Liputan6.com, Jakarta - Direktur PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Russell John Neil melepas sebagian saham BYAN.
Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (29/12/2022), Russell John Neil divestasi 836.700 saham BYAN dengan harga penjualan Rp 20.406,75 per saham pada 22 Desember. Dengan demikian, nilai transaksi penjualan saham tersebut mencapai Rp 17,07 miliar.
Baca Juga
"Tujuan dari transaksi divestasi dengan status kepemilikan langsung," tulis Manajemen Perseroan dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (29/12/2022).
Advertisement
Dengan transaksi penjualan saham itu, Russell John Neil memiliki 6.163.300 saham atau setara 0,0185 persen. Sebelumnya, ia memiliki 7.000.000 saham atau 0,021 persen saham BYAN.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sekaligus orang terkaya di Indonesia Low Tuck Kwong menjual saham BYAN pada 23 Desember 2022.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 27 Desember 2022, Low Tuck Kwong jual 80.000 saham BYAN dengan harga Rp 13.000 per saham. Dengan demikian, total nilai penjualan saham BYAN Rp 1,04 miliar.
"Tujuan transaksi divestasi, status kepemilikan langsung,”tulis Sekretaris Perusahaan PT Bayan Resources Tbk, Jenny Quantero.
Setelah penjualan saham BYAN, Low Tuck Kwong menggenggam 20.312.695.370 saham BYAN atau setara 60,94 persen. Sebelumnya ia memiliki 20.312.775.370 saham BYAN atau setara 60,94 persen.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa, 27 Desember 2022, saham BYAN naik 9,36 persen ke posisi Rp 22.500 per saham. Saham BYAN dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 20.625 per saham.
Saham Bayan Resources berada di level tertinggi Rp 24.325 dan terendah Rp 20.625 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.771 kali dengan volume perdagangan 58.677 saham dengan nilai transaksi Rp 135,1 miliar.
Berdasarkan data real time net worh Forbes pada Selasa, 27 Desember 2022, total kekayaan Low Tuck Kwong mencapai USD 30,4 miliar atau sekitar Rp 475,75 triliun (asumsi kurs Rp 15.649 per dolar AS). Kekayaan Low Tuck Kwong naik 20,40 persen atau setara USD 5,1 miliar.
Bayan Resources Tebar Dividen Interim 2022 Setara Rp 15,58 Triliun
Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 sebesar USD 1 miliar atau sebesar Rp 15,58 triliun (asumsi kurs Rp 15.588 per dolar AS).
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/12/2022), PT Bayan Resources Tbk membagikan dividen interim itu setara USD 0,03. Pembagian dividen interim 2022 tersebut sesuai keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 7 Desember 2022.
Perseroan membagikan dividen interim 2022 tersebut dengan mempertimbangkan data keuangan per 30 September 2022. Perseroan mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk USD 1,62 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar USD 2,26 miliar, dan total ekuitas sebesar USD 2,45 miliar.
Berikut jadwal pembagian dividen interim 2022:
-Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 19 Desember 2022
-Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 20 Desember 2022
-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 21 Desember 2022
-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 22 Desember 2022
-Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 21 Desember 2022
-Tanggal pembayaran dividen pada 5 Januari 2023
Advertisement
Bayan Resources Serap Belanja Modal Setara Rp 2,56 Triliun hingga September 2022
Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) USD 166,2 juta atau sekitar Rp 2,56 triliun (asumsi kurs Rp 15.450 per dolar AS) hingga September 2022.
PT Bayan Resources Tbk menganggarkan belanja modal USD 218,1 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun pada 2022.
Sekretaris Perusahaan PT Bayan Resources Tbk, Jenny Quantero menuturkan, realisasi belanja modal baru USD 166,2 juta seiring keterlambatan pembangunan infrastruktur tambang. “Budget belanja modal USD 218,1 juta, realisasi USD 166,2 juta. Hal ini disebabkan keterlambatan pembangunan infrastruktur tambang,” ujar dia saat paparan publik Bayan Resources, Senin (5/12/2022).
Sementara itu, Direktur PT Bayan Resources Tbk Russell John Neil menuturkan, belanja modal perseroan pada 2022 untuk pembangunan jalan angkutan baru di Muara Baru sekitar 100 KM dan peningkatan kapasitas. Sedangkan belanja modal 2023, Russell menuturkan, pihaknya masih sedang proses anggaran 2023.
Adapun pada 2022, pedoman perseroan untuk belanja modal USD 220 juta-USD 250 juta. Pendapatan USD 3,2 miliar-USD 3,4 miliar. Sedangkan volume produksi batu bara 37 juta MT-39 juta MT dan volume penjualan batu bara 37 juta MT-39 juta MT.Rata-rata biaya tunai USD 33-USD 36 per MT. Untuk harga jual rata-rata USD 85-USD 90 MT. Rasio pengupasan tanah 4,1-4,3 berbanding 1.
Hingga akhir kuartal III 2022, perseroan mencatat produksi batu bara mencapai 27,8 juta MT. Produksi batu bara perseroan meningkat dari periode sama tahun sebelumnya USD 27,3 juta MT.
Sementara itu, volume penjualan batu bara hingga akhir September 2022 sebesar 28 juta MT. Volume penjualan batu bara perseroan turun 4,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya 29,3 juta MT.
Distribusi Batu Bara Perseroan
Jenny menuturkan, distribusi batu bara perseroan hingga akhir kuartal III 2022 yaitu 25 persen ke Indonesia, Filipina sebesar 30 persen, Korea Selatan 15 persen, India 9 persen, Bangladesh sebesar 7 persen, Malaysia sebesar 3 persen, Vietnam, Taiwan dan China masing-masing 2 persen dan lainnya tiga persen.
Untuk harga jual rata-rata batu bara perseroan hingga akhir September 2022 sebesar USD 119,4 MT. Harga jual rata-rata (ASP) tersebut lebih tinggi dari periode sama tahun sebelumnya USD 59,7 MT.
Pada penutupan perdagangan Senin, 5 Desember 2022,saham BYAN melambung 19,87 persen ke posisi Rp 13.575 per saham. Saham BYAN dibuka naik 375 poin menjadi Rp 11.700 per saham. Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 13.575 dan terendah Rp 11.550 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.801 kali dengan volume perdagangan 16.599 saham. Nilai transaksi Rp 22,2 miliar.
Advertisement