Liputan6.com, Jakarta - PT Cerestar Indonesia Tbk menetapkan harga perdana Rp 210 per saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Harga perdana tersebut merupakan batas atas dari kisaran harga yang ditawarkan Rp 200-Rp 210 per saham.
Dalam aksi tersebut, Cerestar Indonesia menawarkan maksimal sebanyak 1,5 miliar saham, atau 18,88 persen dari jumlah seluruh modal disetor perseroan setelah IPO. Dengan demikian, perseroan membidik dana Rp 315 miliar melalui IPO.
Baca Juga
Dana hasil IPO tersebut akan disuntikkan sebagai tambahan modal kepada dua anak perusahaan dari perseroan. Yaitu PT Harvestar Flour Mills (HFM) dan PT Agristar Grain Industry (AGY).
Advertisement
"Rincian penggunaan dana tersebut adalah, sekitar 46,67% akan digunakan untuk pembelian mesin baru guna meningkatkan kapasitas produksi HFM sebesar 600 MT per hari," sebut manajemen perseroan dalam keterangan resmi, Senin (4/7/2022).
Kemudian, sekitar 20 persen akan digunakan untuk pembelian tanah di Kawasan Industri Gresik sebagai tambahan fasilitas penunjang HFM. Sisanya sekitar 33,33 persen akan digunakan untuk pembangunan fasilitas gudang dan pengepakan AGY yang berlokasi di Cilegon.
Dalam rangka pelaksanaan penawaran umum perdana saham ini, Perseroan telah menunjuk PT Semesta Indovest Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rencana Pembagian Dividen
Setelah penawaran umum perdana saham terlaksana, mulai 2023, perseroan berencana membayarkan dividen kepada pemegang saham sebanyak-banyaknya sebesar 20 persen dari laba bersih tahun buku 2022.
"Rencana ini akan dilaksanakan dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, serta tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar perseroan,” imbuh Aditya.
PT Cerestar Indonesia Tbk yang didirikan pada 10 Agustus 2020. Perusahaan ini bergerak dalam bidang kegiatan usaha produksi produk-produk tepung olahan gandum seperti tepung terigu untuk konsumsi (food & bakery ingredients) dan bahan baku pakan ternak (feed ingredients).
PT Cerestar Indonesia Tbk merupakan perusahaan induk yang memiliki dua perusahaan anak yaitu PT Harvestar Flour Mills (HFM) dan PT Agristar Grain Industry (AGY). Saat ini Perseroan melalui perusahaan anak memiliki total kapasitas produksi sebesar 1.600 MT/hari dan memiliki lima brand produk tepung terigu yaitu Bakerstar, Falcon, Seagull, Dragonfly dan Starfish.
Advertisement
IPO, Cerestar Indonesia Bidik Dana Maksimal Rp 315 Miliar
Sebelumnya, PT Cerestar Indonesia Tbk, perusahaan bergerak di usaha industri tepung dan perdagangan serealia akan menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Mengutip laman e-ipo.co.id, Sabtu (18/6/2022), PT Cerestar Indonesia Tbk akan melakukan IPO sebanyak-banyaknya 1,5 miliar saham biasa. Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya 18,87 persen dari jumlah seluruh modal disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Perseroan menawarkan harga perdana di kisaran Rp 200-Rp 210 per saham.
Dengan demikian, Cerestar Indonesia akan meraih dana IPO maksimal Rp 315 miliar.Perseroan akan memakai dana IPO antara lain sekitar 46,67 persen akan digunakan sebagai setoran modal kepada perusahaan yaitu PT Harvestar Flour Mills. Setoran modal digunakan untuk pengembangan bisnis yaitu belanja modal untuk pengembangan dan peningkatan kapasitas pabrik.
Kemudian sekitar 20 persen untuk pembelian tanah di kawasan industri Gresik untuk pembangunan fasilitas warehouse.
Sekitar 33,33 persen digunakan untuk setoran modal kepada perusahaan anak PT Agristar Grain Industry yang selanjutnya digunakan untuk pengembangan bisnis yaitu belanja modal untuk pembangunan fasilitas warehouse dan packing facility di Cilegon.
Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, perseroan telah menunjuk PT Semesta Indovest Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Setelah IPO, pemegang saham perseroan antara lain PT Sunterra Indonesia sebesar 81,12 persen, Hondro Widjaja sebesar 0,0004 persen dan masyarakat 18,87 persen. Sebelum IPO, pemegang saham perseroan antara lain PT Sunterra Indonesia sebesar 99,99 persen dan Hondro Widjaja sebesar 0,0005 persen.
Jadwal IPO
Adapun perseroan berencana membayarkan dividen kepada pemegang saham perseroan pada 2023 maksimal 20 persen dari laba bersih 2022. Pembagian dividen itu dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan perseroan.
Berikut jadwal IPO perseroan:
-Masa penawaran awal pada 17-23 Juni 2022
-Perkiraan tanggal efektif pada 29 Juni 2022
-Perkiraan masa penawaran umum pada 1-5 Juli 2022
-Perkiraan tanggal penjatahan pada 5 Juli 2022
-Perkiraan tanggal distribusi saham pada 6 Juli 2022
-Perkiraan tanggal pengembalian uang pemesanan pada 6 Juli 2022
-Perkiraan tanggal pencatatan saham pada 7 Juli 2022
Advertisement