Orang Terkaya Indonesia Low Tuck Kwong Beli Saham BYAN Rp 21,29 Miliar

Orang terkaya RI sekaligus Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato' Dr Low Tuck Kwong kembali beli saham untuk investasi.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 07 Feb 2023, 20:37 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2023, 20:37 WIB
Direktur Utama Bayan Resources Low Tuck Kwong Kembali Beli Saham
Direktur Utama Bayan Resources sekaligus orang terkaya di Indonesia, Low Tuck Kwong kembali beli saham pada Februari 2023. (Foto: Bayan Resources)

Liputan6.com, Jakarta -- Orang terkaya RI sekaligus Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato' Dr Low Tuck Kwong kembali memborong saham BYAN secara bertahap.

Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (7/2/2023), Low Tuck Kwong membeli 1.086.400 saham BYAN dengan harga pelaksanaan Rp 19.559,57 per saham pada 30 Januari hingga 3 Februari 2023.

Dengan demikian, nilai transaksi pembelian saham tersebut merogoh kocek Rp 21,29 miliar. 

"Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung," tulis Low Tuck Kwong.

Dengan transaksi pembelian saham itu, Low Tuck Kwong memiliki 20.321.618.570 saham atau setara 60,96 persen. Sebelumnya, ia memiliki 20.320.532.170 saham atau 60,96 persen saham BYAN.

Berdasarkan Forbes, Low Tuck Kwong berada di posisi dua di antara 50 orang terkaya Indonesia. Nilai kekayaan Low Tuck Kwong sekitar USD 12,1 miliar.

Diberitakan sebelumnya, salah satu orang terkaya RI sekaligus Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato' Dr Low Tuck Kwong kembali membeli saham BYAN pada 20 Januari 2023.

Mengutip keterbukaan informasi,Kamis, 26 Januari 2023, Low Tuck Kwong membeli 2.372.000 saham BYAN dengan harga pelaksanaan Rp 20.033,3 per saham pada 20 Januari 2023.

Dengan demikian, nilai transaksi pembelian saham tersebut mencapai Rp 47,51 miliar. "Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung," tulis LowTuckKwong.

Dengan transaksi pembelian saham itu, Low Tuck Kwong memiliki 20.319.066.770 saham atau setara 60,96 persen. Sebelumnya, ia memiliki 20.316.694.770 saham atau 60,95 persen saham BYAN.

Selain itu, Direktur PT Bayan Resources Tbk Low Yi Ngo juga membeli saham BYAN. Ia membeli 300.000 saham BYAN pada 19 Januari 2023. Dengan demikian, Low Yi Ngo rogoh kocek Rp 6 miliar untuk membeli saham BYAN tersebut.

Tujuan pembelian saham untuk investasi dengan status kepemlikan saham langsung. Setelah transaksi pembelian, ia memiliki 61.564.300 atau setara 0,18 persen saham BYAN.

 

 

 

 

Bayan Resources Serap Belanja Modal Setara Rp 2,56 Triliun hingga September 2022

Pertambangan  PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg
Pertambangan PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg

Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) USD 166,2 juta atau sekitar Rp 2,56 triliun (asumsi kurs Rp 15.450 per dolar AS) hingga September 2022.

PT Bayan Resources Tbk menganggarkan belanja modal USD 218,1 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun pada 2022.

Sekretaris Perusahaan PT Bayan Resources Tbk, Jenny Quantero menuturkan, realisasi belanja modal baru USD 166,2 juta seiring keterlambatan pembangunan infrastruktur tambang. “Budget belanja modal USD 218,1 juta, realisasi USD 166,2 juta. Hal ini disebabkan keterlambatan pembangunan infrastruktur tambang,” ujar dia saat paparan publik Bayan Resources, Senin (5/12/2022).

Sementara itu, Direktur PT Bayan Resources Tbk Russell John Neil menuturkan, belanja modal perseroan pada 2022 untuk pembangunan jalan angkutan baru di Muara Baru sekitar 100 KM dan peningkatan kapasitas. Sedangkan belanja modal 2023, Russell menuturkan, pihaknya masih sedang proses anggaran 2023.

Adapun pada 2022, pedoman perseroan untuk belanja modal USD 220 juta-USD 250 juta. Pendapatan USD 3,2 miliar-USD 3,4 miliar. Sedangkan volume produksi batu bara 37 juta MT-39 juta MT dan volume penjualan batu bara 37 juta MT-39 juta MT.Rata-rata biaya tunai USD 33-USD 36 per MT. Untuk harga jual rata-rata USD 85-USD 90 MT. Rasio pengupasan tanah 4,1-4,3 berbanding 1.

Hingga akhir kuartal III 2022, perseroan mencatat produksi batu bara mencapai 27,8 juta MT. Produksi batu bara perseroan meningkat dari periode sama tahun sebelumnya USD 27,3 juta MT.

Sementara itu, volume penjualan batu bara hingga akhir September 2022 sebesar 28 juta MT. Volume penjualan batu bara perseroan turun 4,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya 29,3 juta MT.

 

Bayan Resources Raih Fasilitas Kredit Setara Rp 1,4 Triliun dari Bank Mandiri

Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)
Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)

Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) raih fasilitas pinjaman dari PT Bank MAndiri (Persero) Tbk (BMRI). Pada 16 November 2022, perseroan telah menandatangani addendum atas perjanjian fasilitas pinjaman kredit yang sebelumnya ditandatangani pada 24 Oktober 2022 antara perseroan selaku debitur dengan Bank Mandiri selaku kreditur.

Adendum tersebut memperpanjang dan memperluas fasilitas modal kerja revolving menjadi sebesar USD 90 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun (kurs Rp 15.688,10 per USD), dari sebelumnya sebesar USD 75 juta yang memiliki sub limit pinjaman non tunai atau bank garansi hingga USD 80 juta.

Termasuk tambahan fasilitas kredit modal kerja revolving sebesar USD 10 juta yang dapat digunakan untuk pembayaran kepada sub kontraktor yang ditunjuk oleh perseroan atau anak perusahaan perseroan. Fasilitas kredit tersebut berlaku hingga 24 Oktober 2025.

 

 

Pinjaman untuk Modal Kerja

Pertambangan  PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg
Pertambangan PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg

"Fasilitas kredit akan digunakan untuk tambahan modal kerja guna mendukung kegiatan operasional perusahaan dan kebutuhan perusahaan lainnya seperti penerbitan bank garansi, LC/SKBDN dan SBLC terkait kewajiban kepada pemerintah, konsumen, maupun vendornya,” ungkap manajemen PT Bayan Resources Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (18/11/2022).

Fasilitas kredit ini dijamin oleh jaminan perusahaan yang diberikan oleh PT Bara Tabangdan PT Fajar Sakti Prima. Keduanya merupakan anak usaha Bayan Resources.

"Dengan tersedianya fasilitas kredit tersebut, perseroan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk meningkatkan alokasi dana untuk kegiatan operasional perseroan dan anak usaha,” imbuh manajemen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya