Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bergerak di zona merah pada perdagangan saham Kamis, (5/4/2023). Harga komoditas dan rupiah membayangi laju IHSG pada Kamis pekan ini.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, pergerakan IHSG masih memperlihatkan peluang tekanan di tengah fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar rupiah.
Baca Juga
Namun, ia menilai, peluang kenaikan IHSG dalam jangka pendek hingga panjang masih terbuka lebar yang terlihat dari kondisi fundamental ekonomi yang masih cukup kuat.
Advertisement
"Sehingga peluang koreksi dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan harapan capital gain yang cukup besar,” ujar dia dalam catatannya.
Ia perkirakan, IHSG di kisaran 6.789-6.956 pada Kamis pekan ini.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG terkoreksi 1,1 persen ke 6.813 tetapi koreksi IHSG masih tertahan oleh MA20.
“Waspadai akan adanya koreksi lanjutan IHSG apabila menembus 6.786 sebagai support terdekatnya, di mana IHSG akan mengarah ke 6.760-6.797,” ujar dia.
Ia mengatakan, selama IHSG masih bergerak di atas 6.715, posisi IHSG masih berada pada bagian dari wave (y) dari wave [x] dan berpeluang untuk menguji resistance terdekat di 6.953 hingga ke 7.023.
Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.786,6.715 dan resistance 6.953,7.090.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Industri Farmasi dan Sido Muncul Tbk (SIDO).
Sedangkan William memilih saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Astra International Tbk (ASII). Selain itu, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) - Buy on Weakness
Saham BBRI ditutup terkoreksi 1,6 persen ke 4.770 dan disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan.
"Kami perkirakan, posisi BBRI sedang berada pada bagian dari wave [y] dari wave 4, sehingga BBRI masih rawan melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," tutur dia.
Buy on Weakness: 4.640-4.710
Target Price: 4.900, 5.050
Stoploss: below 4.560
2.PT Harum Energy Tbk (HRUM) - Buy on Weakness
Saham HRUM ditutup terkoreksi 0,6 persen ke 1.625 disertai dengan munculnya volume penjualan. Selama tidak terkoreksi ke bawah 1.590 sebagai stoplossnya, maka posisi HRUM saat ini sedang berada di awal wave [iii] dari wave C.
Buy on Weakness: 1.600-1.620
Target Price: 1.700, 1.830
Stoploss: below 1.560
3.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Buy on Weakness
Saham INDF ditutup menguat 1,5 persen ke 6.850 dan disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi penguatan INDF masih tertahan oleh MA20. Selama INDF masih mampu berada di atas 6.675 sebagai stoplossnya, posisi INDF saat ini sedang berada di awal wave (iii) dari wave [iii].
Buy on Weakness: 6.775-6.825
Target Price: 7.000, 7.150
Stoploss: below 6.675
4.PT Industri Farmasi dan Sido Muncul Tbk (SIDO) - Spec Buy
Saham SIDO ditutup menguat 1,3 persen ke 765 disertai dengan volume pembelian yang cukup tinggi. Selama SIDO tidak terkoreksi ke bawah 730 sebagai stoplossnya, maka posisi SIDO saat ini sedang berada di awal wave (c) dari wave [iii].
Spec Buy: 740-750
Target Price: 775, 800
Stoploss: below 745
Advertisement
Penutupan IHSG pada 4 Januari 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan saham Rabu, (4/1.2023). Mayoritas indeks sektor saham tertekan dengan sektor energi memimpin koreksi.
Mengutip data RTI, IHSG anjlok 1,1 persen ke posisi 6.813,23. Indeks LQ45 anjlok 1,27 persen ke posisi 928,53. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.900,60 dan terendah 6.813,23.
Sebanyak 369 saham melemah sehingga menekan IHSG. 164 saham menguat dan 173 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.194.895 kali dengan volume perdagangan 17 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.598.
Indeks sektor saham (IDX-IC) mayoritas berada di zona merah kecuali sektor saham teknologi naik 0,24 persen. Sementara itu, sektor saham energi merosot 3,2 persen, dan pimpin koreksi. Diikuti sektor saham basic tergelincir 0,51 persen, sektor saham industri tertekan 2,12 persen, dan sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,25 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal merosot 0,80 persen, sektor saham kesehatan susut 1,78 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,63 persen, sektor saham properti turun 1,04 persen, sektor saham infrastruktur melemah 1,01 persen dan sektor saham transportasi turun 1,54 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG lebih dipengaruhi sentimen global. Hal ini ditunjukkan dari koreksi bursa saham Amerika Serikat atau wall street pada Selasa, 3 Januari 2023.
“Ditambah bursa saham Asia yang bervariasi. Ditambah adanya proyek ekonomi global dari IMF yang mengatakan akan ada ancaman resesi dan perlambatan ekonomi global,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia mengatakan, saham kapitalisasi pasar besar juga terkoreksi sehingga menekan IHSG.
Bursa Saham Asia pada 4 Januari 2023
Bursa saham Asia Pasifik pada perdagangan Rabu, 4 Januari 2023 bervariasi. Indeks Hang Seng Hong Kong pimpin penguatan di bursa saham Asia Pasifik seiring investor menanti risalah the Federal Reserve (the Fed).
Indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 3,08 persen dan memimpin penguatan di Asia Pasifik. Indeks Hang Seng teknologi mendaki lebih dari 3,08 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai naik 0,22 persen ke posisi 3.123,52. Indeks Shenzhen melemah 0,2 persen ke posisi 11.095,37.
Indeks ASX 200 mendaki 1,63 persen ke posisi 7.059,2. Indeks Kospi Korea Selatan mendaki 1,79 persen ke posisi 2.255,98. Indeks Kosdaq melemah 1,29 persen ke posisi 683,67.
Indeks Nikkei 225 melemah 1,44 persen ke posisi 25.716,86. Indeks Topix merosot 1,22 persen ke posisi 1.868,15 seiring indeks manufaktur Jepang pada Desember melemah sehingga masuk teritori kontraksi.
Advertisement