Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Langkah ini dilakukan Bumi Resources untuk memperbaiki posisi keuangan perseroan.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (27/11/2022), PT Bumi Resources Tbk menerbitkan saham baru tanpa HMETD berjumlah 27.479.434.606 saham seri C dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Dengan demikian, total dana yang akan diraup sekitar Rp 2,19 triliun. Pelaksanaan private placement dilakukan pada 2 Desember 2022, dan pemberitahuan hasil pelaksanaan private placement pada 6 Desember 2022.
Baca Juga
Perseroan menyatakan seluruh saham baru itu yang akan diterbitkan dalam private placement akan diambil bagian oleh pemegang obligasi wajib konversi (OWK) terkait dalam rangka pelaksanaan hak konversi OWK. Private placement akan dilaksanakan dengan harga pelaksanaan Rp 80 per saham. Harga itu merupakan harga konversi OWK yang berlaku terhadap pelaksanaan hak konversi OWK.
Advertisement
Harga pelaksanaan PMTHMETD telah ditentukan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal, yaitu Peraturan Nomor 1-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, Lampiran II Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00101/BEI/12-2021 tanggal 21 Desember 2021.
Setelah private placement, jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor perseroan akan meningkat dari 343.841.242.189 saham menjadi 371.320.676.795 saham. Rincian saham itu antara lain 20.773.400.000 saham seri A, 53.501.346.007 saham seri B dan 297.045.930.788 saham seri C.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 25 November 2022, saham BUMI melemah 2,12 persen ke posisi Rp 185 per saham. Saham BUMI dibuka stagnan Rp 189. Saham BUMI berada di level tertinggi Rp 192 dan terendah Rp 184 per saham. Total frekuensi perdagangan 16.071 kali. Total volume perdagangan 15.857.640 saham. Nilai transaksi Rp 298,5 miliar.
Saham BUMI Masuk Indeks MSCI, Begini Tanggapan Bumi Resources
Sebelumnya, Morgan Stanley Capital International (MSCI) kembali merilis hasil tinjauan indeks MSCI Global Standard. Dari indeks MSCI Global Standard berdasarkan wilayah Asia Pasifik, MSCI mengeluarkan tiga saham dari Indonesia.
Tiga saham itu antara lain PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG). Sedangkan di indeks MSCI Small Cap ada empat tambahan saham antara lain PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Demikian mengutip dari PT Phintraco Sekuritas, Jumat, 11 November 2022.
Terkait saham BUMI masuk indeks MSCI Small Cap, Direktur PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava menilai, BUMI memenuhi kriteria untuk masuk indeks MSCI Indonesia.
“Ini paling likuid dan sering diperdagangkan di BEI selama beberapa bulan sekarang dan menghasilkan keuntungan signifikan sejak tahun lalu,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, ditulis Sabtu (12/11/2022).
Sebelumnya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan pendapatan belum termasuk konsolidasi sebesar USD 1,39 miliar atau sekitar Rp 21,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.378 per dolar AS) hingga kuartal ketiga 2022. Nilai ini naik 109,3 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD 666,18 juta (Rp 10,4 triliun).
Advertisement
Bumi Resources Kantongi Laba Rp 6 Triliun hingga September 2022
Sebelumnya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan pendapatan belum termasuk konsolidasi sebesar USD 1,39 miliar atau sekitar Rp 21,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.378 per dolar AS) hingga kuartal ketiga 2022. Nilai ini naik 109,3 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD 666,18 juta (Rp 10,4 triliun).
Mengutip laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (5/11/2022), BUMI juga berhasil mencatatkan laba setelah pajak sebesar USD 405,8 juta (Rp 6,3 triliun), tumbuh dari USD 147,26 juta pada kuartal tiga 2021.
Sedangkan dalam periode berjalan, emiten berhasil meraih laba sebesar USD 383,6 juta (Rp 6 triliun) dibandingkan periode yang sama pada 2021 yang hanya sebesar USD 71,2 juta (Rp 1,1 triliun).
Secara keseluruhan, Bumi Resources mencatatkan beban pokok pendapatan USD 1,1 miliar yang melonjak dari kuartal tiga 2021 di posisi USD 512,78 juta. Sedangkan untuk beban usaha BUMI menyentuh USD 69,22 juta.
Bumi Resources membukukan bagian atas laba neto entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar USD 451,86 juta. Kemudian penghasilan bunga emiten mencapai USD 2,56 juta.
Sedangkan untuk beban bunga dan keuangan BUMI menyentuh USD 139,63 juta. Adapun untuk laba selisih kurs sebesar USD 4,60 juta.
Jumlah Saham BUMI Sentuh 343,8 Miliar Setelah Private Placement
Jumlah saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bertambah setelah pelaksanaan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement pada 18 Oktober 2022.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (19/10/2022), sehubungan dengan ada private placement PT Bumi Resources Tbk, sejumlah 200 miliar saham dengan nilai nominal Rp 50, jumlah saham menjadi 343.841.242.189 saham.
Sebelum private placement, jumlah saham BUMI sebesar 143.841.242.189 saham. Kemudian ada penambahan saham hasil private placement yang akan dicatatkan 200 miliar saham. Dengan demikian, jumlah saham menjadi 343.841.242.189 saham.
Advertisement