Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Indonesia Tbk (BUMI) bidik produksi batu bara 80 juta ton pada 2023. Produksi batu bara ini meningkat dari target 2022 sebesar 70 juta-76 juta ton pada 2022.
Direktur Bumi Resources R.A Sri Dharmayanti menuturkan, pihaknya sudah menyampaikan rencana perseroan kepada Kementerian ESDM untuk panduan 2023.
Baca Juga
"Realisasi 2022 70 juta ton, dan 2023 kami sudah menyampaikan rencana kami ke Kementerian ESDM jumlah 80 juta ton, ada peningkatan," ujar dia saat paparan publik Bumi Resources, Selasa (29/11/2022).
Advertisement
Pada 2022, perseroan menargetkan produksi batu bara 70-76 MT dengan rincian dari tambang KPC sebesar 50MT-51 MT dan Arutmin sebesar 20 MT-25 MT. Sedangkan harga diperkirakan USD 123 per ton-USD 140 per ton dengan rincian dari KPC sebesar USD 140 per ton-USD 160 per ton dan Arutmin sebesar USD 80 per ton-USD 100 per ton.
"Harga batu bara akhir 2022 berkisar USD 123-USD 140 per ton untuk produk dari Bumi Resources," ia menambahkan
Hingga akhir kuartal III 2022, perseroan telah merealisasikan produksi batu bara sebesar 53,7 MT. Produksi batu bara itu turun dari periode sama tahun sebelumnya 58,8 MT.
"Total produksi 53,7 MT lebih rendah, akibat adanya pada banyaknya mostly intensitas hujan yang sangat besar di dua area tambang KPC dan Arutmin di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan," ujar Vice President Investor Relations & Chief Economist PT Bumi Resources Tbk Achmad Reza Widjaja.
Produksi meski turun, Achmad menuturkan, realisasi harga batu bara yang tinggi menopang kinerja perseroan. Realisasi harga batu bara perseroan naik menjadi USD 118,7 per ton hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 62,8 per ton hingga September 2022.
Â
Â
Penjualan Batu Bara
Di sisi lain biaya produksi meningkat dari USD 35,4 per ton hingga September 2021 menjadi USD 45,5 per ton hingga September 2022 seiring kenaikan harga minyak dan rasio pengupasan atau stripping ratio.
Achmad menambahkan, untuk penjualan batu bara pada 2022 yaitu sebesar 42 persen ke Indonesia, 23 persen ke China, 11 persen ke India, 9 persen ke Jepang. Kemudian ke Taiwan, Filipina masing-masing empat persen. Lainnya tiga persen. Selain itu, ke Hong Kong dan Brunei masing-masing dua persen.Hingga September 2022, penjualan batu bara Bumi Resources mencapai 51,9 juta ton.
Realisasi penjualan batu bara itu turun sekitar 12 persen dari periode sama tahun sebelumnya 58,8 juta ton. Rincian batu bara itu antara lain dari KPC sebesar 35,7 juta ton dan Arutmin sekitar 16,2 juta ton.
Achmad menuturkan, pada awal Januari 2022 terjadi larangan ekspor batu bara karena kelangkaan di PLTU yang dijalankan PLN. Hal itu mendorong larangan ekspor batu bara dari pemerintah sehingga berdampak terhadap penjualan batu bara perseroan.
Â
Advertisement
Tambang Batu Bara Terbesar
PT Bumi Resources Tbk memiliki tambang batu bara terbesar di dunia yaitu KPC. Perseroan memimpin untuk produsen batu bara thermal di Indonesia dari KPC dan Arutmin. Dua tambang itu kontribusikan 25 persen dari produksi di Indonesia.
Pada 2021, perseroan catat produksi batu bara 78,8 juta ton. Diperkirakan cadangan 2,4 miliar ton batu bara yang dapat dipasarkan dan 8,5 miliar ton sumber batu bara belum termasuk cadangan. Perseroan menilai, hal itu dapat meningkat jika area eksplorasi ditambah.
"Masih banyak besar potensi dikembangkan kedua tambang terutama KPC yang baru hanya sebagian dieksplore," kata Achmad.
Terkait Dividen
Saat ditanya mengenai pembagian dividen, Direktur PT Bumi Resources Tbk Andrew Beckham menuturkan, pihaknya dapat bagikan dividen jika sudah membukukan kinerja positif.
"Berdasarkan peraturan OJK, kami belum dapat membayar hingga kinerja positif. Namun, kalau kita lihat berada di jalur positif, dan juga tahun depan. Kami melakukan yang terbaik," kata dia.
CIC Bakal Genggam 10 Persen Saham BUMI
Sebelumnya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) pada Desember 2022. Dengan aksi korporasi tersebut, China Investment Corporation (CIC) akan genggam 10 persen saham BUMI.
Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk Adika Nuraga Bakrie menuturkan, jumlah modal saham ditempatkan dan disetor perseroan akan meningkat dengan private placement. Jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor dari 343.841.242.189 saham menjadi 371.320.676.795 saham. Perseroan akan menerbitkan 27.479.434.606 saham seri C dengan nilai nominal Rp 50 per saham dalam rangka private placement.
"Sebagian besar 27 miliar saham, 25 miliar saham akan dipegang CIC. CIC sendiri partner strategis dan kita rasa akan jadi long term holder," ujar Adika Nuraga, saat paparan publik perseroan, Selasa (29/11/2022).
Dengan demikian, kepemilikan saham BUMI oleh CIC sebesar 10 persen terkait private placement tersebut. "CIC akan balik memiliki 10 persen di BUMI sangat strategis bagi kita," tutur dia.
Â
Â
Advertisement
Selanjutnya
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), pemegang saham Bumi Resources antara lain NSB Clients sebesar 3,81 persen, NSB Clients sebesar 0,02 persen, Watiga Trust Ltd sebesar 2,24 persen, Long Haul Holdings Ltd sebesar 0,84 persen.Selanjutnya PT Bakrie Capital Indonesia sebesar 0,03 persen, PT Biofuel Indo Sumatra sebesar 0,56 persen, Mach Energy (Hongkong) Limited sebesar 49,44 persen, Treasure Global Investments Limited sebesar 8,72 persen dan masyarakat sebesar 34,34 persen.
Selain itu, saat diminta tanggapan mengenai rencana diversifikasi usaha pada 2023, pria akrab disapa Aga ini menuturkan, perseroan prioritaskan batu bara dan downstreaming.
"Sesuai dengan perpanjangan IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus), untuk tahun depan finalisasi rencana, persiapkan industri ini. Di luar itu, perseroan lagi kaji beberapa diversifikasi non coal apakah EV tidak langsung, kaji metal strategy yang berbeda dengan sister company Bumi Resources Minerals," tutur dia.
Untuk belanja modal 2023, Bumi Resources juga akan siapkan dana sebesar USD 50 juta-USD 75 juta atau sekitar Rp 786,87 miliar-Rp 1,18 triliun. (asumsi kurs 15.737 per dolar AS)."Suistanability (belanja modal-red) USD 50 juta-USD 75 juta pada tahun depan," ujar Direktur PT Bumi Resources Tbk Andrew Beckham.