Bursa Saham Asia Bervariasi, Investor Pantau Perkembangan Ukraina

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Senin, 7 Februari 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Feb 2022, 09:15 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2022, 09:15 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin pagi (7/2/2022). Bursa saham China kembali buka setelah rayakan libur Imlek selama sepekan.

Pada awal perdagangan, indeks Shanghai melonjak 1,43 persen. Sementara itu, indeks Shenzhen menguat 1,53 persen. Indeks Hang Seng tergelincir 0,18 persen.

Di Jepang, indeks Nikkei turun 0,82 persen. Indeks Topix melemah 0,45 persen dan indeks Korea Selatan Kospi susut 0,79 persen. Selain itu, indeks Australia ASX 200 melemah 0,38 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang sedikit berubah. Demikian dilansir dari CNBC, Senin pekan ini.

Di sisi lain, investor juga kembali monitor situasi Ukraina. Hal ini setelah penasihat keamanan gedung putih AS Jake Sullivan ingatkan invasi Rusia mungkin sudah dekat.

Selain itu, indeks dolar AS berada di posisi 95,48 setelah sempat sentuh 95,9. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 115,27 per dolar AS. Harga minyak menguat pada jam perdagangan di Asia.

Harga minyak mentah Brent berjangka naik 0,51 persen menjadi USD 93,75 per barel. Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat mendaki 0,17 persen menjadi USD 92,47 per barel.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bursa Saham Asia Bervariasi pada Jumat 4 Februari 2022

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Jumat pagi, 4 Februari 2022. Gerak bursa saham Asia Pasifik ini mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang tertekan dengan indeks Nasdaq merosot hampir empat persen.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 0,24 persen pada awal sesi perdagangan. Sementara itu, indeks Topix tergelincir. Indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,33 persen. Indeks ASX 200 juga tertekan.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang mendaki 0,16 persen. Bursa saham Hong Kong kembali buka setelah tutup hampir sepekan untuk merayakan Imlek. Sedangkan bursa saham China masih libur. Demikian dilansir dari CNBC, Jumat (4/2/2022).

Di bursa saham Amerika Serikat atau wall street merosot. Indeks Nasdaq tersungkur 3,74 persen menjadi 13.878,82, dan alami penurunan terburuk sejak September 2020.

Sementara itu, indeks S&P 500 tergelincir 2,44 persen menjadi 4.477,44. Indeks Dow Jones susut 518,17 poin atau 1,45 persen menjadi 35.111,16.

Namun, bursa saham berjangka AS membalikkan arah seiring hasil kuartalan kinerja perusahaan teknologi yang positif dari Amazon dan Snap. Indeks Dow Jones berjangka naik sekitar 200 poin. Indeks S&P 500 berjangka menguat 1,13 persen, sementara itu, indeks Nasdaq berjangka melonjak 1,87 persen.

Sementara itu, indeks dolar AS bergerak di kisaran 95,37 dari posisi awal minggu 96,6. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 114,95 per dolar AS.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya