Minat Investor Asing Meningkat di Saham BBNI

AVP Investor Relations PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Yudha Pradipta mengatakan, ada peningkatan pilihan investor asing di saham BBNI.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 14 Mar 2022, 15:05 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2022, 15:05 WIB
Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. (Dok BNI)
Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. (Dok BNI)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi salah satu pilihan investor asing. Hal itu menjadi sentimen positif untuk pergerakan saham BBNI.

AVP Investor Relations PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Yudha Pradipta mengatakan, ada peningkatan pilihan investor asing di saham BBNI.

"Yang menarik kami sampaikan di sini, kami melihat ada peningkatan preferensi investor asing di BNI. Melihat kemarin angkanya sempat naik tiga persen pada akhir 2021 sehingga kepemilikannya menjadi 20 persen. Tiga persen ini sebenarnya cukup signifikan mendengar nilai kapitalisasi pasar BNI cukup besar sekitar Rp 140 triliun," ujar dia saat acara MNC Group Investor Forum 2022 secara virtual, Senin (14/3/2022).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, Jumat, 11 Maret 2022, kapitalisasi pasar saham BNI Rp 147 triliun. Saham BBNI naik 2,25 persen ke posisi Rp 7.950 per saham pada Jumat, 11 Maret 2022. Pemegang saham BNI per 28 Februari 2022 antara lain pemerintah Indonesia 60 persen, masyarkaat 39,87 persen dan saham treasury 0,13 persen.

Berdasarkan data RTI, aksi beli investor asing di saham BBNI mencapai Rp 4 triliun secara year to date di seluruh pasar.

Ia mengatakan, meningkatnya pilihan investor asing terutama institusi. "Dengan harga 7.950 ini kami lihat valuasinya saat ini setara dengan 1,2 kali price to book value (PBV). Sehingga dengan proyeksi laba yang terus meningkat ke depan, tentunya masih ada ruang buat saham BNI untuk lebih baik lagi,” ujar Yudha.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Didukung Fundamental Keuangan

Gedung BNI (Dok: BNI)
Gedung BNI (Dok: BNI)

Ia mengatakan, potensi saham BNI lebih baik tersebut juga akan didukung dari fundamental keuangan semakin kuat. Laba bersih perseroan tahun buku 2021 tercatat Rp 10,89 triliun atau tumbuh 232,2 persen year-on-year (yoy).

Realisasi kinerja tersebut setara tiga kali lipat dari profit 2020. Laba bersih tersebut juga diperkirakan melampaui ekspektasi pasar.

Perseroan juga mencatat sebagai bank terbesar keempat di Indonesia berdasarkan dari segi aset, dana pihak ketiga dan jumlah kredit. “Dengan total aset saat ini mencapai Rp 960 T, BNI adalah bank terbesar keempat di Indonesia dari segi aset, dana pihak ketiga dan jumlah kredit yang disalurkan," ujar Yudha.

BNI memiliki layanan solusi perbankan yang menyeluruh across segmen mulai dari corporate, commercial, SNI hingga ke consumer termasuk transactional banking. Yudha mengungkapkan terkait gambaran dari segi market share BNI untuk sejumlah segmen.

"Untuk memberikan gambaran lebih lanjut dari segi market share untuk segmen corporate market share BNI sekitar nomor dua, kemudian untuk segmen consumer ada di nomor dua atau tiga, sedangkan untuk credit card BNI saat ini ada di nomor dua market share nya," ujar dia.

Ia juga mengatakan, untuk kehadiran jaringan internasional BNI memiliki kantor cabang di luar negeri yang tersebar di sejumlah pusat-pusat keuangan dunia, baik itu Singapore, Hongkong, Tokyo, Seoul, London dan New York.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya