Liputan6.com, Jakarta - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia berencana melakukan revisi proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun ini yang awalnya di level 7.880 menjadi sekitar 7.000-7.500.Â
Senior Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Robertus Yanuar Hardy menjelaskan, pihaknya bakal melakukan revisi proyeksi IHSGÂ pada 2023.Â
Baca Juga
Hal itu disebabkan dengan adanya perlambatan ekonomi AS dan potensi resesi pada akhir tahun ini yang membuat volatilitas pasar cenderung ke arah menurun dalam jangka pendek.Â
Advertisement
"Kita mungkin ada sedikit revisi nanti abis lebaran, revisi kemungkinan sedikit ke bawah, gak begitu banyak hanya menyesuaikan laporan keuangan kemarin. Masih di atas 7.000, sekitar 7.500," kata Robertus saat ditemui di Kantor Mirae Asset, dikutip Jumat (14/4/2023).
Di sisi lain, ia mengatakan, sektor teknologi pun masih belum mampu untuk mendorong pertumbuhan IHSG. Ini mengingat sektor teknologi masih dibayangi oleh sentimen suku bunga the Fed.Â
Sebelumnya, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih baik daripada bursa global.
Senior Investment Information Mirae Asset, Martha Christina menuturkan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi IHSG, antara lain data ekonomi domestik dan global, kebijakan moneter bank sentral, pergerakan nilai tukar rupiah, dan pergerakan harga komoditas.
Dengan demikian, ia memperkirakan IHSG bergerak di kisaran terbatas dengan support di level 6.739 dan resistance di level 7.084 pada Januari 2023.
"Ekspektasi IHSG untuk 2023 di level 7.880. Ekspektasi pertumbuhan perusahaan sebesar 7,6 persen," kata Senior Investment Information Mirae Asset, Martha Christina dalam Media Day Mirae Asset Sekuritas, Selasa (10/1/2022).
Martha mengatakan, pelemahan IHSG juga didorong aksi jual asing pada Desember yang tercatat sebesar Rp 19,5 triliun, setelah aksi jual senilai Rp 1,7 triliun pada bulan sebelumnya.
Sepanjang 2022, aksi beli tercatat sebesar Rp 44,5 triliun, setelah sempat menyentuh Rp 70 triliun pada pertengahan September. Nilai tukar Rupiah juga melemah ke level sekitar Rp 15.700 sejak awal Desember, yang merupakan level terendah sejak April 2020.
Ia menambahkan, saham yang paling banyak dilepas asing pada Desember, antara lain saham BBCA, TLKM, dan BMRI.
Â
Â
Â
Sektor Saham Ini Masih Tangguh Jelang Hari Raya Lebaran
Sebelumnya, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM menilai terdapat beberapa sektor saham yang masih tangguh jelang Hari Raya Lebaran. Lantas, apa saja sektor saham yang masih prospektif tersebut?
Menurut Roger, sektor saham otomotif, multifinance dan tol mendapatkan sejumlah sentimen positif jelang Hari Raya Lebaran. Selain itu, untuk emiten dengan rilis laporan keuangan yang baik pada kuartal IV 2022 juga masih prospektif ke depannya.
"Sektor saham otomotif, multifinance dan tol masih punya peluang untuk naik. Kalau melihat waktu lebaran ini di April itu berdekatan sama rilis laporan keuangan kuartal IV kemarin Maret dan beberapa emiten yaang rilis laporan keuangan kuartal bagus-bagus masih punya volatilitas yang bagus untuk dimainkan jangka pendek sampai nanti ketemu kuartal I akhir April awal Mei," kata Roger saat ditemui di Kantor Mirae Asset, dikutip Jumat (14/4/2023).
Dia bilang, saham emiten otomotif, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) memiliki sentimen positif usai rilis laporan keuangan kuartal IV 2022. Bahkan, IMAS juga ketiban sentimen positif dengan menjadi distributor Mercedes-Benz AG di Indonesia.Â
"Saham yang punya sentimen bagus seperti IMAS, memiliki laporan keuangan kuartal IV yang bagus, sentimen jadi distributor Mercedes-Benz AG di Indonesia," kata dia.
Â
Â
Â
Advertisement
Saham Multifinance
Tak hanya itu, ia juga menyebut, sektor multifinance juga masih tangguh jelang Hari Raya Lebaran. Ini mengingat, biasanya jelang Lebaran terjadi peningkatan permintaan kredit motor.
"Multifinance memiliki sentimen kenaikan penjualan kendaraan bermotor 44 persen pada kuartal I 2023, laporan keuangan bagus. Keuangan beberapa emiten multifinance bagus, tahun ini tauhnnya kendaraan bermotor emiten multifinance punya peluang di tahun ini. Lalu, kredit motor jelang Lebaran," ujar dia.
Roger mengatakan, saham jalan tol juga mendapatkan sentimen positif di tengah peningkatan jumlah pemudik pada Lebaran tahun ini. Salah satu emiten tol yang diuntungkan, yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).
"Sektor lainnya punya sentimen bagus jelang Lebaran tol. Jasa Marga biasanya dapat sentimen positif jelang mudik pemerintah umumin pemudik cukup besar 134 juta pemudik, pasti ke jalan tol. Ada sentimen Jasa Marga,"Â ujar dia.
Â
Â
Sektor Saham Konsumer
Di sisi lain, ia menuturkan, saham konsumer juga masih prospektif jelang Lebaran bahkan hingga akhir 2023. "Consumer juga kita punya pilihan MYOR sama ICBP. ICBP sama MYOR pilihan saham Mirae pada tahun ini," katanya.
Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas juga berencana melakukan revisi proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun ini yang awalnya di level 7.880 menjadi sekitar 7.000 - 7.500.Â
Senior Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menjelaskan, pihaknya bakal akan ada revisi proyeksi IHSGÂ pada 2023. Sebab, adanya perlambatan ekonomi AS dan potensi resesi pada akhir tahun ini yang membuat volatilitas pasar cenderung ke arah menurun dalam jangka pendek.Â
"Kita mungkin ada sedikit revisi nanti abis lebaran, revisi kemungkinan sedikit ke bawah, enggak begitu banyak hanya menyesuaikan laporan keuangan kemarin. Masih di atas 7.000, sekitar 7.000 sampai 7.500," kata Robertus.
Selain itu, ia juga menyebut, sektor teknologi masih belum mampu untuk mendorong pertumbuhan IHSG. Lantaran, sektor teknologi tersebut masih dibayangi oleh sentimen suku bunga the Fed.Â
Advertisement