Indosat Cetak Laba Bersih Rp 6,75 Triliun pada 2021

Indosat mencatat pendapatan naik 12,4 persen menjadi Rp 31,4 triliun pada 2021. Selain itu, perseroan juga membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Feb 2022, 11:20 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2022, 11:20 WIB
Indosat Ooredoo
Ilustrasi: BTS Indosat Ooredoo (Foto: Indosat Ooredoo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan kinerja gemilang sepanjang 2021. Perseroan berhasil membukukan pendapatan Rp 31,4 triliun, tumbuh 12,4 persen secara tahunan (year on year/yoy). Raihan itu berasal dari segmen selular.

Mengutip laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi bursa, Selasa (22/2/2022), raihan itu ditopang layanan selular dengan kontribusi 80,9 persen atau Rp 25,4 triliun. Kemudian multimedia, komunikasi data, internet (MIDI) 17,3 persen atau Rp 5,42 triliun.. Serta telekomunikasi tetap menyumbang 1,8 persen atau Rp 574,84 miliar.

Pada periode tersebut, Indosat catat beban penghasilan tercatat sebesar 21,03 triliun. Turun sekitar Rp 4,5 triliun atau 17,6 persen lebih rendah dibandingkan 2020.

Penurunan ini utamanya diakibatkan oleh peningkatan dari pendapatan operasional lain-lain sebesar Rp 5,7 triliun atau 582,6 persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu utamanya disebabkan oleh keuntungan bersih dari jual dan sewa balik menara yang dikurangi kerugian penurunan nilai atas aset tetap.

Kemudian penurunan dalam beban karyawan 14,9 persen menjadi Rp 2,2 triliun, dan beban pemasaran 4,4 persen menjadi Rp 2,04 triliun. Serta diimbangi oleh peningkatan dalam beban penyelenggaraan jasa yang naik 11,6 persen menjadi Rp 13,6 triliun.

Beban penyusutan dan amortisasi naik tipis 1,9 persen menjadi 10,2 triliun, serta beban umum dan administrasi meningkat 4,2 persen menjadi Rp 693,53 miliar. Sepanjang 2021, perseroan mencatat beban biaya sebesar Rp 2,85 triliun, 5,1 persen lebih rendah dibandingkan dengan beban yang tercatat pada 2020.

Dengan demikian, Indosat membukukan laba bersih sebesar Rp 6,75 triliun, meningkat sebesar Rp 7,5 triliun, atau berbanding dari posisi tahun sebelumnya yang catatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp 630,16 miliar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Aset Perseroan

Indosat Ooredoo Hutchison
Ilustrasi : Indosat Ooredoo Hutchison. (Dok: Indosat Ooredoo Hutchison)

Dari sisi aset perseroan hingga akhir Desember 2021 tercatat sebesar Rp 63,4 triliun, naik dibandingkan posisi akhir 2020 sebesar Rp 62,78 triliun. Rinciannya, aset lancar meningkat sebesar 19,8 persen menjadi Rp 11,5 triliun. Serta aset tidak lancar turun 2,4 persen menjadi Rp 51,9 triliun.

Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp 53,1 triliun, naik dibandingkan posisi akhir 2020 sebesar Rp 49,87 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek yang meningkat 26,5 persen menjadi Rp 28,66 triliun, dan liabilitas jangka panjang yang turun 10,2 persen menjadi Rp 24,44 triliun.

Adapun liabilitas perseroan hingga akhir Desember 2021 tercatat sebesar Rp 10,3 triliun. Turun dari posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 12,91 triliun.

 

 


Gerak Saham ISAT

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada perdagangan Selasa, 22 Februari 2022 pukul 11.13 WIB, saham ISAT naik 5 persen ke posisi Rp 5.775 per saham. Saham ISAT dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 5.525 per saham.

Saham ISAT berada di level tertinggi Rp 5.800 dan terendah Rp 5.525 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.144 kali dengan volume perdagangan 53.638 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 30,3 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya