Wall Street Kompak Menguat Sambut Akhir Pekan

Pada penutupan perdagangan wall street, Jumat, 13 Mei 2022 indeks Dow Jones menguat 466,36 poin ke posisi 32.199,66 atau 1,47 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Mei 2022, 08:21 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2022, 08:21 WIB
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/ llyod blazek)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/ llyod blazek)... Selengkapnya

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melambung pada Jumat, 13 Mei 2022. Penguatan wall street memangkas koreksi dari pekan sebelumnya dan mencegah indeks S&P 500 jatuh ke wilayah negatif.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 466,36 poin ke posisi 32.199,66 atau 1,47 persen. Indeks S&P 500 menguat 2,39 persen ke posisi 4.023,89. Indeks Nasdaq bertambah 3,82 persen ke posisi 11.805.

Pada Jumat pekan ini, indeks S&P 500 mencatat kinerja terbaik sejak 4 Mei. Sedangkan indeks Nasdaq membukukan kenaikan dalam satu terkuat sejak November 2020.

Meski naik jelang akhir pekan, rata-rata indeks acuan mencatat koreksi pekan ini. Indeks Dow Jones melemah 2,14 persen dan membukukan koreksi beruntun dalam tujuh minggu sejak 2001.

Indeks S&P 500 melemah 2,4 persen dan mencapai penurunan beruntun terpanjang sejak 2011, sementara indeks Nasdaq tergelincir 2,8 persen.”Harga tidak turun selamanya. Bahkan dalam koreksi dan mendekati pasar bearish, mereka cenderung mengalami reli yang melegakan yang tampaknya akan dimulai hari ini (Jumat-red),” ujar Chief Investment Strategist CFRA, Sam Stovall dilansir dari CNBC, Sabtu (14/5/2022).

Semua sektor saham di indeks S&P 500 menguat pada Jumat pekan ini yang dipimpin oleh sektor saham konsumsi dan teknologi informasi yang masing-masing menguat 4,1 persen dan 3,4 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham di Wall Street

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)... Selengkapnya

Saham Nike dan Salesforce masing-masing ditutup naik 4,7 persen dan 4,1 persen sehingga mendorong penguatan indeks Dow Jones. Saham American Express dan Boeing masing-masing naik lebih dari 3 persen.

Saham teknologi yang terpukul juga kembali bangkit. Saham Meta Platforms dan Alphabet masing-masing naik 3,9 persen dan 2,8 persen. Saham Tesla melonjak 5,7 persen. Sementara itu, saham semikonduktor Nvidia dan AMD juga menguat lebih dari 9 persen. Saham Apple naik 3,2 persen.

Saham meme juga kembali lanjutkan penguatan. Saham AMC Entertainment dan GameSto masing-masing melonjak 5,5 persen dan 9,9 persen.

Sementara itu, saham Twitter anjlok 9,7 persen setelah Elon Musk mengumumkan penghentian kesepakatan pengambilalihan saat ia  menanti rincian lebih lanjut tentang akun palsu platform.

Selain itu, saham Robinhood naik 24,9 persen setelah CEO Crypto Sam Bankman-Fried akuisisi saham di perusahaan.

Pasar saham telah merosot selama berbulan-bulan, dimulai dengan saham teknologi yang tindak menguntungkan dengan perutmbuhan tinggi akhir tahun lalu.

Inflasi Jadi Tantangan

Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas
Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas... Selengkapnya

Koreksi itu bahkan menyebar ke perusahaan-perusahaan dengan arus kas sehat dalam beberapa pekan terakhir.

Penurunan tersebut telah hapus banyak keuntungan yang cepat dinikmati dari saham dari posisi terendah saat pandemi COVID-19 yang mulai Maret 2020. 

Ryan Detrick dari LPL Financial menuturkan, indeks S&P 500 dan Dow Jones telah menghindari wilayah bearish tetapi reli Jumat pekan ini tidak berarti pasar akan keluar dari kesulitan.

“Mungkin tidak ada lebih banyak risiko penurunan menurut pendapat kami, tetapi kami dapat memiliki satu lagi yang lebih rendah,” ujar dia.

Salah satu alasan mengapa saham mengalami kesulitan dalam beberapa bulan terakhir adalah inflasi yang tinggi dan upaya the Federal Reserve untuk menahan harga dengan menaikkan suku bunga. Ketua the Fed Jerome Powell menuturkan, pihaknya tidak dapat menjamin soft landing yang menurunkan inflasi tanpa menyebabkan resesi.

 

Butuh Reli Bantuan

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)... Selengkapnya

Meski saham menikmati reli dua minggu setelah kenaikan suku bunga pertama the Federal Reserve pada Maret, kenaikan itu dengan cepat terhapus pada April.

Aksi jual saham berlanjut pada Mei 2022. Ada beberapa tanda seperti survei sentimen investor dan beberapa stabiliasasi pasar di pasar obligasi pekan ini. Pasar mungkin sudah dekat tetapi banyak investor dan ahli mengatakan pasar mungkin perlu alami koreksi.

“Anda mendapatkan pasar ini benar-benar meminta harga terendah untuk reli bantuan. Namun, pada akhirnya benar-benar tidak ada hari menyerah,” ujar Chief Investment Strategist Delos Capital Advisors, Andrew Smith.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya