Profil Kalbe Farma, Emiten Farmasi Berawal dari Garasi, Kini Catat Kapitalisasi Pasar Rp 97,5 Triliun

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menjadi salah satu emiten farmasi terbesar di Indonesia. Kapitalisasi pasar perseroan di atas Rp 90 triliun.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 02 Feb 2023, 21:26 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2023, 06:47 WIB
Kalbe Farma berdiri pada 1966, berawal dari garasi kini jadi raksasa emiten farmasi. (Foto: PT Kalbe Farma Tbk/KLBF)
Kalbe Farma berdiri pada 1966, berawal dari garasi kini jadi raksasa emiten farmasi. (Foto: PT Kalbe Farma Tbk/KLBF)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), salah satu emiten farmasi yang berdiri sejak 1966 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1991. Asal tahu saja, awalnya perusahaan ini beroperasi di garasi.

Berdasarkan data RTI, pada 1 Februari 2023, kapitalisasi pasar saham Kalbe Farma tercatat Rp 97,50 triliun.

Melansir laman resminya, Kalbe Farma berdiri pada 1966, perusahaan telah jauh berkembang dari usaha sederhana di sebuah garasi menjadi perusahaan farmasi terdepan di Indonesia.

Melalui proses pertumbuhan organik dan penggabungan usaha serta akuisisi, Kalbe telah tumbuh dan bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui empat kelompok divisi usahanya.

Adapun keempat kelompok divisi usaha tersebut, antara lain Divisi Obat Resep (kontribusi 23 persen), Divisi Produk Kesehatan (kontribusi 17 persen), Divisi Nutrisi (kontribusi 30 persen), serta Divisi Distribusi and Logistik (kontribusi 30 persen).

Keempat divisi usaha ini mengelola portofolio obat resep dan obat bebas yang komprehensif, produk-produk minuman energi dan nutrisi, serta usaha distribusi yang menjangkau lebih dari satu juta outlet di seluruh kepulauan Indonesia.

Sementara itu, di pasar internasional, Kalbe Farma telah hadir di negara-negara ASEAN, Nigeria, dan Afrika Selatan, dan menjadi perusahaan produk kesehatan nasional yang dapat bersaing di pasar ekspor.

Sejak pendiriannya, Kalbe Farma menyadari pentingnya inovasi untuk mendukung pertumbuhan usaha. Alhasil, Kalbe telah membangun kekuatan riset dan pengembangan dalam bidang formulasi obat generik dan mendukung peluncuran produk konsumen dan nutrisi yang inovatif. 

Rintis Beberapa Inisiatif Riset

Ilustrasi laboratorium farmasi
Ilustrasi laboratorium farmasi. (Foto: Pixabay/luvqs)

Melalui aliansi strategis dengan mitra-mitra internasional, Kalbe telah merintis beberapa inisiatif riset dan pengembangan yang banyak terlibat dalam kegiatan riset mutakhir di bidang sistem penghantaran obat, obat kanker, sel punca dan bioteknologi.

Tak hanya itu, didukung lebih dari 17.000 karyawan, kini Kalbe telah tumbuh menjadi penyedia layanan kesehatan terbesar di Indonesia, dengan keunggulan keahlian di bidang pemasaran, branding, distribusi, keuangan serta riset dan pengembangan. 

Kalbe Farma juga merupakan perusahaan produk kesehatan publik terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 79,2 triliun dan nilai penjualan Rp 20,2 triliun pada akhir 2017.

Kalbe Farma juga telah melakukan beberapa kegiatan untuk memberikan akses kesehatan bagi masyarakat, seperti penyediaan obat generik, alat kesehatan dan diagnostik melalui program jaminan kesehatan nasional.

Dalam memerangi stunting, Kalbe bekerja sama dengan Keluarga Berencana Nasional Indonesia dan Universitas YARSI untuk mendukung nutrisi bagi ibu dan anak.

Melalui Klikdokter, Kalbe memfasilitasi pendidikan guna memberikan kemudahan konsultasi dan akses kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

Melalui Divisi Distribusi dan Logistik, Kalbe menyediakan titik distribusi yang luas dengan 71 cabang untuk melayani 200 ribu outlet di seluruh Indonesia.

Kalbe juga aktif mendistribusikan vaksin dan memberikan vaksinasi kepada lansia, masyarakat umum dan karyawan.

Bahkan, Kalbe Farma juga telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat inisiatif ESG, melalui efisiensi energi dan energi terbarukan, ekosistem jahe merah, implementasi kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan pengelolaan vendor yang berkelanjutan.

Kinerja Kuartal III 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III 2022. Kalbe Farma membukukan penjualan neto senilai Rp 21,18 triliun meningkat 10,94 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 19,09 triliun.

Merujuk laporan keuangan Kalbe Farma, beban pokok penjualan hingga kuartal III 2022 mencapai Rp 12,44 triliun atau meningkat 15,07 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 10,81 triliun.

Kemudian, laba bruto meningkat 5,56 persen menjadi Rp 8,73 triliun per kuartal III 2022 dari Rp 8,27 triliun per kuartal III 2021. Sedangkan, beban penjualan senilai Rp 4,37 triliun.

Hingga akhir kuartal III 2022 KLBF mengantongi laba bersih sebesar Rp 2,48 triliun. Laba ini meningkat 8,77 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,28 triliun

Dengan demikian, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 53,43 per saham dari periode yang saham tahun sebelumnya Rp 48,81.

Sementara itu, aset senilai Rp 26,18 triliun hingga kuartal III 2022 meningkat dari akhir tahun lalu sebesar Rp 25,66 triliun. Liabilitas Kalbe Farma sebesar Rp 5,03 triliun hingga kuartal III 2022 meningkat dari akhir tahun lalu sebesar Rp 4,40 triliun.

Sedangkan, ekuitas tercatat sebesar Rp 21,14 triliun hingga kuartal III 2022 menurun dari akhir tahun lalu Rp 21,26 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya