10 Saham Paling Lesu pada 7-11 Februari 2022

BEI mencatat, IHSG menguat 1,25 persen dari posisi pekan lalu 6.731,39. Di tengah penguatan IHSG, ada 10 saham yang paling lesu.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Feb 2022, 13:08 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2022, 13:08 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kinerja positif pada periode 7-11 Februari 2022 ke level 6.815,61. Meski demikian, ada 10 saham yang mencetak rugi terbesar (top losers).

Selama periode sepekan kemarin, data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, IHSG menguat 1,25 persen dari posisi pekan lalu  6.731,39. Pasar modal Indonesia bergerak naik turun (mixed), yang ditandai dengan enam sektor ada di zona hijau.

Sementara lima sektor saham ini yang berada di zona merah, yaitu sektor energi, sektor consumer non cyclical, sektor kesehatan, sektor properti dan sektor teknologi.

Berikut adalah daftar 10 saham yang mencetak kerugian terbesar selama sepekan kemarin, dikutip dari data BEI, Sabtu (12/2/2022):

1. PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT)

Saham BAUT menempati daftar tertinggi pencetak rugi terbesar dengan koreksi sebesar 25,23 persen menjadi Rp 160 per saham, dari pekan lalu sebesar Rp 214 per saham.

2. PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS)

Saham LMAS menempati daftar tertinggi kedua pencetak rugi terbesar dengan 21,79 persen menjadi Rp 61 per saham, dari pekan lalu Rp 78 per saham.

3. PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC)

Saham FLMC menurun 20,81 persen menjadi Rp 156 per saham, dari pekan lalu Rp 197 per saham.

4. PT Idea Indonesia Akademi Tbk (IDEA)

Saham IDEA melemah 20 persen menjadi Rp 76 per saham, dari pekan lalu Rp 95 per saham.

5. PT Perdana Bangun Pustaka Tbk (KONI)

Saham KONI terkoreksi 19,49 persen menjadi Rp 3.470 per saham, dari pekan lalu Rp 4.310 per saham.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saham BKDP-SNLK

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

6. PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP)

Saham BKDP terkoreksi 19,47 persen menjadi Rp 91 per saham, dari pekan lalu Rp 113 per saham.

7. PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE)

Saham UFOE turun 18,67 persen menjadi Rp 980 per saham, dari pekan lalu Rp 1.205 per saham.

8. PT Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN)

Saham LPIN melemah 17,97 persen menjadi Rp 525 per saham, dari pekan lalu Rp 640 per saham.

9. PT Pollux Properties Indonesia Tbk (POLL)

Saham POLL turun 17,14 persen menjadi Rp 725 per saham, dari pekan lalu Rp 875 per saham.

10. PT Sunter Lakeside Hotel Tbk (SNLK)

Saham SNLK melemah 17,14 persen menjadi Rp 580 per saham, dari pekan lalu Rp 700 per saham.

Sepekan kemarin, nilai kapitalisasi pasar bursa tercatat meningkat sebesar 1,17 persen menjadi Rp 8.587,77 dari Rp 8.488,37 triliun pada penutupan pekan lalu.

Pergerakan IHSG pekan lalu disupport oleh pergerakan 719 perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan, dari total sebanyak 773 perusahaan tercatat. Transaksi perdagangan melibatkan 94 perusahaan broker.

Selama sepekan ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, investor asing melakukan pembelian sebesar Rp 23.026,27 triliun lebih tinggi dari aktivitas penjualan sahamnya yang sebesar Rp 15.384,00 triliun . Frekuensi beli investor asing lebih besar yaitu sebanyak 906,668 kali, dibanding frekuensi jual 813,585 kali.

 

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya