Produksi Nikel Vale Indonesia Turun pada Kuartal II 2022, Ini Penyebabnya

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat volume produksi pada kuartal II 2022 tercatat 9 persen lebih rendah dibanding kuartal I 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 19 Jul 2022, 19:51 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2022, 19:51 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan hasil produksi sepanjang kuartal II 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil memproduksi 12.567 metrik ton nikel dalam matte.

Volume produksi pada kuartal II 2022 tercatat 9 persen lebih rendah dibanding kuartal I 2022, dan lebih rendah 16 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Manajemen Vale Indonesia menjelaskan, penggantian atap Tanur 1 dan shutdown pemeliharaan penuh pada awal Juni telah menyebabkan produksi pada kuartal II 2022 lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I 2022. Sedangkan pelaksanaan pembangunan kembali Tanur 4 telah menyebabkan produksi pada kuartal II 2022 lebih rendah dibandingkan dengan kuartal II 2021.

Secara keseluruhan, produksi pada paruh pertama tahun ini tercatat sebesar 26.394 metrik ton, 13 persen lebih rendah dibandingkan dengan produksi pada semester I 2021 sebesar 30.246 metrik ton.

CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy mengatakan, hal itu disebabkan oleh adanya pelaksanaan proyek pembangunan kembali Tanur 4.

“Dengan senang hati saya informasikan bahwa Tanur 4 kami sudah mulai menyala sejak 18 Juni 2022. Pembangunan Tanur 4 dilakukan selama enam bulan atau 187 hari. Selama pembangunan berjalan, kami senang tidak ada cedera yang serius terhadap tim proyek”, kata dia dalam keterbukaan informasi Bursa, Selasa (19/7/2022).

Febriany menabahkan konstruksi itu direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan untuk memenuhi target proyek dengan mengutamakan keselamatan sebagai nilai perseroan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Vale Indonesia Siapkan Belanja Modal Setara Rp 2,9 Triliun

Jelang Hasil The Fed, IHSG Naik 74 Poin
Ada sebanyak 190 saham menghijau sehingga mendukung penguatan ke level 4.483,45.

Sebelumnya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga USD 200 juta atau sekitar Rp 2,96 triliun (kurs Rp 14.818 per USD) hingga akhir tahun.

Direktur Keuangan PT Vale Indonesia Tbk, Bernardus Irmanto mengatakan, belanja modal perseroan utamanya akan dialokasikan untuk memastikan operasional blok Sorowako.

"Total yang dialokasikan tahun ini kisaran USD 160–200 juta. Sebagian besar memang dialokasikan untuk sustaining Sorowako,” kata dia dalam paparan publik perseroan, Selasa (21/6/2022).

Selain untuk sustaining blok Sorowako, belanja modal juga akan dialokasikan untuk untuk mempersiapkan pembangunan ulang tungku (rebuild furnace.

"Seperti yang diketahui pada tahun ini kami mengeksekusi proyek proyek rebuild furnace 4. Jadi sebagian besar capex dialokasikan untuk itu. Kemudian ada yang dialokasikan untuk mine development,” imbuh Bernardus.

Selain itu, ada juga belanja modal reguler yang digunakan untuk pembenahan alat-alat tambang dan lainnya.

 

Tiga Proyek

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sehubungan dengan kebutuhan belanja modal untuk tiga proyek berjalan di Bahodopi, Pomalaa dan Sorowako, serta modal kerja perseroan pada tahun-tahun yang akan datang, pemegang saham menyetujui bahwa tidak terdapat dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021 dengan mempertimbangkan rekomendasi Direksi dan Dewan Komisaris.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya tengah menggarap proyek pengembangan yang ditargetkan mencapai final investment decision (FID) dan masuk tahap konstruksi pada 2022.

Untuk mendanai konstruksi tambang akan membutuhkan kas yang sangat besar. Sehingga perseroan harus berhati-hati dalam mengalokasikan dana yang dimiliki. Sementara harga nikel juga masih belum stabil.

"Kami harus hati-hati menyikapi fluktuasi harga nikel, karena fluktuasi harga nikel akan mempengaruhi posisi kami di masa yang akan datang," tuturnya.

Rombak Susunan Pengurus

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya,pemegang saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyetujui perombakan manajemen perseroan. Mantan bos Bukalapak, Muhammad Rachmat Kaimuddin resmi ditunjuk sebagai Wakil Komisaris perseroan. Hal itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar Selasa, 21 Juni 2022.

Sebelumnya, Vale Indonesia telah menerima surat pengunduran diri Dani Widjaja sebagai Direktur dan Hendi Prio Santoso sebagai Wakil Presiden Komisaris. Sehubungan dengan itu, perseroan meminta persetujuan atas penerimaan pengunduran diri tersebut, masing-masing berlaku efektif pada 30 April 2022 dan 31 Mei 2022.

"Perseroan mengusulkan kepada pemegang saham pengangkatan Muhammad Rachmat Kaimuddin sebagai Wakil Presiden Komisaris dan Yusuke Niwa sebagai Komisaris perseroan menggantikan Nobuhiro Matsumoto, terhitung sejak penutupan Rapat sampai dengan penutupan RUPST 2024," ungkap Chief Financial Officer PT Vale Indonesia Tbk, Bernardus Irmanto, Selasa (21/6/2022).

Dengan demikian, komposisi Direksi adalah sebagai berikut:

Direksi

Presiden Direktur:  Febriany Eddy

Wakil Presiden Direktur: Adriansyah Chaniago

Direktur: Bernardus Irmanto

Direktur: Vinicius Mendes Ferreira

Komisaris

Presiden Komisaris: Deshnee Naidoo

Wakil Presiden Komisaris: Muhammad Rachmat Kaimuddin

Komisaris: Luiz Fernando Landeiro

Komisaris: Fabio Ferraz Komisaris: Yusuke Niwa

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya