Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan atau sustainable financing mencapai Rp 232 triliun pada kuartal I 2023.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar mengatakan, sebagai bank yang progresif terhadap perkembangan, Bank Mandiri sangat mendukung penerapan keuangan berkelanjutan di Indonesia melalui penyaluran pembiayaan hijau dan pembiayaan berkelanjutan atau green financing dan sustainable financing.
Baca Juga
"Berdasarkan kategori kegiatan usaha berkelanjutan dalam POJK.51/2017, hinggal posisi Maret 2023 Bank Mandiri telah menyalurkan sustainable financing sebesar Rp 232 triliun atau 25 persen dari total kredit bank only," ungkap Alexandra dalam paparan publik PUB Green Bond Bank Mandiri Tahap I tahun 2023, Selasa (23/5/2023).
Advertisement
Sedangkan yang masuk dalam kategori green financing sebesar Rp 109 triliun atau 11,8 persen dari total kredit bank only. Portfolio green financing dimaksud mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya pada Maret 2022 sebesar 12,6 persen.
Beberapa sektor yang mendominasi antara lain pengelolaan sumber daya alam hayati berkelanjutan sebesar Rp 90,6 triliun, energi terbarukan sebesar 8,5 triliun, produk ekoefisien sebesar Rp 3,9 triliun, serta transportasi ramah lingkungan sebesar Rp 3,1 triliun.
"Tidak hanya pada segmen wholesales, kami juga terus mendorong pertumbuhan green financing pada segmen ritel antara lain melalui peluncuran produk kredit serbaguna mikro dan kartu kredit khusus pembelian PLTS atap dan penyaluran kredit kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, bekerjasama dengan perusahaan anak," imbuh Alexandra.
Potensi Green Financing
Ke depan, Bank Mandiri melihat potensi green financing yang besar seiring dengan program pemerintah untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2060 atau mungkin bisa dicapai lebih cepat.
Oleh karena itu, Bank Mandiri terus berupaya mengoptimalkan peluang tersebut dan terus berupaya meningkatkan share sustainable financing terutama juga green financing melalui dukungan penuh pada implementasi program prioritas pemerintah dalam transisi ekonomi rendah karbon.
Dari sisi likuiditas terkait dengan penyaluran kredit dimaksud, Alexandra mengatakan dapat dipenuhi melalui penerbitan instrumen likuiditas antara lain seperti sustainable bonds sebesar USD 300 juta dan ESG repo sebesar USD 500 juta, serta green bonds sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.
Advertisement
Bank Mandiri Terbitkan Green Bond, Incar Dana Rp 5 Triliun
Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) akan melakukan umum berkelanjutan (PUB) Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan (Green Bond) Bank Mandiri Tahap I Tahun 2023 dengan target indikatif Rp 5 triliun. Penerbitan Green Bond ini adalah bagian dari PUB Green Bond Bank Mandiri dengan total sebesar Rp 10 triliun.
Penjamin pelaksana emisi efek terdiri dari enam perusahaan, yaitu PT Bahana Sekuritas, PT Panin sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Green bond Bank Mandiri Tahap I akan diterbitkan dalam tiga seri. Yakni Seri A dengan tenor 370 hari kalender, Seri B tenor 3 tahun, dan Seri C dengan tenor 5 tahun. Kupon untuk masing-masing Seri adalah 5,50-6,00 persen untuk Seri A, 5,57-6,50 persen untuk Seri B, dan 5,95-6,95 persen untuk Seri C.
Pembayaran kupon dilakukan secara kuartalan 30 per 360. Instrumen ini memperoleh peringkat idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
"Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran obligasi berwawasan lingkungan ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk membiayai atau membiayai kembali kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL), sebagaimana diatur dalam POJK No.60/POJK.04/2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan,” ungkap Direktur Utama PT Bahana Sekuritas Edward Lubis dalam paparan publik PUB Green Bond Bank Mandiri, Selasa (23/5/2023).
Jadwal PUB Green Bond Bank Mandiri Tahap I tahun 2023:
- Masa penawaran awal: 23 Mei-6 Juni 2023
- Pernyataan efektif dari OJK: 16 Juni 2023
- Masa penawaran umum: 20-22 Juni 2023
- Penjatahan: 23 Juni 2023
- Pembayaran dari investor: 26 juni 2023
- Tanggal distribusi: 27 Juni 2023
- Tanggal pencatatan: 28 Juni 2023
Perkuat Struktur Pendanaan
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan penerbitan obligasi ini merupakan salah satu inisiatif strategis untuk memperkuat struktur pendanaan dalam mendukung rencana ekspansi bisnis dalam kerangka implementasi Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) Bank Mandiri pada pilar Sustainable Banking.
"Penerbitan Green Bond merupakan salah satu inisiatif yang mempertegas konsistensi Bank Mandiri dalam penerapan Keuangan Berkelanjutan melalui pengembangan produk dan jasa Keuangan Berkelanjutan serta peningkatan portfolio Green Financing. Hal ini juga menjadi komitmen kami dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada 2060,” ujar Darmawan.
Komitmen Bank Mandiri dalam menerapkan prinsip ESG juga terus ditunjukkan dari sisi intermediasi perbankan. Hingga Maret 2023, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor berbasis ESG hingga Rp 232 triliun, atau tumbuh 11 persen secara year on year. Setara dengan 25 persen dari total portfolio perusahaan secara bank only, pembiayaan tersebut tersalurkan antara lain ke sektor UMKM, pertanian berkelanjutan, energi terbarukan, dan transportasi bersih.
Advertisement