Medikaloka Hermina Tebar Dividen 2022 Rp 104,77 Miliar, Cek Jadwalnya

PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) akan membagikan dividen 2022 setara Rp 7 per saham. Pembagian dividen itu telah diputuskan dalam RUPST pada 30 Mei 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 05 Jun 2023, 18:11 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2023, 18:11 WIB
Medikaloka Hermina Tebar Dividen 2022 Rp 104,77 Miliar, Cek Jadwalnya
PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) bakal membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022 Rp 104,77 miliar (Foto: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) bakal membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022 Rp 104,77 miliar. Dividen tersebut setara dengan Rp 7 per saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Senin (5/6/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 30 Mei 2023.

Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 298,59 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 2,09 triliun serta total ekuitas senilai Rp 4,68 triliun.

Jadwal

-Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 9 Juni 2023

-Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 12 Juni 2023

-Cum dividen di pasar tunai: 13 Juni 2023

-Ex dividen di pasar tunai: 14 Juni 2023

-Recording date: 13 Juni 2023

-Pembayaran dividen: 5 Juli 2023

Kinerja Kuartal I 2023

Sebelumnya, emiten rumah sakit, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) atau RS Hermina mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, Medikaloka Hermina mencatatkan kenaikan dari sisi pendapatan dan penurunan dari sisi laba.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 26 April 2023, pendapatan HEAL pada Maret 2023 naik 12,5 persen menjadi Rp 1,35 triliun dari Rp 1,20 triliun pada kuartal I 2022.

Sementara, beban pokok pendapatan pada periode yang sama naik 19,75 persen menjadi Rp 846,35 miliar dari periode yang sama sebelumnya Rp 706,75 miliar. Dengan demikian, laba bruto naik 0,78 persen menjadi Rp 506,24 miliar pada akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 502,28 miliar.

 

Aset Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sepanjang kuartal I 2023, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 197,59 miliar, turun 6,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 212,17 miliar. Biaya keuangan dan administrasi bank tercatat sebesar Rp 34,31 miliar dan penghasilan keuangan Rp 10,17 miliar.

Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 2,10 persen menjadi Rp 108,90 miliar dari Rp 111,24 miliar pada periode yang sama 2022. Sehingga laba per saham dasar pada kuartal I 2023 ikut turun menjadi Rp 7,52 dari kuartal I tahun sebelumnya Rp 7,68.

Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 naik menjadi Rp 7,90 triliun dari Rp 7,59 triliun pada Desember 2022. Liabilitas naik menjadi Rp 3,06 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 2,90 triliun. Sementaraa ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi Rp 4,83 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 4,68 triliun.

 

Direktur Medikaloka Hermina Beli 3,6 Juta Saham HEAL, Segini Nilainya

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Direktur PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) Aristo Setiawidjaja telah memborong saham HEAL sebanyak 3,60 juta lembar saham senilai Rp5,46 miliar. 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, dikutip Minggu (14/5/2023), Aristo Setiawidjaja membeli saham HEAL secara bertahap pada 3-11 Mei 2023 dengan enam transaksi. 

Ia membeli saham HEAL di kisaran harga Rp 1.329,32 sampai dengan Rp 1.381,97 per lembar saham. Dengan demikian, Aristo Setiawidjaja merogoh kocek sebanyak Rp 5,46 miliar.  

Sehingga, kepemilikan sahamnya setelah transaksi menjadi 36.209.400 saham atau setara dengan 0,24 persen. Sebelum transaksi 32.600.000 saham atau setara dengan 0,22 persen.

"Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung," tulis Aristo Setiawidjaja dalam keterbukaan informasi, Minggu (14/5/2023).

Sebelumnya, emiten rumah sakit, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) atau RS Hermina mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, Medikaloka Hermina mencatatkan kenaikan dari sisi pendapatan dan penurunan dari sisi laba.

 

 

Kinerja Keuangan 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi
Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Sebelumnya, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) telah mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, Medikaloka Herminamencatatkan penurunan baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/4/2023), pendapatan HEAL pada tahun lalu turun 16,52 persen menjadi Rp 5,87 triliun dari Rp 4,9 triliun pada 2021. Sementara, beban pokok pendapatan pada periode yang sama naik menjadi Rp 3,19 triliun dari sebelumnya Rp 2,91 triliun.

Alhasil. laba bruto tergerus menjadi Rp 1,71 triliun pada 2022 dibanding 2021 sebesar Rp 2,96 triliun. Sepanjang 2022, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 587,37 miliar, turun 67 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Tp 1,77 triliun.

Biaya keuangan dan administrasi bank tercatat sebesar Rp 139,83 miliar dna penghasilan keuangan Rp 32,55 miliar. Setelah dikurangi beban pajak, perseroan membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 278,77 miliar. Laba itu turun 193,48 persen dibandingkan laba 2021 sebesar Rp 1,29 triliun.

Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 70,02 persen menjadi Rp 298,6 miliar dari Rp 995,97 miliar pada 2021. Sehingga laba per saham dasar pada 2022 ikut turun menjadi Rp 20,64 dari sebelumnya Rp 68,22.

Aset perseroan sampai dengan Desember 2022 naik tipis menjadi Rp 7,59 triliun dari Rp 7,53 triliun pada Desember 2021. Liabilitas turun menjadi Rp 2,91 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 3,14 triliun. Sementaraa ekuitas hingga Desember 2022 naik menjadi Rp 4,67 triliun dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar Rp 4,43 triliun.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya