BEI Gembok Perdagangan Saham PANI Mulai Senin 18 Juli 2022

Bursa Efek Indonesia (BEI) suspensi saham PANI sejak, Senin, 18 Juli 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Jul 2022, 12:37 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2022, 12:37 WIB
FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI). Suspensi berlaku mulai pada perdagangan, Senin (18/7/2022).

Merujuk laman keterbukaan informasi BEI, penghentian sementara ini sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. Pada perdagangan Jumat, 15 Juli 2022, saham PANI ditutup naik 1.400 poin atau 16,66 persen ke posisi 9.800. Secara year to date, saham PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk telah naik 7.650 poin atau 355,81 persen.

"Dalam rangka cooling down, Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) pada perdagangan tanggal 18 Juli 2022,” tulis BEI, dikutip Senin, 18 Juli 2022.

Pihak BEI mengatakan, suspensi ini bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang dalam pengambilan keputusan investasinya di saham PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk.

"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," sambung BEI.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Target Pratama Abadi Nusa

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI), emiten bergerak di industri kemasan kaleng mengincar pertumbuhan pendapatan 100 persen. Pendapatan tersebut juga didukung dari bisnis properti.

Direktur PT Multi Artha Pratama (MAP) Edmond Budiman menuturkan, proyeksi pendapatan PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) pada 2022 Rp 260 miliar. Kemudian nilai pendapatan properti dari PT Bangun Kosambi Sukses (BKS) juga diprediksi sama. Dengan demikian, menurut Edmon, peningkatan dari sisi pendapatan capai 100 persen.

"Dari divisi properti estimasi 2022 akan sumbang 100 persen pendapatan. Jadi akan cukup signifikan tahun 2022 dan tahun selanjutnya," ujar dia dalam paparan publik insidentil, Senin (7/3/2022).

Edmond menambahkan, perseroan masuk di sektor properti seiring peluang yang bagus. Hal ini juga didukung insentif pemerintah pada 2022 dan tahun berikutnya.

"Masuknya MAP expertise di bidang properti, proyek sukses di PIK dan PIK 2, kami yakin kembangkan bisnis real estate mampu meningkatkan potensi kami dan meningkatkan pendapatan secara signifikan," ujar dia.

Hingga September 2021, perseroan membukukan penjualan tumbuh 41,94 persen menjadi Rp 189,83 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 133,74 miliar. Beban pokok penjualan naik 45,10 persen menjadi Rp 176,60 miliar hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 121,70 miliar.

 


Kinerja Laba

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laba kotor tumbuh 9,9 persen menjadi Rp 13,23 miliar hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,03 miliar. Beban lain-lain naik menjadi Rp 11,91 miliar hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,63 miliar.

Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 1,01 miliar hingga September 2021 atau naik 485,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 173,54 juta.Total ekuitas naik menjadi Rp 40,99 miliar pada September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 39,96 miliar.

Total liabilitas perseroan susut menajdi Rp 42,47 miliar hingga September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 58,22 miliar. Total aset turun menjadi Rp 83,47 miliar hingga September 2021 dari Desember 2020 Rp 98,19 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 1,51 miliar hingga September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 4,34 miliar.

 


Alasan Rambah Bisnis Properti

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI), emiten bergerak di industri kemasan kaleng akan merambah bisnis properti. Salah satu langkah yang dilakukan perseroan dengan menambah modal dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 13.120.000.000 saham baru dalam rangka rights issue. Dana rencana rights issue ini untuk investasi dan mengembangkan bisnis melalui pengambilalihan PT Bangun Kosambi Sukses (BKS) dengan menyetor atas saham baru sebanyak 51 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor yang akan dikeluarkan oleh BKS yang merupakan transaksi material dan afiliasi.

Kemudian BKS akan investasi dan mengembangkan bisnis dengan mengambilalih PT Mega Andalan Sukses (MAS) dan PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang (CGIC) dengan melakukan penyetoran atas saham baru sebanyak 51 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor yang akan dilekukan oleh MAS dan CGIC. Selain itu, dana rights issue untuk modal kerja perseroan.

Presiden Direktur PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk,Prili Soetantyo menuturkan, pihaknya melakukan strategi pertumbuhan anorganik. Hal ini dilakukan dengan peluang bisnis yang dapat mengoptimalkan investasi.

Selain itu menambah kegiatan usaha dengan investasi dan mengembangkan bisnis di bidang real estate. Kemudian investasi pada perusahaan terafiliasi yaitu BKS, MAS dan CGIC sehingga tercipta sinergi bisnis yang optimal dengan bisnis PT Multi Artha Pratama (MAP).

 

 


Alasan Lainnya

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia menambahkan, pihaknya juga merambah sektor properti seiring pertumbuhan jumlah penduduk, daya beli dan peran pemerintah mendukung sektor properti sehingga mengeluarkan berbagai stimulus bahkan saat pandemi COVID-19. Stimulus tersebut berupa relaksasi PPN, insentif PBB dan suku bunga kredit rendah.

"Dengan investasi kembangkan di real estate sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan dan pemangku kepentingan," ujar dia saat paparan publik insidentil, Senin, 7 Maret 2022.

Hal senada dikatakan Direktur II PT Multi Artha Pratama (MAP) Edmond Budiman.

"Banyak insentif pemerintah tahun ini dan tahun berikutnya. Masuknya MAP expertise di bidang properti dengan proyek sukses di PIK dan PIK 2 kami yakin kembangkan bisnis real estate mampu meningkatkan potensi kami dan meningkatkan pendapatan PANI secara signifikan," ujar dia.

Untuk masuk ke bisnis properti tersebut, Edmon menuturkan, pembiayaan akan berasal dari rights issue. Pelaksanaan aksi korporasi oleh Pratama Abadi Nusa Industri diharapkan selesai paling lambat kuartal III 2022.

"Rencana akuisisi 100 persen berasal dari rights issue. Penerbitan saham baru sebanyak 13 miliar lemabr saham. Jadi murni dari rights issue," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya