Liputan6.com, Jakarta - PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) akan membagikan dividen tunai atas laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Maret 2022.
Hexindo Adiperkasa berencana membagikan dividen tunai sebesar USD 44,06 juta atau Rp 662,83 miliar (asumsi kurs Rp 15.044 per dolar AS). Dividen itu setara dengan USD 0,05246 atau Rp 789,20 per saham.
Baca Juga
Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada 21 September 2022.
Advertisement
Sementara itu, pembagian dividen tunai untuk tahun buku tersebut mempertimbangkan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk USD 44,06 juta atau Rp 662,83 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya USD 11,01 juta atau Rp 165,73 miliar serta total ekuitas sebesar USD 159,73 atau Rp 2,4 triliun. Sisa laba bersih untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Maret 2022 dibukukan sebagai laba ditahan.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (23/9/2022), berikut jadwal lengkap pembagian dividen tunai PT Hexindo Adiperkasa Tbk:
-Tanggal Efektif: 23 September 2022
-Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 29 September 2022
-Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 30 September 2022
-Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 3 Oktober 2022
-Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 4 Oktober 2022
-Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 3 Oktober 2022 Waktu: 16.00
-Tanggal Pembayaran Dividen: 21 Oktober 2022
Pada penutupan perdagangan Jumat, 23 September 2022, saham HEXA naik 2,46 persen ke posisi Rp 7.275 per saham. Saham HEXA dibuka naik 200 poin ke posisi Rp 7.300 per saham.
Saham HEXA berada di level tertinggi Rp 7.300 dan terendah Rp 7.050 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.502 kali dengan volume perdagangan 13.999 saham. Nilai transaksi Rp 10,1 miliar.
Penutupan IHSG pada 23 September 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Jumat, (23/9/2022). Mayoritas sektor saham tertekan.
Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,56 persen ke posisi 7.178,58. Indeks LQ45 turun 0,68 persen ke posisi 1.025,63. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 7.219,02 dan terendah 7.172,53. Sebanyak 268 saham menguat dan 248 saham melemah.
182 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.375.781 kali dengan volume perdagangan 24 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.966.
Sebagian besar sektor saham merosot kecuali indeks sektor saham IDXnonsiklikal naik 0,70 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi bertambah 0,50 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy turun 1,41 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXproperty merosot 1,11 persen, indeks sektor saham IDXindustry turun 0,99 persen, indeks sektor saham IDXtechno merosot 0,71 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal tergelincir 0,33 persen.
Kemudian indeks sektor saham IDXbasic merosot 0,23 persen, indeks sektor saham IDXfinance terpangkas 0,16 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,10 persen, dan indeks sektor saham IDXhealth merosot 0,04 persen.
Advertisement
Bursa Saham Asia pada 23 September 2022
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Jumat, 23 September 2022 seiring investor mencerna keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve yang agresif dongkrak suku bunga.
Di Australia, indeks ASX 200 turun ke level terendah sejak Juli 2022. Indeks ASX 200 melemah 1,87 persen ke posisi 6.574,70. Indeks Korea Selatan Kospi tersungkur 1,81 persen ke posisi 2.290.
Indeks Hong Kong Hang Seng turun 0,85 persen. Bursa saham China juga tertekan. Indeks Shanghai terpangkas 0,66 persen ke posisi 3.088,25. Indeks Shenzhen susut 0,972 persen ke posisi 11.006,41.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 1,35 persen. Bursa saham Jepang libur.
Di sisi lain, inflasi di Malaysia sesuai harapan. Indeks harga konsumen Singapura naik lebih dari yang diharapkan. Indeks Singapura Straits Times melemah 1,14 persen.
Di wall street, indeks acuan alami koreksi pada hari ketiga berturut-turut seiring kekhawatiran resesi menyusul kenaikan suku bunga the Fed 75 basis poin. Indeks S&P 500 melemah 0,8 persen ke posisi 3.757,99. Indeks Nasdaq merosot 1,4 persen ke posisi 11.066,81. Indeks Dow Jones susut 107,10 poin atau 0,3 persen ke posisi 30.076,68.
Top Gainers-Losers pada 23 September 2022
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham SRAJ melambung 35 persen
-Saham YPAS melambung 24,68 persen
-Saham INRU melambung 24,63 persen
-Saham WMPP melambung 17,14 persen
-Saham WINS melambung 15,83 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham AMMS melemah 9,82 persen
-Saham SMDM melemah 6,94 persen
-Saham FPNI melemah 6,90 persen
-Saham HOMI melemah 6,79 persen
-Saham SATU melemah 6,58 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham BBRI senilai Rp 626,6 miliar
-Saham BUMI senilai Rp 576,5 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 509,4 miliar
-Saham PGAS senilai Rp 451,8 miliar
-Saham ADMR senilai Rp 435 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham GPSO tercatat 35.394 kali
-Saham HDIT tercatat 34.608 kali
-Saham BUMI tercatat 32.544 kali
-Saham SMDM tercatat 28.508 kali
-Saham PGAS tercatat 26.735 kali
Advertisement