Laba Bersih Prodia Widyahusada Anjlok 40 Persen Jadi Rp 371,64 Miliar

Laba bruto Prodia Widyahusada menyusut 19,01 persen menjadi Rp 1,32 triliun pada 2022 dari Rp 1,63 triliun pada 2021.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 18 Mar 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2023, 11:00 WIB
Prodia Luncurkan Dua Pemeriksaan Berbasis Gen dari rangkaian Prodia Genomics
Peneliti mengambil sampel di Laboratorium Pusat Prodia di Jakarta, Rabu (3/6/2020). PT Prodia Widyahusada Tbk meluncurkan dua pemeriksaan berbasis gen dari rangkaian Prodia Genomics, yakni Prodia Wellness Genomics dan Prodia Bone, Muscle and Joint Genomics. (Liputan6.com/HO/Deny)
Liputan6.com, Jakarta PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mengumumkan hasil kinerja hingga akhir 2022. Emiten laboratorium kesehatan ini membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan Rp 2,18 triliun pada 2022, menurun 17,73 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,65 triliun. 
 
Mengutip laporan keuangan Prodia Widyahusada, ditulis Jumat (17/3/023), beban pokok pendapatan hingga akhir 2022 mencapai Rp 854,53 miliar atau turun 16,18 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 1,01 triliun. 
 
Dengan demikian, laba bruto Prodia Widyahusada menyusut 19,01 persen menjadi Rp 1,32 triliun pada 2022 dari Rp 1,63 triliun pada 2021.
 
Perseroan juga mencatatkan penurunan laba usaha 41,07 persen menjadi Rp 447,04 miliar pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 758,68 miliar.
 
Hingga akhir 2022, Prodia Widyahusada mengantongi laba bersih sebesar Rp 371,64 miliar. Laba bersih perseroan turun 40,36 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 623,23 miliar.
 
Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 2,66 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 2,70 triliun.
 
Kemudian, liabilitas PRDA Rp 358,44 miliar hingga akhir 2022 turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 391,72 miliar.
 
Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 2,31 triliun hingga akhir 2022 naik tipis dari akhir tahun lalu Rp 2,31 triliun.
 
 

Incar Pertumbuhan Pendapatan hingga 10 Persen pada 2023

PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) proyeksikan pendapatan dan laba naik dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Direktur Bisnis dan Marketing Prodia Widyahusada Indriyanti Rafi Sukmawati menuturkan, pihaknya optimistis menatap kinerja 2023 melalui transformasi digital. Dengan demikian, Prodia memproyeksikan pertumbuhan pendapayan dan laba dua kali dari pertumbuhan Indonesia.

Saat ditanya apakah pertumbuhan pendapatan dan laba mencapai 10 persen, Indriyanti menegaskan sekitar angka tersebut.

"Kita harus tumbuh jelas, 2021 kita tumbuh bagus, 2022 dibilang satu base yang baru, Covid-19 2023 sudah gak ada, kita selalu mengacu pertumbuhan mengikuti CAGR biasanya Prodia ikuti berapa pertumbuhan ekonomi indonesia, biasanya kita double dari pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Indriyanti kepada awak media, Selasa (24/1/2023).

Sementara itu, Direktur Utama Prodia Widyahusada Dewi Muliaty mengatakan, pihaknya berharap kinerja pendapatan bisa kembali seperti sebelum pandemi COVID-19, bahkan lebih dari itu.

"Ya tentu harus didukung makro ekonomi juga dan faktor-faktor eksternal lainnya, semoga aman, inflasi terkendali, tidak ada resesi, politik juga aman dan biasanya tahun-tahun saat kampanye tidak ada masalah, bahkan ada pertumbuhan ekonomi," kata Dewi.

Dengan begitu, Dewi berharap pada 2023 bisa stabil seperti sebelum pandemi COVID-19. Namun, Prodia Widyahusada akan terus bertumbuh, harapannya bsia lebih dari sebelum pandemi

Lantas, apakah pertumbuhan tersebut bisa lebih dari 9-10 persen? 

Dewi menyebutkan, pihaknya berharap pertumbuhan kinerja berada di angka tersebut.

"Harapannya begitu, banyak faktor, kalau dulu kita bisa prediksi 3-5 tahun, sekarang susah. Lihat satu tahun ke depan juga sulit, jadi enggak bisa terlalu publish apa yang buat kita planning," ujar dia.

 

Strategi Prodia Kerek Kinerja Keuangan pada 2023

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Prodia
Petugas medis merapikan tabung di Laboratorium Klinik Prodia Kramat, Jakarta, Sabtu (8/5/2021). Memasuki usia ke 48 tahun PT Prodia Widyahusada Tbk memberikan pemeriksaan kesehatan gratis kepada media mulai dari pemeriksaan kolesterol hingga Anti SARS-CoV-2 Kuantitatif. (Liputan6.com/HO/Prodia)

Selain itu, Prodia juga memiliki rencana kerja, akan tetapi ada beberapa skenario karena terdapat beberapa faktor makro yang mungkin dapat berpengaruh.

Lantas, seperti apa strategi yang disiapkan Prodia untuk mengerek kinerja tahun ini?

Perseroan menyiapkan strategi melalui peningkatan frekuensi orang yang menggunakan layanan Prodia. Dengan begitu, semakin meningkatnya pasien maka pendapatan Prodia akan meningkat. Selain itu, untuk memudahkan masyarakat, Prodia menyediakan layanan digital untuk perawatan kesehatan.

"Strateginya bagaimana kita meningkatkan frekuensi orang dateng, tentunya pasien lebih banyak lama kelamaan revenue meningkat, pasien mudah ke prodia salah satunya lewat digital," ujar Indriyanti.

Tak hanya itu, Prodia juga memiliki aplikasi yang bisa membantu masyarakat.

"Kita punya aplikasi itu sangat banyak membantu masyarakat, Insyaallah tahun ini 50 tahun Prodia kita launching aplikasi kita layanannnya ditingkatkan. Kami harapkan bisa dimanfaatkan masyrakat, kita launching digital service kita lebih dari layanan yang eksisting saat ini ada," kata Indriyanti.

Adapun, belanja modal yang dianggarkan pada tahun ini sekitar Rp 200 miliar - Rp 250 miliar. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis, antara lain membuka cabang baru dan transformasi digital.

Prodia Widyahusada menargetkan untuk membuka sekitar dua cabang baru pada tahun ini. Cabang baru tersebut akan dibuka di wilayah Jabodetabek dan luar Jabodetabek.

"Untuk pembukaan outlet 1-2 cabang mandiri, lokasi cabang mandiri sekitar Jabodetabek dan luar Jabodetabek," kata Indriyanti.

Indriyanti menegaskan, kedua cabang tersebut akan dibuka pada kuartal I dan III 2023. Selain itu, Prodia ingin fokus melakukan transformasi digital.

"Untuk tahun ini lebih fokus ke digital, aksesibilitas akan lebih luar, dari physical akses sedikit, karena fokus digitalisasi, itu jadi fokus kita. Kita berharap dari digitalisasi bisa lebih memudahkan akses ke Prodia," ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya