Liputan6.com, Jakarta - PT Timah Tbk (TINS) membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021 35 persen dari laba bersih Rp 2021 sebesar Rp 1,3 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (28/5/2022), PT Timah Tbk akan memakai laba bersih 2021 sebesar Rp 1,3 triliun antara lain untuk dividen sebesar Rp 455,97 miliar. Dividen tersebut 35 persen dari laba bersih 2021. Adapun dividen tersebut setara Rp 61,2236
Baca Juga
Sedangkan sisa laba bersih sebesar 65 persen atau Rp 846,81 miliar sebagai saldo laba. Pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 24 Mei 2022.
Advertisement
Perseroan membagikan dividen 2021 tersebut dengan mempertimbangkan antara lain:
-Laba bersih yang didapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,3 triliun.
-Saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 5,55 triliun.
-Total ekuitas sebesar Rp 6,3 triliun.
Berikut jadwal pembagian dividen:
-Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen)
Pasar regular dan negosiasi pada 3 Juni 2022
Pasar tunai pada 7 Juni 2022
Awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen)
Pasar regular dan negosiasi pada 6 Juni 2022
Pasar tunai pada 8 Juni 2022
Tanggal daftar pemegang saham yang berhak dividen atau recording date pada 7 Juni 2022
Tanggal pembayaran dividen tunai tahun buku 2021 pada 24 Juni 2022
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Kuartal I 2022
Sebelumnya, PT Timah Tbk (TINS) membukukan kinerja keuangan positif sepanjang tiga bulan pertama 2022 yang ditunjukkan dari pertumbuhan laba bersih dan pendapatan. Hal tersebut didukung kenaikan harga logam timah dan perseroan menekan biaya operasional.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (19/5/2022), PT Timah Tbk mencatat laba Rp 601 miliar selama kuartal I 2022. Laba tersebut melesat 5.713 persen dibandingkan kuartal I 2021 yang meraup laba Rp 10,34 miliar.
Kenaikan laba tersebut juga ditopang pendapatan perseroan. Pada kuartal I 2022, PT Timah Tbk meraup pendapatan Rp 4,4 triliun atau naik 80 persen jika dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 2,44 triliun.
“Selain disebabkan oleh naiknya harga logam timah, hal ini juga dikarenakan efektivitas perseroan dalam menekan biaya operasional,” tulis perseroan.
Perseroan juga mencatat kenaikan kinerja laba operasi sebesar 575 persen menjadi Rp 885 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 131 miliar. Naiknya profitabilitas perseroan juga terlihat dari kenaikan EBITDA sebesar 213 persen menjadi Rp 1,1 triliun dari sebelumnya Rp 347 miliar.
Perseroan mencatat laba bersih per saham dasar/dilusi dari operasi yang dilanjutkan sebesar Rp 81 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1.
Advertisement
Aset Perseroan
Sementara itu, aset perseroan pada kuartal I 2022 sebesar Rp 14,4 triliun atau turun dua persen dibandingkan akhir 2021 Rp 14,7 triliun. Posisi liabilitas Rp 7,4 triliun atau susut 12 persen jika dibandingkan akhir 2021 Rp 8,4 triliun. Ekuitas perseroan naik 11 persen menjadi Rp 7 triliun dari periode akhir 2021 Rp 6,3 triliun.
Posisi arus kas operasi perseroan bertambah 111 persen menjadi Rp 2,1 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 0,9 triliun. Pinjaman bank dan utang obligasi pada kuartal I 2022 turun signifikan menjadi Rp 3,7 triliun dari sebelumnya Rp 5,1 triliun.
Indikasi baiknya performa finansial Perseroan terlihat dari beberapa rasio seperti Quick Ratio sebesar 44 persen, Current Ratio sebesar 153 persen, Gross Profit Margin sebesar 25 persen, Net Profit Margin sebesar 14 persen, Debt to Asset Ratio sebesar 26 persen, dan Debt to Equity Ratio sebesar 53 persen.
Sementara itu, kinerja operasi, produksi bijih timah pada kuartal I 2022 tercatat sebesar 4.508 ton atau turun 11 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 5.037 ton.
Kinerja Operasi
Dari jumlah tersebut 35 persen atau 1.583 ton berasal dari penambangan darat, sedangkan sisanya 65 persen atau 2.925 ton berasal dari penambangan laut. Produksi logam timah kuartal I 2022 turun sebesar 8 persen menjadi 4.820 Mton dari periode kuartal I 2021 sebesar 5.220 Mton.
Adapun penjualan logam timah tercatat sebesar 5.703 Mton atau turun sebesar 4 persen dibandingkan periode sama 2021 sebesar 5.912 Mton. Harga jual rerata logam timah pada kuartal I 2022 sebesar USD 43.946 per Mton atau naik signifikan 76 persen dibandingkan kuartal I 2021 sebesar USD 24.992 per Mton.
"Ke depan Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan volume produksi, sehingga target produksi dapat tercapai sesuai RKAP. Produksi bijih timah berbiaya rendah dari penambangan offshore akan terus ditingkatkan agar profit margin yang optimal tetap dapat dipertahankan,” ujar Direktur Keuangan PT Timah Tbk, Krisna Sjarif.
Advertisement