BFI Finance Raih Kredit BCA Rp 2,8 Triliun

Corporate Secretary BFI Finance Indonesia (BFIN) Sudjono menyampaikan, BFI telah menandatangani fasilitas kredit dengan BCA.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 30 Des 2022, 19:50 WIB
Diterbitkan 30 Des 2022, 19:50 WIB
Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)
Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)

Liputan6.com, Jakarta - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) meraih pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) senilai Rp 2,8 triliun pada 29 Desember 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (30/12/2022), fasilitas kredit dari BCA dalam bentuk fasilitas installment loan 6 (committed) sebesar Rp 2 triliun berjangka waktu fasilitas sampai dengan tiga tahun untuk modal kerja usaha pembiayaan.

Selain itu, perubahan limit fasilitas kredit multi fasilitas menjadi sebesar Rp 800 miliar. Corporate Secretary BFI Finance Indonesia Sudjono menyampaikan, BFI telah menandatangani fasilitas kredit dengan Bank Central Asia.

"Tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha emiten atau perusahaan publik," tulis Sudjono, Jumat (30/12/2022).

Pada penutupan perdagangan Jumat, 30 Desember 2022, saham BFIN naik 2,43 persen ke posisi Rp 1.055 per saham. Saham BFIN dibuka stagnan Rp 1.030 per saham. Saham BFIN berada di level tertinggi Rp 1.055 dan terendah Rp 1.010 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.578 kali dengan volume perdagangan 97.613 saham. Nilai transaksi Rp 10,2 miliar.

Sebelumnya, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) akan membagikan dividen interim tunai untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 421,10 miliar. PT BFI Finance Indonesia Tbk akan membayar dividen interim tunai 2022 pada 22 Desember 2022.

 

Pembagian Dividen

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/12/2022), PT BFI Finance Indonesia Tbk akan bagikan dividen interim 2022 setara Rp 28 per saham. Perseroan akan membagikan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 1,30 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 7,72 triliun, dan total ekuitas Rp 8,59 triliun.

Berikut jadwal pembagian dividen interim 2022:

-Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiais pada 14 Desember 2022

-Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 15 Desember 2022

-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 16 Desember 2022

-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 19 Desember 2022

-Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai 16 Desember 2022 waktu 16.00

-Tanggal pembayaran dividen pada 22 Desember 2022

Kinerja Kuartal III 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Sebelumnya, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) membukukan kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama 2022. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba hingga kuartal III 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (31/10/2022), PT BFI Finance Indonesia Tbk meraup pendapatan Rp 3,84 triliun hingga September 2022. Pendapatan tersebut tumbuh 29,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,96 triliun.

Pertumbuhan pendapatan itu mendorong kenaikan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Laba perseroan melambung 64,15 persen menjadi Rp 1,30 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 796,13 miliar.

Mengutip keterangan tertulis perseroan, hingga September 2022, penyaluran pembiayaan baru atau booking mencapai Rp 13,7 triliun, tumbuh 48,3 persen year on year (yoy). Nilai booking ini turut mengatrol penguatan laba setelah pajak 64,5 persen yoy atau menjadi Rp 1,3 triliun dari Rp 796 miliar pada periode yang sama.

Dari sisi pertumbuhan aset, BFI Finance melaporkan nilai aset tertinggi yang pernah diraih Perusahaan sebesar Rp20 triliun, tumbuh sebesar 36,6 persen yoy. Pencapaian ini bahkan melampaui nilai aset Perusahaan tertinggi pada masa prapandemi, yaitu Rp19,1 triliun per 31 Desember 2018.

 Berkat pengelolaan bisnis yang efektif dan efisien, nilai pendapatan juga terkerek 29,6 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp3,8 triliun.

"Sektor riil yang kembali aktif bergerak serta pemerintah yang mampu menjaga kestabilan politik dan ekonomi membuat atmosfer konsumsi masyarakat masih tumbuh. Hal ini mendorong pertumbuhan kinerja yang signifikan dibandingkan kondisi tahun lalu. Namun, kami akan tetap menjalankan kelolaan manajemen risiko dengan kehati-hatian dan menjaga kualitas aset,” ujar Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono.

 

Pembiayaan

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Persentase NPF BFI Finance juga masih stabil di rasio bruto 1,09 persen. Persentase ini menempatkan BFI Finance kembali di angka rasio yang masih berada jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industri (Data Otoritas Jasa Keuangan/OJK per 31 Agustus 2022 sebesar 2,60 persen).

NPF coverage terhitung mencapai 4,2 kali diimbangi dengan proses penagihan berbasis sistem yang efisien dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dari sisi penyisihan atau Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).

Pencadangan Perusahaan ini masih lebih besar dibandingkan rata-rata industri sebesar 2,2 kali (Data OJK per 31 Agustus 2022). Dari total piutang yang dikelola sebesar Rp18,4 triliun, portofolio pembiayaan BFI Finance masih didominasi pembiayaan kendaraan roda empat sebesar 68,2 persen atau ekuivalen dengan Rp12,5 triliun.

Disusul oleh pembiayaan alat berat dan mesin dengan porsi 12,7 persen, pembiayaan kendaraan roda dua sebesar 11,3 persen, pembiayaan bersertifikat rumah dan ruko sebanyak 2,8 persen, serta pembiayaan syariah dan lainnya 5 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya