GOTO dan ASSA Suntik Modal Rp 26,8 Miliar ke Adi Sarana Logistik

Corporate Secretary GoTo, RA Koesoemohadiani menuturkan, Roda Bangun Selaras (RBS) adalah anak perusahaan GoTo yang dimiliki melalui PT Tokopedia

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Jun 2022, 11:45 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2022, 11:45 WIB
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) suntik modal kerja bagi PT Adi Sarana Logistik (ASL) senilai Rp 18,4 miliar. Penambahan modal dilakukan melalui pengambil bagian 18.400 saham ASL oleh entitas anak GoTo, PT Roda Bangun Selaras (RBS).

Corporate Secretary GoTo, RA Koesoemohadiani menuturkan, RBS adalah anak perusahaan GoTo yang dimiliki melalui PT Tokopedia. Ia menambahkan, transaksi ini tidak berdampak merugikan terhadap keuangan Perseroan.

“Tanggal kejadian transaksi pada 20 Juni 2022. Tujuan transaksi adalah untuk modal kerja ASL,” kata Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (23/6/2022).

Pada saat bersamaan, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), juga meningkatkan modal kepada ASL sebesar Rp 18,4 miliar. Adapun ASL merupakan entitas asosiasi dari ASSA dengan kepemilikan saham sebesar 40 persen.

“ASL dalam menjalankan usahanya membutuhkan tambahan modal, di mana diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada perseroan,” ungkap Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk, Prodjo Sunarjanto Sekar Pantjawati.

Sebelumnya, GOTO sendiri telah melakukan penyetoran modal tambahan ke sejumlah anak usahanya. Total dari transaksi yakni mencapai Rp 207,4 miliar yang mengalir ke lima anak usaha.

Di antaranya pengambilbagian saham PT Semangat Bambu Runcing (SBR) oleh PT Tokopedia (Tokopedia) dengan cara pengeluaran 58.400 saham baru oleh SBR yang diambilbagian oleh Tokopedia.

Total nilai pengambiklbagian yakni Rp 58,4 miliar. Pada hari yang sama, juga dilakukan pengambilbagian saham PT Roda Bangun selaras (RBS) oleh SBR. 

RBS mengeluarkan 18.400 lembar saham baru senilai Rp 18,4 miliar. SBR juga melakukan pengambilbagian 4.000 saham baru yang dikeluarkan PT Semangat Empat Lima (SEL) senilai Rp 40 miliar Perseroan melanjutkan penyetoran modal untuk dua entitas anak lainnya pada 20 Juni 2022.

Yakni di Go Car Technology Company Limited (GoCar Ltd) oleh Viet Lotus International Joint Stock Company (Viet Lotus) senilai VND 140,63 miliar atau setara Rp 89,79 miliar (kurs Rp 0,64 per VND). Kedua, penyetoran modal tambahan untuk Go Send Co. Ltd (GoSend Ltd) oleh Viet Lotus senilai VND 1,26 miliar atau sekitar Rp 802,56 juta.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

GOTO Genjot Layanan Fintech di Tengah Penetrasi Masih Rendah

GoTo
Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melihat ada peluang besar pada lini bisnis teknologi finansial (tekfin) atau financial technology (fintech).

Direktur Utama GoTo, Andre Soelistyo menuturkan, penetrasi tekfin di dalam negeri masih rendah, sehingga GoTo bermaksud hadir melalui ekosistem yang saat ini sudah dimiliki.

"Dengan rendahnya tingkat penetrasi digital payment apalagi untuk produk-produk layanan finansial, seperti lending, insurance dan yang lainnya, kesempatan untuk bisa menggunakan ekosistem kami melakukan konversi dari transaksi tersebut menjadi layanan finansial sevices," kata Andre dalam konferensi pers, Senin (30/5/2022).

Di sisi lain, Andre mencermati ada engagement konsumen terhadap platform yang lebih tinggi ketika konsumen juga menggunakan layanan financial GoTo.

Pada kuartal I 2022, jumlah pengguna dan volume GTV dari Gopay mencapai rekor tertingginya. Penggunaan on platform atau di dalam ekosistem GOTO tumbuh sebesar 207 persen sementara untuk off platform tumbuh 73 persen yoy.

Pada kuartal I-2022, GTV dari layanan tekfin naik hingga 91 persen yoy menjadi Rp 77,31 triliun dari sebelumnya Rp 40,54 triliun, disusul on-demand naik 39,48 persen menjadi Rp 14,45 triliun dari Rp 10,36 triliun dan e-commerce naik 27,66 persen menjadi Rp 65,13 triliun dari sebelumnya Rp 51,02 triliun.

"Investasi kami terhadap layanan fintech akan terus berlanjut. Mudah-mudahan kontribusi terhadap seluruh ekosistem kami bukan hanya dari GTV, tetapi juga dalam bentuk profitabilitas,” ujar dia.

Kinerja Kuartal I 2022

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.
Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk membukukan kinerja keuangan beragam selama tiga bulan pertama 2022. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatat pendapatan naik tetapi rugi melambung pada kuartal I 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/5/2022), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatat rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 6,47 triliun pada kuartal I 2022. Rugi tersebut naik 257 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,81 triliun. Rugi perseroan mencapai Rp 6,61 triliun selama tiga bulan pertama 2022 atau naik 237,87 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,95 triliun.

Meski demikian, perseroan meraup pendapatan bersih Rp 1,49 triliun pada kuartal I 2022. Pendapatan tersebut naik 65,48 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 904,83 miliar.

Direktur Utama GoTo, Andre Soelistyo menuturkan, pengungkapan perbandingan dalam laporan keuangan tersebut kurang tepat jika dijadikan tolok ukur pertumbuhan GoTo. Ia menjelaskan, rugi periode berjalan yang tercatat pada kuartal I 2021 disajikan tanpa melibatkan Tokopedia.

"Laporan keuangan GOTO dan anak perusahaanya pada kuartal I 2021 disajikan tanpa data Tokopedia dikarenakan penggabungan dari Gojek dan Tokopedia kepada GOTO baru selesai dilakukan pada Mei 2021. Sehingga untuk menggambarkan bisnis kami secara aple to aple akan lebih tepat jika menggunakan laporan keuangan proforma,” kata Andre dalam konferensi pers, Senin (30/5/2022).

Ia mengatakan, secara proforma margin adjusted EBITDA atau EBITDA yang disesuaikan pada kuartal pertama 2022 dibandingkan kuartal pertama 2021 memang mengalami penurunan, yakni 48 persen atau setara penurunan Rp 3,5 triliun. “Hal ini dilatarbelakangi terjadinya perubahan beberapa hal. Yang pertama adalah kondisi makro, di mana kuartal pertama 2021 adalah kondisi puncak pandemi covid varian Delta di Asia Tenggara,” ujar dia

Selanjutnya

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.
Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

Sementara itu, beban pokok pendapatan melonjak menjadi Rp 1,21 triliun pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 693,14 miliar.

Beban penjualan dan pemasaran melambung menjadi Rp 3,30 triliun pada kuartal I 2022 dari kuartal I 2021 sebesar Rp 431,49 miliar. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 2,58 triliun selama tiga bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 697,33 miliar.

Meski demikian, perseroan mencatat rugi per saham secara dilusi turun menjadi Rp 6 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 117.

Total ekuitas perseroan turun menjadi Rp 134,52 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 139,02 triliun. Perseroan membukukan total liabilitas Rp 16,61 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 16,11 triliun. Perseroan mencatat aset Rp 151,13 triliun pada Maret 2022, atau turun dari Desember 2021 sebesar Rp 155,13 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 27,07 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 31,15 triliun.

Pada penutupan perdagangan Senin, 30 Mei 2022, saham GOTO naik tipis 0,64 persen menjadi Rp 314 per saham. Saham GOTO dibuka naik enam poin ke posisi Rp 318 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 318 dan terendah Rp 308 per saham. Total frekuensi perdagangan 30.402 kali dengan volume perdagangan 34.480.446. Nilai transaksi Rp 1,1 triliun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya