Bumi Resources Minerals Kantongi Laba Setara Rp 100,63 miliar hingga Kuartal III 2022

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membukukan kinerja beragam hingga Septemebr 2022. Perseroan catat kenaikan pendapatan tetapi laba menurun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Okt 2022, 12:11 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2022, 12:11 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengumumkan kinerja keuangan perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2022.

Pada periode ini, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar USD 8,32 juta atau setara Rp 129,56 miliar (kurs Rp 15.570 per USD). Mengutip laporan keuangan Bumi Resources Minerals, Jumat (28/10/2022), pendapatan itu naik 1,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 8,23 juta.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan turut naik menjadi USD 3,36 juta dari USD 2,58 juta pada September 2021. Sehingga Laba bruto perseroan turun 12,36 persen menjadi USD 4,96 juta. Pada periode ini, perseroan mencatatkan beban usaha sebesar USD 3,78 juta, turun dibandingkan September 2021 sebesar USD 4,32 juta.

Sehingga perseroan masih dapat mengantongi laba usaha sebesar USD 1,58 juta atau naik 17.96 persen dibandingkan September 2021 sebesar USD 1,34 juta. Perseroan mencatatkan penghasilan lain-lain senilai USD 1,99 juta. Terdiri dari penghasilan bunga sebesar USD 342.419, beban bunga dan keuangan USD 46.48, laba selisih kurs USD 1,3 juta dan lain-lain USD 396.739.

Pada periode ini, perseroan memperoleh manfaat pajak penghasilan senilai USD 2,89 juta. Dengan demikian, perseroan berhasil mengukuhkan laba tahun berjalan sebesar USD 6,47 juta atau sekitar Rp 100,77 miliar. Naik 4,95 persen dibandingkan laba tahun berjalan pada September 2021 sebesar USD 6,17 juta.

Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun sebesar 6,67 persen menjadi USD 6,46 atau sekitar Rp 100,63 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 6,89 juta. Sehingga laba per saham menjadi USD 0,05 dari sebelumnya USD 0,08 per saham.

 

Aset Perseroan

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dari sisi aset perseroan sampai dengan September 2022 tercatat sebesar USD 1,1 miliar, naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar USD 980,44 juta. Terdiri dari aset lancar senilai USD 293,73 juta dan aset tidak lancar USD 806,78 juta.

Liabilitas sampai dengan September 2022 tercatat sebesar USD 153,17 juta, naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar USD 100,82 juta. Terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai USD 91,02 juta dan liabilitas jangka panjang USD 62,15 juta. Adapun ekuitas sampai dengan September 2022 naik menjadi USD 947,33 juta dari USD 879,63 juta pada Desember 2021.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Jumat 28 Oktober 2022, saham BRMS turun 2,76 persen ke posisi Rp 176 per saham. Saham BRMS dibuka stagnan Rp 181 per saham. Saham BRMS berada di level tertinggi Rp 184 dan terendah Rp 173 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.025 kali dengan volume perdagangan 3.015.234 saham. Nilai transaksi Rp 53,7 miliar.

 

Bumi Resources Minerals Rampungkan Pembangunan Pabrik Emas Kedua di Palu

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyampaikan anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM) telah menyelesaikan pembangunan pabrik emas keduanya di Palu, Sulawesi Tengah.

CPM dan para kontraktornya, yaitu WEG Australia Pty Ltd, WEG Group Brazil, Weir Minerals Australia, Metso Outotec, dan CITIC Heavy Industry (China), saat ini tengah melakukan pengujian dry run (tanpa muatan bijih) dan pengujian wet run (dengan muatan bijih) pada semua peralatan yang ada dalam pabrik emas tersebut. Apabila ada perbaikan yang dibutuhkan, akan dilakukan saat pengujian tersebut.

Hal ini dilakukan untuk memastikan pabrik emas tersebut dapat berjalan dengan baik saat mulai dioperasikan.

"Pabrik emas baru tersebut direncanakan dapat mulai beroperasi Oktober ini. Jumlah bijih yang diproses oleh pabrik baru ini akan meningkat secara bertahap," kata Chief Executive Officer & Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk, Agus Projosasmito dalam keterangan resmi, Senin (10/10/2022). 

 

 

 

Produksi Pabrik

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pabrik tersebut akan mulai memproses sekitar 200 sampai dengan 500 ton bijih per hari pada kuattal IV tahun ini. Volume bijih yang diproses rencananya akan meningkat ke kisaran 1.000 sampai dengan 2.000 ton bijih per hari pada kuartal pertama 2023.

"Mulai bulan April 2023, pabrik tersebut diharapkan sudah dapat memproses maksimal 4.000 ton bijih per hari untuk ke depannya," imbuh dia.

Adapun CPM saat ini tengah mengoperasikan satu pabrik emas dengan kapasitas 500 ton bijih per hari di Palu, Sulawesi. Oleh sebab itu, perseroan berharap pengoperasian pabrik emas kedua pada kuartal IV 2022 berkapasitas 4.000 ton bijih per hari ini akan berdampak positif terhadap kinerja produksi dan keuangan Bumi Resources Minerals pada masa mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya