Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan laporan kinerja keuangan tahun buku 2022. Di tengah kondisi ekonomi makro yang terus bertumbuh, perseroan berhasil membukukan penjualan bersih Rp 41,2 triliun, tumbuh 4,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 29,5 triliun.
Sayangnya, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 22,15 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 19,92 triliun. Alhasil, laba bruto turun tipis 2,68 persen menjadi Rp 19,06 triliun pada 2022.
Baca Juga
Melansir laporan keuangan Unilever Indonesia, Kamis (9/2/2023), sepanjang tahun lalu perseroan mencatatkan beban pemasaran dan penjualan sebesar 8,45 triliun, beban umum dan administrasi Rp 3,54 triliun, serta beban lain-lain Rp 973 juta. Dari rincian tersebut, diperoleh laba usaha Rp 7,07 triliun atau turun 7,95 persen yoy.
Advertisement
Pada periode yang sama, perseroan mencatatkan penghasilan keuangan sebesar Rp 10,21 miliar dengan biaya keuangan Rp 85,21 miliar. Setelah dikurangi pajak, perseroan mengukuhkan laba sebesar Rp 5,36 triliun, turun 6,83 persen dibanding laba 2021 sebesar Rp 5,76 triliun.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 tercatat sebesar Rp 18,32 triliun, turun dibandingkan posisi akhir 2021 sebesar Rp 19,07 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 7,57 triliun dan aset tidak lancar Rp 10,75 triliun.
Liabilitas per Desember 2022 turun menjadi Rp 14,32 triliun dari Rp 14,75 triliun per Desember 2021. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 12,44 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 1,88 triliun. Sedangkan ekuitas sampai akhir tahun lalu turun menjadi Rp 3,99 triliun dari Rp 4,32 triliun pada akhir 2021.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis, 9 Februari 2023, saham UNVR melemah 2,09 persen ke posisi Rp 4.920 per saham. Saham UNVR dibuka stagnan ke posisi Rp 5.025 per saham. Saham UNVR berada di level tertinggi Rp 5.050 dan terendah Rp 4.920 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.519 kali dengan volume perdagangan 187.447 saham. Nilai transaksi Rp 93,2 miliar.
RUPSLB Unilever Indonesia Angkat Dua Direktur Baru
Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan pengangkatan dua direktur baru melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan Kamis, 15 Desember 2022.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti percaya upaya berkesinambungan untuk membangun tim yang kuat dan siap untuk masa depan sangat penting bagi kesuksesan jangka panjang perusahaan.
"Beberapa tahun belakangan banyak tantangan bagi dunia bisnis, termasuk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) seperti kami. Namun, perseroan memiliki strategi tepat yang telah menunjukkan hasil yang baik. Kami juga memiliki pemimpin-pemimpin yang cakap dengan rekam jejak yang mumpuni untuk menjalankan strategi tersebut dengan baik," kata Ira dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (16/12/2022).
Adapun RUPSLB menyetujui pengangkatan Nurdiana Darus sebagai Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan dan Alper Kulak sebagai Direktur Supply Chain. Baik Nurdiana maupun Alper memiliki pengalaman yang beragam dan rekam jejak yang luas di bidang keahlian mereka.
Nurdiana Darus bergabung dengan PT Unilever Indonesia Tbk pada 2019. Nurdiana telah memegang berbagai peran kepemimpinan senior sebelum bergabung dengan Unilever Indonesia (UNVR).
Ia pernah menjabat Deputi Kepala Badan Pengelola REDD+ Indonesia, Chief Operating Officer of Landscape Indonesia (PT Bentang Alam Indonesia), Penasihat Senior untuk Sustainable Palm Oil Initiative (SPOI) dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP).
Nurdiana menerima gelar sarjana cum laude di bidang Administrasi Bisnis, jurusan Sistem Informasi Manajemen, dari University of Oklahoma, gelar Master of Science di bidang Teknologi Sistem Informasi dari George Washington University.
Â
Â
Advertisement
Profil Singkat
Ia telah mengikuti pelatihan eksekutif dari John F. Kennedy School of Government di Harvard University dan Edmund A. Walsh School of Foreign Service di Georgetown University.
Sementara Alper Kulak merupakan warga negara Turki. Ia telah bersama Unilever selama lebih dari 25 tahun, dan memiliki pengalaman di berbagai pasar seperti Afrika, Eropa, Asia Pasifik, Asia Selatan, Timur Tengah & Amerika Serikat. Pengalamannya meliputi bidang supply chain dan manajemen operasional, layanan pelanggan, logistik, serta perencanaan dan operasional pabrik.
Selama berkarier di Unilever, Alper telah memegang berbagai posisi senior termasuk Vice President of Supply Chain di Unilever Pakistan (2021-2022), Customer Service & Logistics Director di Unilever South Africa (2018-2020) dan Global Supply Chain Director di Unilever UK (2015-2018). Alper menyandang gelar business of science (BSc) dari Bogazici University, Turki.
Jajaran direksi yang baru memiliki keahlian, kompetensi, dan kapabilitas yang mendalam dan luas, yang diyakini Perseroan akan membawa Unilever Indonesia menuju level berikutnya.
Â
Â
Perkuat Bisnis
Bersamaan dengan pengangkatan dua direksi baru, RUPSLB juga menyetujui pengunduran diri Reski Damayanti dari jabatannya sebagai Direktur Perseroan karena alasan pribadi untuk melanjutkan karier di luar perseroan.
"Memperkuat fundamental bisnis dan membangun pertumbuhan jangka panjang tetap menjadi prioritas utama kami, dan formasi terbaru dewan direksi akan mendukung kami dalam mencapai hal tersebut," kata Ira.
Perseroan berkomitmen penuh untuk terus menumbuhkan bisnis secara konsisten, kompetitif, menguntungkan dan bertanggung jawab. Hingga September 2022, perseroan berhasil mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 31,5 triliun atau tumbuh 5 persen year on year.
Sejalan dengan itu, perseroan juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 5,3 persen year on year atau sebesar Rp 4,6 triliun.Â
"Dalam jangka menengah dan jangka panjang, kami akan terus mewujudkan visi kami untuk mendapatkan cinta dan penghargaan dari setiap orang Indonesia setiap harinya dengan memberikan dampak positif dalam kehidupan mereka," ujar Ira.
Â
Advertisement