MENN Teknologi Indonesia Bidik Pertumbuhan Laba Bersih Dua Digit Usai IPO

PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN) menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba lebih dari dua digit pada 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 18 Apr 2023, 20:27 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2023, 20:27 WIB
Pencatatan perdana saham PT MENN Teknologi Indonesia Tbk (MENN), Selasa (18/4/2023). (Foto: BEI)
Pencatatan perdana saham PT MENN Teknologi Indonesia Tbk (MENN), Selasa (18/4/2023). (Foto: BEI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN), perusahaan yang bergerak di bidang teknologi digital penyedia solusi informasi berbasis Internet of Things (IoT) untuk pengembangan transportasi dan logistik membidik pertumbuhan laba bersih lebih dua digit usai IPO.

Direktur Utama Menn Teknologi Indonesia Michael Halim Mulyanto mengatakan, pihaknya menargetkan pertumbuhan laba dan pendapatan pada 2023.

"Tahun ini kita prediksi bisa lebih dari dua digit untuk bottom line, dan top line akan ikut juga tumbuh more than double," kata Michael saat ditemui di BEI, Selasa (18/4/2023).

Dia juga bilang, Menn Teknologi Indonesia ingin melebarkan sayap ke kawasan-kawasan industri besar berfokus erat untuk kenaikan laba perseroan.

"Kalau untuk core business fleet management and Menconnect kami akan membesarkan pangsa pasar dengan target langganan 1 juta kendaraan operasional, secara overall kami targetkan laba bersih meningkat jauh di tahun ini,” kata Michael.

Sebagai gambaran, bisnis Smart IoT Digital Solution yang dijalankan MENN sudah terdapat banyak contoh suksesnya di luar negeri. Seperti beberapa perusahaan asal Amerika yakni Fleetmatics dan Samsara Inc yang sahamnya diperdagangkan di New York Stock Exchange.

Di mana Fleetmatics telah diakuisisi oleh Verizon USD 2,4 milliar dan Samsara telah menjadi unicorn di Amerika Serikat, saat IPO valuasi perusahaannya sudah mencapai USD 9,96 miliar.

 

Acuan Bisnis MENN

Pencatatan perdana saham PT MENN Teknologi Indonesia Tbk (MENN), Selasa (18/4/2023). (Foto: BEI)
Pencatatan perdana saham PT MENN Teknologi Indonesia Tbk (MENN), Selasa (18/4/2023). (Foto: BEI)... Selengkapnya

Perusahaan sejenis MENN dari India yakni LocoNav mendapat suntikan pendanaan seri B sebesar USD 37 juta pada Juni 2021 di mana salah satu investornya adalah Sequoia Capital. 

Dua contoh perusahaan di atas bisa menjadi benchmarking bisnis MENN di Indonesia. Hal ini menunjukkan sektor bisnis ini sangat menjanjikan. Sehingga bisnis MENN ini sangat prospektif di tahun-tahun mendatang.

"Optimisme perseroan untuk menapaki jejak kesuksesan yang sama dengan perusahaan sejenis bukan tanpa alasan, sebab meskipun termasuk dalam perusahaan berukuran kecil, namun perseroan menyasar industri yang tepat dan siap menguasainya dengan fundamental bisnis yang kuat dan pertumbuhan yang tinggi dalam jangka panjang," kata dia.

Menurut ia, peluang besar sektor logistik Indonesia didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik akibat peningkatan konsumsi termasuk transaksi e-commerce yang tentu saja akan mendorong jutaan kendaraan angkutan komersial baru setiap tahunnya dan terus berkembang. 

"Ditambah juga dengan peraturan Permenhub no. 60 Tahun 2019 dan PERDIRJEN Perhubungan Darat 2018/2019 yang mengharuskan setiap kendaraan operasional yang jalan memiliki GPS Tracker. MENN sebagai perusahaan dengan size yang masih relatif kecil dapat terus agile dan dinamis dalam menangkap potensi pertumbuhan bisnis di bidang logistik dan IoT di berbagai sektor lain ke depannya," ujar dia.

Pertumbuhan pasar logistik di Indonesia secara historis berhasil mencatatkan pertumbuhan dengan CAGR sebesar 16,2 persen sepanjang 2015-2020 dan bahkan pada 2022 sektor transportasi dan pergudangan memberikan kontribusi pertumbuhan terbesar pada PDB. 

 

Sektor Logistik

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Selanjutnya, sektor logistik diproyeksikan akan terus meningkat dengan CAGR sebesar 9,22 persen dari USD 275 miliar pada 2020 menjadi USD 427 miliar pada 2025. Teknologi Internet of Things (IoT) akan terus meningkat di masa depan, ditambah dengan adanya implementasi 5G di Indonesia. Pada 2025, Kominfo memproyeksikan perangkat IoT terpasang di Indonesia akan meningkat dari 400 juta perangkat pada 2022 menjadi 678 juta perangkat pada 2025. 

Selain itu, ukuran pasar IoT di Indonesia diproyeksikan akan tumbuh dari Rp 355 Triliun (2022) menjadi Rp 557 Triliun (2025) dengan CAGR sebesar 16,2 persen (2022-2025 Est).

Selain menyasar industri yang tepat sejalan dengan gelombang pertumbuhan pasar IoT ke depannya, MENN juga memiliki fundamental bisnis yang solid, dengan historis kinerja keuangan yang baik dan balance sheet yang sehat dengan tingkat hutang yang rendah (Debt to Equity Ratio dibawah 0,5 kali). Hal ini semakin diperkuat dengan profil key management yang telah memiliki pengalaman panjang dan networking yang kuat dibidang IoT.

"Peluang ini diperkuat dengan proses logistik Indonesia saat ini yang masih menemui berbagai macam kendala seperti pemanfaatan yang cukup rendah pada penggunaan truk untuk mengangkut barang," tandasnya.

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya