Semacom Integrated Bidik Pendapatan Rp 20 Miliar dari Solar Panel

Direktur Utama PT Semacom Integrated Tbk (SEMA), Rudi Hartono Intan mengatakan, saat ini berupaya mengembangkan produk dengan pembangunan solar panel.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Mar 2022, 21:32 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2022, 21:32 WIB
PT Semacom Integrated Tbk (SEMA)
Pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik industri Indonesia diprediksi tumbuh 3,6 kali lipat pada 2036 dibanding 2020

Liputan6.com, Jakarta - PT Semacom Integrated Tbk (SEMA) berencana diversifikasi usaha dengan membuka pasar baru sebagai pendukung industri energi terbarukan.

Direktur Utama PT Semacom Integrated Tbk, Rudi Hartono Intan mengatakan, perseroan saat ini berupaya mengembangkan produk dengan pembangunan solar panel.

Dalam pengembangan solar panel ini, SEMA akan berpartner dengan perusahaan asal China, Golden Concord Holdings Limited (GCL-Poly). Untuk proyek solar panel yang akan mulai dibangun tahun ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan perusahaan hingga Rp 20 miliar.

"Kita baru mau kerja sama menjadi distributor salah satu merk dulu, dan sekalian rencana mau assembling lokal. Nanti kita akan bikin merk sendiri," ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu (9/3/2022).

Selain panel solar, perseroan juga membidik pasar penyedia energi melalui produksi baterai untuk keperluan data center perusahaan telekomunikasi dan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).

"Dengan mengestimasikan biaya investasi pembangunan SPKLU level 2 sebesar USD 4.300 dan target kebutuhan SPKLU yang telah diproyeksikan oleh PLN pada 2021- 2025, maka terdapat potensi proyek minimum sebesar USD 203 juta untuk perusahaan swasta," kata dia.

Rudi berharap, ke depannya SEMA dapat memperoleh kontrak kerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. Rudi mengatakan pihaknya siap membangun SPKLU ini di beberapa tempat strategis. Pembangunan SPKLU rencananya akan dimulai awal tahun depan.

"Untuk mempertahankan pangsa pasar dalam industri panel listrik, baterai dan energi terbarukan, kami akan selalu melakukan usaha-usaha dalam memperbaiki dan meningkatkan kompetensi dan kualitas produk dengan melakukan inovasi produk, meningkatkan efisiensi proses produksi, serta melakukan survey pasar,” ia menambahkan.

Semacom Integrated terlebih dahulu akan mencari product engineering dan kemudian diuji sampel untuk mendapatkan sertifikasi sebelum membangun lebih banyak. Untuk sementara ini nilai capital expenditure (capex) atau belanja modal SPKLU masih dalam tahap pendalaman. Perseroan masih fokus mengembangkan panel surya pada 2022.

"Tahun ini kita masih mengandalkan panel dan baterai, untuk panel box kita produksi sendiri," pungkas dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham SEMA

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada penutupan perdagangan Rabu, 9 Maret 2022, saham SEMA melemah 3,85 persen ke posisi Rp 250 per saham. Saham SEMA dibuka stagnan Rp 260 per saham.

Saham SEMA berada di level tertinggi Rp 260 dan terendah Rp 250 per saham. Total frekuensi perdagangan 586 kali dengan volume perdagangan 31.152. Nilai transaksi Rp 790,3 juta.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya