Top 3: 43 Perusahaan Antre di Pipeline IPO BEI, Dominan dari Sektor Consumer Cyclicals

BEI menyebutkan, saat ini ada 43 perusahaan yang sedang proses IPO. 43 perusahaan yang antre di pipeline IPO BEI menyita perhatian.Berikut tiga artikel terpopuler yang sita perhatian.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 11 Jun 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2023, 07:00 WIB
Top 3: 43 Perusahaan Antre di Pipeline IPO BEI, Dominan dari Sektor Consumer Cyclicals
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO). Ada 43 perusahaan yang antre dalam proses IPO. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO).

Adapun sampai dengan 9 Juni 2023, terdapat 40 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO 40 emiten itu sebesar Rp 32,7 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini ada 43 perusahaan yang siap debut di Bursa.

Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor consumer cyclicals.

“Hingga saat ini, terdapat 43 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, dikutip Sabtu, 10 Juni 2023.

Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 12 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar.

Artikel 43 Perusahaan Antre di Pipeline IPO BEI, Dominan dari Sektor Consumer Cylicals menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di kanal saham? Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu, (11/6/2023):

1.43 Perusahaan Antre di Pipeline IPO BEI, Dominan dari Sektor Consumer Cyclicals

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO).

Adapun sampai dengan 9 Juni 2023, terdapat 40 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO 40 emiten itu sebesar Rp 32,7 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini ada 43 perusahaan yang siap debut di Bursa.

Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor consumer cyclicals.

“Hingga saat ini, terdapat 43 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, dikutip Sabtu, 10 Juni 2023.

Berita selengkapnya baca di sini


2.Wall Street Melejit Tersengat Reli Saham Tesla, Investor Menanti Pertemuan The Fed

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak menguat pada perdagangan saham Jumat, 9 Juni 2023. Indeks S&P 500 menguat dan sentuh level 4.300 untuk pertama kali sejak Agustus 2022 seiring investor bersiap dengan rilis data ekonomi inflasi dan pertemuan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (10/6/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,11 persen ke posisi 4.298,86. Indeks Nasdaq bertambah 0,16 persen ke posisi 13.259,14. Indeks Dow Jones menguat 43,17 poin atau 0,13 persen ke posisi 33.876,78.

Pada pekan ini, indeks S&P 500 naik 0,39 persen, dan kenaikan tersebut menandai penguatan selama empat sesi berturut-turut. Indeks Nasdaq bertambah 0,14 persen, dan membukukan kemenangan ketujuh berturut-turut. Indeks Dow Jones melesat 0,34 persen.

Selain tiga indeks acuan itu, indeks saham kapitalisasi juga menguat selama sepekan. Indeks Russell 2000 melemah tipis pada Jumat pekan ini, tetapi membukukan kenaikan mingguan sebesar 1,9 persen

Berita selengkapnya baca di sini


3.WIR Asia Sebut Bisnis Teknologi Masih Prospektif, Ini Alasannya

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Paparan Publik PT WIR Asia Tbk di Jakarta, Jumat (9/6/2023).
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Paparan Publik PT WIR Asia Tbk di Jakarta, Jumat (9/6/2023).

WIR Asia Tbk (WIRG) atau WIR Group menilai prospek industri teknologi berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) masih cerah ke depannya. Sebab, prospek bisnis teknologi extended reality (XR) dinilai sangat menarik.

Dengan begitu, Direktur Utama WIR Asia Michael Budi Wirjatmo mengatakan, pihaknya melihat semakin banyak industri yang mengadopsi teknologi tersebut, mulai dari hiburan, olahraga, ritel, otomotif, dan bahkan sektor kesehatan.

Menurut ia, solusi XR juga dimanfaatkan di sektor publik yaitu untuk bantuan atau pemeliharaan jarak jauh, manajemen rantai pasokan, dokumentasi virtual, visualisasi alur kerja, dan membangun infrastruktur cerdas.

"Selama bertahun-tahun, solusi WIR telah diterapkan di banyak sektor industri, yaitu olahraga dan hiburan, permainan, ritel, pendidikan, dan perawatan kesehatan dan lebih banyak lagi yang akan datang," kata Michael dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Dia bilang, mengikuti tren adopsi teknologi XR, WIR akan terus berinovasi dan menyediakan lebih banyak aplikasi di sektor-sektor seperti periklanan, kesehatan, ritel, dan pendidikan. Dengan total ukuran pasar sebesar USD 5,3 triliun termasuk ukuran pasar kawasan Asia Tenggara sebesar USD 152 miliar. Di sisi lain, perseroan juga optimistis mencapai pertumbuhan pendapatan hingga Rp 4 triliun pada 2023.

Berita selengkapnya baca di sini

 

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya