Liputan6.com, Jakarta - Merger Discovery dan WarnerMedia resmi Jumat, 8 April 2022 menciptakan raksasa media streaming yang dipimpin CEO David Zaslav.
Kesepakatan merger dua perusahaan dan menandakan perubahan lebih lanjut di era streaming. Perusahaan yang baru dibentuk, Warner Bros Discovery akan mulai perdagangan pada Senin, 11 April 2022. Zaslav menuturkan, pihaknya akan gelar town hall untuk karyawan hasil merger perusahaan tersebut.
Baca Juga
"Saya yakin energi kolektif dan cinta sejati kami untuk bisnis dan merek ini akan membangun perusahaan media dan hiburan paling dinamis di dunia,” ujar Zaslav dalam memo kepada karyawan, dikutip dari laman CNN, Minggu (10/4/2022).
Advertisement
Zaslav menuturkan, Warner Bros.Discovery dapat mendorong pembuatan konten berkualitas tinggi, menciptakan banyak peluang bagi storytellers dan content creator independen, dan melayani pelanggan dengan pengalaman video dan keterlibatan yang lebih inovatif.
Adapun kesepakatan merger itu pertama kali diumumkan pada Mei 2021 adalah momen klimaks bagi Zaslav dan deputi lama di Discovery. Disovery terkenal dengan merek antara lain Animal Planet, TLC, dan HGTV. Merger tersebut menambahkan HBO, CNN, TNT, Turner Sports, studio film Warner Bros, dan sejumlah besar aset media lainnya ke dalam perusahaan.
Hal ini sebagai upaya bersaing dengan Disney dan Netflix. “Kami berada di posisi yang baik untuk menjadi pesaing streaming papan atas,” kata Zaslav.
Dia mengkonfirmasikan, layanan streaming utama dari setiap perusahaan HBO Max dan discovery+ akan dibawa ke dalam satu produk di masa depan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dampak Merger
Merger ini membuat Zaslav berada di tingkat teratas bisnis media, mengendalikan segalanya mulai dari studio film legendaris hingga jaringan berita global.
"Zaslav dan tim menemukan diri mereka dalam posisi yang tak terbayangkan dua tahun lalu,” ujar Analis Media LightShed Partners, Rich Greenfield.
Pemegang saham AT&T yang memisahkan WarnerMedia awal pekan ini memegang 71 persen saham di perusahaan baru dan pemegang saham Discovery memegang 29 persen. Namun, transaksi itu merupakan pembalikan AT&T dari rencana sebelumnya.
Dengan kesepakatan itu, AT&T resmi membatalkan pengambilalihan Time Warner pada 2018 dan fokus kembali pada bisnis intinya. CEO AT&T John Stankey menyampaikan perpisahan kepada perusahaan media dalam memo kepada karyawan. "Mencapai momen ini adalah salah satu keputusan tersulit dalam hidup saya," tulis dia.
Ia yakin karyawan tidak terkejut dan datang dengan cukup banyak kecemasan, kekecewaan, dan kekhawatiran sehubungan dengan perubahan yang akan dipicunya.
"Semua dipertimbangkan, saya tetap yakin kami telah menetapkan jalan yang benar. Seiring waktu. Kombinasi WarnerMedia dan Discovery akan hasilkan perusahaan yang lebih kuat dan mempercepat inovasi dan perubahan yang sudah Anda bangun,” ujar dia.
Warner Bros Discovery antisipasi bisnis USD 3 miliar yang sering disebut sinergi yang berarti kombinasi itu hampir menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Sudah banyak pimpinan Warner keluar dari perusahaan termasuk CEO WarnerMedia Jason Kilar. Zaslav menuturkan dalam memonya menulis kalau pihaknya sedang membangun struktur organisasi yang lebih sederhana dengan lapisan lebih sedikit.
Advertisement
WarnerMedia Merger dengan Discovery
Sebelumnya, AT&T disebut-sebut sedang mempersiapkan langkah untuk menggabungkan atau merger sejumlah aset perusahaan di bawahnya, WarnerMedia, dengan Discovery.
Kabarnya, langkah merger ini bertujuan untuk memperkuat posisi perusahaan di pasar layanan streaming melawan Netflix, Disney, dan Apple.
Diyakini, AT&T sedang membuat kesepatan terakhir dengan Discovery untuk membuat sebuah raksasa media baru, dan paling cepat diumumkan pada minggu depan.
Menurut sumber Bloomberg via Apple Insider, Senin, 17 Mei 2021, kedua perusahaan masih bernegosiasi soal struktur transaksi, dan kemungkinan kesepakatan tersebut batal pada tahap akhir ini.
Dengan demikian, kesepakatan itu akan menciptakan organisasi yang menggabungkan properti yang dimiliki oleh unit WarnerMedia AT&T dan Discovery.
Cakupan Siaran
Sebagai informasi, WarnerMedia mencakup CNN, HBO, Cartoon Network, TBS, TNT, dan Warner Bros. Studio.
Sedangkan Discovery mengontrol jaringan termasuk HGTV, Food Network, TLC, dan Animal Planet.
Jika kesepakatan berhasil, AT&T akan melepas aset medianya yang sebelumnya diakusisi sebesar Rp 1.213 triliun pada 2018.
Advertisement