Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Jumat, (18/2/2022). Koreksi wall street akan jadi sentimen negatif IHSG.
Dalam riset PT NH Korindo Sekuritas Indonesia menyebutkan, investor terindikasi mulai melakukan aksi ambil untung setelah IHSG menembus rekor penutupan tertinggi di tengah masih minimnya sentimen positif baru. IHSG melemah 0,22 persen ke level 6.835 pada Kamis, 17 Februari 2022.
“Menjelang akhir pekan, pergerakan IHSG bergerak bervariasi cenderung melemah pada rentang 6.800-6.875,” demikian mengutip riset PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, pengamat pasar modal Edwin Sebayang menuturkan, sentimen global akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG.
Hal ini seiring meningkatnya ketegangan geopolitik antara Ukraina dan Rusia sehingga mendorong turunnya indeks acuan di wall street. Indeks Dow Jones kembali terjungkal 1,78 persen. Pelemahan itu terburuk selama 2022.
Indeks Nasdaq merosot 2,88 persen, menurut Edwin berpotensi menjadi sentimen negatif pendorong turunnya IHSG pada Jumat, 18 Februari 2022.
“Jika dikombinasikan turunnya indeks di wall street dengan turunnya EIDO 1,72 persen serta turunnya harga batu bara 1,83 persen membuat peluang kejatuhan IHSG semakin membesar dalam perdagangan Jumat pekan ini,” ujar Edwin.
Edwin prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.750-6.867 pada Jumat pekan ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT PP Tbk (PTPP), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Selain itu, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Dalam riset PT NH Korindo Sekuritas memilih saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT MNC Energy Invesments Tbk (IATA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA).
Advertisement