Strategi Visi Media Asia Pangkas Utang pada 2023

PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) berkomitmen menyelesaikan utang secara bertahap.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 14 Des 2022, 23:09 WIB
Diterbitkan 14 Des 2022, 23:09 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Liputan6.com, Jakarta - PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) akan fokus menyelesaikan utang pada 2023. Hal itu dilakukan dengan cara menjual 39 persen saham VIVA kepada investor strategis. 

Direktur Visi Media Asia, Jastiro Abi mengatakan, pihaknya berkomitmen menyelesaikan utang secara  bertahap.

"Jadi kita bertahap, yang pertama di level ANTV, kalau sebelumnya di level ANTV ada utang sekitar USD 112 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun. Sekarang (sisa utang) tinggal Rp 960 miliar,” kata Jastiro dalam paparan publik VIVA, Rabu (14/12/2022).

Setelah penyelesaian utang tersebut, Visi Media Asia berharap kinerja keuangannya membaik. "Dari situ kita baru masuk ke level holding, utang di holding kita seatlle dengan cara membayar utangnya dengan menjual saham,” kata dia.

Abi menyebutkan, pihaknya akan menjual 39 persen saham Visi Media Asia agar perusahaan tersebut terbebas dari utang. Upaya ini akan menyehatkan kinerja keuangan di seluruh lini bisnis perusahaan. 

“Kita akan menjual 39 persen VIVA akan debt free, tidak ada utang termasuk di level tvOne tidak ada utang juga. Jadi, kita rencanakan 2023 ini semua akan beres,” ujar dia.

Sebelumnya, Visi Media Asia menargetkan pertumbuhan pendapatan minimal sebesar 3 persen pada 2023.

Mengutip laporan keuangan, perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,32 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,32 triliun atau meningkat tipis 0,40 persen. 

Pendapatan usaha perseroan per kuartal III 2022 masih didominasi oleh segmen bisnis iklan sebesar Rp 1,28 triliun. Adapun, pendapatan dari segmen bisnis non iklan per kuartal III 2022 tercatat sebesar Rp 42,74 miliar. 

Sementara itu, rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan membengkak 67,11 persen dari Rp 655,35 miliar per kuartal III 2021 menjadi Rp 1,09 triliun per kuartal III 2022.

 

 

Penutupan IHSG pada 14 Desember 2022

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Rabu (14/12/2022). Sektor saham teknologi mencatat koreksi tajam pada perdagangan Rabu pekan ini.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup melemah terbatas 0,13 persen ke posisi  6.801,74. Indeks LQ45 merosot 0,17 persen ke posisi 951,16. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.854,09 dan terendah 6.774,13. Sebanyak 292 saham melemah dan 233 saham menguat. 177 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.157.435 kali dengan volume perdagangan 28,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 15,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.559.

Indeks sektor saham menguat dan melemah hampir berimbang. Indeks sektor saham teknologi pimpin koreksi. Sektor saham teknologi merosot 2,09 persen. Lalu sektor saham nonsiklikal turun 0,18 persne, sektor saham siklikal tergelincir 0,39 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,46 persen, dan sektor saham transportasi melemah 0,33 persen.

Sementara itu, sektor saham energi menanjak 0,96 persen, sektor saham industri naik 0,46 persen, sektor saham kesehatan bertambah 1,25 persen, sektor saham properti melesat 0,42 persen, dan sektor saham infrastruktur bertambah 0,23 persen.

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melemah 6 persen ke posisi Rp 94 per saham. Saham GOTO dibuka naik dua poin ke posisi Rp 102 per saham.

Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 104 dan terendah Rp 93 per saham. Total frekuensi perdagangan 103.847 kali dengan volume perdagangan 97.003.256 saham. Nilai transaksi Rp 878,1 miliar.

Penutupan Bursa Saham Asia pada 14 Desember 2022

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Rabu, 14 Desember 2022. Penguatan bursa saham Asia Pasifik mengikuti wall street seiring inflasi lebih “dingin” dari yang diharapkan.

Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,6 persen. Di bursa saham China, indeks Shenzhen melemah 0,2 persen dan indeks Shanghai turun 0,1 persen seiring pelaku pasar memantau pertemuan kebijakan ekonomi  yang dilaporkan telah ditunda karena lonjakan kasus COVID-19.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,72 persen ke posisi 28.156,21. Indeks Topix menanjak 0,6 persen ke posisi 1.977,42. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 1,13 persen ke posisi 2.399,25. Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,67 persen ke posisi 7.251,3.

Investor juga menantisipasi langkah the Federal Reserve terkait suku bunga dalam pertemuan dua hari. Pelaku pasar mengharapkan kenaikan suku bunga acuan 50 basis poin. Kenaikan suku bunga acuan ini lebih rendah dari kenaikan sebelumnya 75 basis poin sebanyak empat kali. Indeks dolar AS ditransaksikan di posisi 104,06. Yen Jepang menguat menjadi 135,38.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya