Rights Issue, Adhi Karya Terbitkan 7,12 Miliar Saham

Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk penyelesaian rencana alokasi penggunaan dana untuk penyertaan proyek investasi Adhi Karya (ADHI).

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Mar 2022, 08:37 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2022, 08:37 WIB
Proyek Pembangunan LRT Rampung Desember 2021
Suasana proyek pembangunan LRT Jabodebek di kawasan Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (3/2/2020). PT KAI menanggung 60% dari kebutuhan pembangunan LRT Jabodebek senilai Rp 22,8 triliun sisanya ditanggung PT Adhi Karya dan pemerintah. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan menambah modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue kepada pemegang saham melalui penawaran umum terbatas (PUT) II.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (17/3/2022), PT Adhi Karya Tbk akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 7.121.658.184 saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk penyelesaian rencana alokasi penggunaan dana untuk penyertaan proyek investasi Adhi Karya berupa jalan tol, SPAM (pengelolaan air), pengelolaan limbah dan preservasi jalan.

PT Adhi Karya Tbk menggelar rights issue ini seiring rencana perseroan untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Namun, perseroan memiliki tantangan yaitu keterbatasan ekuitas. "Ekuitas perseroan sangat kecil dibandingkan dengan BUMN Karya lain terutama BUMN Karya yang telah listing di Bursa Efek Indonesia,” tulis perseroan.

Kemudian pada 2020, kondisi keuangan perseroan diperparah dengan ada COVID-19 telah menghantam ekonomi dunia bahkan di berbagai negara perekonomian tidak tumbuh dan terancam resesi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tujuan Rights Issue

Adhi Karya
Ilustrasi Adhi Karya (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Oleh sebab itu, perseroan akan melakukan rights issue atau HMETD yang bertujuan:

1.Menciptakan struktur keuangan dan manajemen keuangan yang baik/kuat sehingga tidak melanggar batasanbatasan yang dipersyaratkan kreditur, serta dapat meningkatkan kemampuan leverage perseroan.

 Sesuai dengan kebijakan Perseroan untuk menjaga Struktur Permodalan yang sehat. Jika ADHI menjalankan rencana proyek investasi maka opsi Rights Issue harus dijalankan untuk menjaga covenant Perseroan.

2.Meningkatkan kapasitas usaha yang dimiliki oleh ADHI serta pengembangan usaha melalui proyek investasi infrastruktur sehingga perseroan dapat bergerak dengan lebih efektif dan efisien dikarenakan adanya tambahan modal tersebut.

3. Mendukung program pemerintah dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat dampak pandemi Covid-19 melalui penyelesaian proyek penugasan infrastruktur yang dapat mempertahankan penyerapan tenaga kerja dan konsumsi barang produksi sehingga dapat berkontribusi dalam ketahanan ekonomi di masa pandemi.

4.Mendukung dan mempercepat pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga dapat menjadi katalisator dalam pertumbuhan perekonomian dan memberikan dampak berantai (multiplier effect) yang luas.

"Dalam rangka melaksanakan program-program tersebut, Perseroan membutuhkan tambahan pendanaan,” ujar dia.

Perseroan berencana untuk melakukan penambahan modal melalui skema HMETD kepada para pemegang saham Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas II yang akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan POJK HMETD.

PT Adhi Karya Tbk pun akan meminta persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan rights issue pada 7 April 2022.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya