Weha Transportasi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 6,06 Miliar pada Semester I 2022

PT Weha Transportasi Indonesia Tbk mencatat penjualan bersih Rp 76,53 miliar dan cetak laba Rp 6,02 miliar pada semester I 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Jul 2022, 14:17 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2022, 14:17 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) membukukan pertumbuhan penjualan dan cetak laba selama enam bulan pertama 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (19/7/2022), PT Weha Transportasi Indonesia Tbk mencatat penjualan bersih Rp 76,53 miliar selama semester I 2022. Realisasi penjualan itu naik 98,38 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 38,57 miliar.

Beban pokok penjualan naik 64,14 persen menjadi Rp 45,29 miliar pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 27,59 miliar. Perseroan mencatat laba bruto bertambah 184,3 persen menjadi Rp 31,23 miliar pada enam bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,98 miliar.

Perseroan mencatat kenaikan beban usaha menjadi Rp 19,85 miliar pada semester I 2022. Beban usaha itu naik 20,08 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,53 miliar. Perseroan cetak laba usaha Rp 11,38 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 5,54 miliar.

PT Weha Transportasi Indonesia Tbk mencetak laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 6,06 miliar pada semester I 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 6,65 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham tercatat positif Rp 7 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 8.

Total ekuitas tercatat Rp 114,52 miliar pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 108,50 miliar. Perseroan membukukan liabilitas turun menjadi Rp 106,44 miliar pada enam bulan pertama 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 113,97 miliar.

Total aset turun menjadi Rp 220,96 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 222,47 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 9,84 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 3,27 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

IHSG Melemah 1,3 Persen pada 11-15 Juli 2022 Imbas Inflasi AS

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada periode 11-15 Juli 2022. Koreksi IHSG 1,31 persen selama sepekan.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (16/7/2022), IHSG melemah ke posisi 6.651,90 dari pekan lalu 6.740,21. IHSG yang melemah juga diikuti penurunan kapitalisasi pasar. BEI mencatat kapitalisasi pasar merosot 0,88 persen menjadi Rp 8.772,66 triliun pada pekan ini. Kapitalisasi pasar susut Rp 78 triliun dari pekan lalu Rp 8.850,22 triliun.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa naik 0,06 persen menjadi 17.618 miliar saham dari 17.607 miliar saham pada penutupan yang lalu. Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian turun 4,1 persen menjadi Rp 10,39 triliun pada pekan ini dari pekan lalu Rp 10,83 triliun.

Selain itu, rerata frekuensi harian bursa merosot 3,31 persen menjadi 1.004.832 transaksi dari 1.039.217 transaksi pada penutupan pekan ini.

Investor asing mencatat aksi beli bersih Rp 56,7 miliar pada Jumat, 15 Juli 2022. Sepanjang 2022, investor asing melakukan pembelian saham Rp 56,90 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG masih cenderung dipengaruhi oleh sentimen global selama sepekan.  Sentimen itu datang dari inflasi Amerika Serikat yang masih tinggi. Tercatat inflasi Amerika Serikat pada Juni 2022 mencapai 9,1 persen.

“Masih adanya kekhawatiran investor akan adanya perlambatan ekonomi Amerika Serikat dan global juga masih dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas terutama dari sektor energi,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Adapun pada pekan depan, Herditya prediksi, IHSG masih sideways atau mendatar tetapi rawan koreksi. IHSG akan bergerak di level support 6.600 dan resistance 6.767.

Pencatatan Obligasi 11-15 Juli 2022

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada pekan ini terdapat pencatatan enam  obligasi dan satu sukuk di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Pencatatan yang pertama pada Senin, 11 Juli 2022  adalah Obligasi Berkelanjutan IV Bank Maybank Indonesia Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) dengan nilai nominal sebesar Rp1 triliun. Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi ini adalah idAAA (Triple A) dan bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Pada hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan V Indomobil Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Indomobil Finance Indonesia mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 600 miliar. Hasil pemeringkatan Pefindo untuk obligasi ini adalah idA+ (Single A Plus) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.

Selanjutnya Obligasi Berkelanjutan IV Summarecon Agung Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Summarecon Agung Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 448,45 miliar, tingkat bunga 8 persen, dan jangka waktu jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.

Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk Obligasi ini adalah idA+ (Single A Plus) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Penerbitan Obligasi

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Terdapat pula pencatatan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Sinarmas Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Bank Sinarmas Tbk dengan nilai nominal sebesar Rp 500 miliar, tingkat bunga 6,50 persen dan jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.

Hasil pemeringkatan dari PT Kredit Rating Indonesia untuk Obligasi adalah irA (Single A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Obligasi ke-5 yang dicatatkan di BEI pada Senin, 11 Juli 2022, adalah Obligasi II Perusahaan Pengelola Aset Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dengan nilai nominal sebesar Rp 1,68 triliun. Hasil pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia untuk Obligasi ini adalah AA(idn) (Double A) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.

 

 

Penerbitan Obligasi Sentuh Rp 80,18 Triliun

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada Jumat, 15 Juli 2022,  Obligasi II Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah I Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills mulai dicatatkan di BEI.

Adapun nilai nominal Obligasi yang dicatatkan adalah sebesar Rp 2 triliun dan Sukuk sebesar Rp 1 triliun. Hasil pemeringkatan Pefindo adalah idA (Single A) untuk Obligasi ini dan idASy (Single A Syariah) untuk Sukuk. Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk.

Dengan seluruh pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah sebanyak 67 emisi dari 52 emiten senilai Rp80,18 triliun.

Sedangkan, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 496 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp441,73 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 121 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 156 seri dengan nilai nominal Rp4.880,15 triliun dan USD211,84 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp4,03 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya