Energi Mega Temukan Minyak 156 Juta Barel dari Blok KKS Malacca Strait

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) perkirakan pengeluaran produksi temuan cadangan minyak ini secara komersial sekitar Rp 2 triliun - 2,5 triliun pada 2022 dan 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 06 Jun 2022, 20:06 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2022, 20:06 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) atau disebut EMP melalui anak usahanya, PT Imbang Tata Alam (ITA), yang merupakan operator dan pemilik 100 persen working interest di blok KKS Malacca Strait, telah mendapatkan temuan minyak baru sebesar 115 juta barel dari blok KKS Malacca Strait.

Temuan minyak baru tersebut sedang dalam proses sertifikasi oleh Gaffney Cline and Associates yang merupakan salah satu konsultan migas terkemuka di dunia.

Berdasarkan pekerjaan Optimisasi Pengembangan Lapangan Lanjutan (OPLL) di Lapangan TB, ITA juga berhasil menemukan tambahan jumlah minyak di tempat sebesar 41 juta barel.

Untuk itu jumlah total penemuan minyak ditempat (Original Oil in Place) di lapangan TB dan Ringgit menjadi sebesar 156 juta barel (115 juta barel + 41 juta barel).

CEO EMP, Syailendra Bakrie mengatakan, penemuan minyak baru tersebut akan berdampak positif terhadap kinerja produksi dan keuangan perusahaan dalam waktu dekat ini. Dengan diselesaikannya aktivitas pemboran di lokasi temuan minyak baru tersebut, diharapkan ITA sebagai operator dan pemilik working interest di blok KKS Malacca Strait dapat menjadi salah satu dari 10 produsen minyak terbesar di Indonesia.

“Kami akan terus mendukung target pemerintah untuk mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030,” kata Syailendra melalui keterangan resminya, Senin (6/6/2022).

Sementara itu, CFO Energi Mega Persada, Edoardus Ardianto menambahkan, penemuan minyak baru tersebut merupakan kesuksesan atas aktivitas pemboran di lapangan minyak TB dan Ringgit yang merupakan bagian dari blok KKS Malacca Strait.

“ITA aka melakukan pemboran di 19 sumur pengembangan di lapangan terkait untuk mulai memproduksikan temuan minyak baru tersebut," ujar dia.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perkiraan Pengeluaran Biaya

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ia menambahkan, perkiraan pengeluaran (biaya terkait) untuk memproduksi temuan cadangan minyak ini secara komersial adalah sekitar Rp 2 - 2,5 triliun pada 2022 dan 2023.

"Kami juga berterima kasih kepada SKK Migas atas dukungan dan kerjasamanya dalam pengoperasian aset-aset migas kami selama ini,” kata Edoardus.

Pada saat yang bersamaan Kepala SKK Migas, Dwi Sutjipto  menuturkan, SKK Migas memberi dukungan penuh terhadap kegiatan-kegiatan eksplorasi dan pengembangan yang dilakukan seluruh KKKS, termasuk temuan kandungan minyak oleh ITA di Blok KKS Malacca Strait ini.

“Selanjutnya, SKK Migas akan melanjutkan kerjasama dengan KKKS untuk memenuhi target produksi migas nasional. Diharapkan harga minyak dan gas yang cukup tinggi saat ini dapat memotivasi KKKS untuk percepatan kegiatan eksplorasi dan pengembangan yang tengah dilakukan,” ungkapnya.


Kinerja Kuartal I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) membukukan kinerja positif sepanjang tiga bulan pertama 2022. Perseroan mencatat pertumbuhan penjualan dan laba bersih selama kuartal I 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (1/6/2022), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mencatat penjualan USD 112,57 juta atau sekitar Rp 1,63 triliun pada kuartal I 2022. Penjualan perseroan naik 40,3 persen dari kuartal I 2021 sebesar USD 80,22 juta atau setara Rp 1,16 triliun.

Beban pokok penjualan naik 51,54 persen menjadi USD 68,65 juta pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 45,30 juta.

Dengan demikian, laba bruto bertambah 25,76 persen menjadi USD 43,92 juta selama tiga bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 34,92 juta.

Beban usaha naik menjadi USD 3,60 juta pada kuartal I 2022 dari kuartal I 2021 sebesar USD 3,09 juta. Perseroan membukukan laba usaha USD 40,31 juta pada kuartal I 2022, naik 27 persen jika dibandingkan kuartal I 2021 sebesar USD 31,82 juta.

 

 

 


Selanjutnya

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)
(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

PT Energi Mega Persada Tbk mencatat laba naik 67 persen menjadi USD 10,28 juta atau sekitar Rp 149,47 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 6,15 juta atau setara Rp 89,50 miliar.

Total ekuitas tercatat USD 459,09 juta pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 448,96 juta. Perseroan catat kenaikan liabilitas menjadi USD 757,28 juta pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 614,60 juta.

Aset perseroan membukukan aset USD 1,21 miliar pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 1,06 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 47,71 juta pada kuartal I 2022 jika dibandingkan Desember 2021 sebesar USD 32,78 juta.

Gerak Saham ENRG

Pada penutupan perdagangan Senin, 6 Juni 2022, saham ENRG naik 3,54 persen ke posisi Rp 234 per saham. Saham ENRG berada di posisi tertinggi Rp 236 dan terendah Rp 216 per saham. Total volume perdagangan 69.208.400 saham dengan nilai transaksi Rp 15,8 miliar. Total frekuensi perdagangan 3.493 kali.

Penguatan saham ENRG terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan. IHSG melemah 1,2 persen ke posisi 7.096,58. IHSG berada di level tertinggi 7.194,53 dan terendah 7.056,17. Sebanyak 234 saham menguat dan 301 saham melemah. 162 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.503.863 kali dengan volume perdagangan 25,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15 triliun.

Sepanjang tahun berjalan 2022, saham ENRG menguat 129,41 persen ke posisi Rp 234 per saham. Saham ENRG berada di level tertinggi Rp 258 dan terendah Rp 96 per saham. Total volume perdagangan 23.837.154.979 saham. Nilai transaksi Rp 3,8 triliun. Total frekuensi perdagangan 643.067 kali.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya