kinerja kuartal ketiga yang menguntungkan pada 2019. KInerja baik itu berlanjut hingga kuartal-kuartal selanjutnya.

Sebelum laporan Oktober 2019, banyak investor khawatir bahwa perusahaan mungkin menghadapi krisis uang tunai. Perjalanan saham itu telah menjadikan Tesla sebagai perusahaan AS keenam yang mencapai penilaian USD  1 triliun atau Rp 14.247 triliun, mencapai nilai pasar yang lebih besar dari kapitalisasi pasar gabungan dari 12 pembuat mobil terbesar di planet ini dan menjadikan Elon Musk orang terkaya di dunia.

Banyak penjualan orang dalam dilakukan untuk mendiversifikasi kepemilikan mereka dan tidak selalu memprediksi arah saham.

Dalam kasus orang dalam Tesla, diversifikasi belum tentu merupakan strategi terbaik. "Ironisnya adalah mereka meninggalkan ratusan juta di atas meja dengan menjual lebih awal," kata Daniel Ives, analis teknologi di Wedbush Securities.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya