IPO, Distributor Coca-Cola Graha Prima Lepas 309 Juta Saham

PT Graha Prima Mentari Tbk, distributor resmi Coca-Cola akan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan melepas 309 juta saham ke publik.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 05 Jul 2023, 12:39 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2023, 07:24 WIB
IPO, Distributor Coca-Cola Graha Prima Lepas 309 Juta Saham
PT Graha Prima Mentari Tbk, distributor resmi Coca-Cola akan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). (Foto: graystudiopro1)

Liputan6.com, Jakarta - PT Graha Prima Mentari Tbk, distributor resmi Coca-Cola akan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Perseroan mengincar dana segar dari IPO hingga Rp 40,17 miliar.

Mengutip laman e-ipo, Kamis (15/6/2023), perseroan bakal melepas sebanyak-banyaknya 309.000.000 saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 25 setiap saham atau sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Graha Prima Mentari setelah penawaran umum yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) perseroan yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp120 - Rp130 per saham. 

Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana sebanyak-banyaknya Rp 40,17 miliar. Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 154.500.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-banyaknya 12,5 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham ini disampaikan.

Waran Seri I adalah efek yang diterbitkan oleh perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan yang bernilai nominal Rp 25 setiap sahamnya.

Perseroan menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Akan tetapi, penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, seluruhnya akan digunakan oleh perseroan sebagai modal kerja yaitu untuk penambahan persediaan di 8 area distribusi baru yaitu di Sumatera dan Jawa dan penambahan persediaan di 7 area distribusi yang sudah ada yaitu Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya, Rembang, Pekanbaru, Medan Sunggal, dan Medan Deli.

Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan seperti pembelian persedian dan biaya operasional.

 

Indikasi Jadwal

Ilustrasi IPO 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi IPO 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Masa Penawaran Awal (Bookbuilding) : 15 Juni – 20 Juni 2023 

Perkiraan Tanggal Efektif : 26 Juni 2023 

Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 28 Juni – 3 Juli 2023 

Perkiraan Tanggal Penjatahan : 3 Juli 2023 

Perkiraan Tanggal Distribusi 4 Juli 2023 

Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 5 Juli 2023 

Perkiraan Masa Perdagangan Waran Seri I

– Pasar Reguler:5 Juli 2023 – 30 Juni 2026

-Pasar Negosiasi:25 April 2023

Perkiraan Masa Perdagangan Waran Seri I

– Pasar Tunai : 5 Juli 2023 – 2 Juli 2026

-Pasar Negosiasi 27 April 2023

Perkiraan Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 5 Januari 2024-28 Oktober

Perkiraan Akhir Masa Berlakunya Waran Seri I : 3 Juli 2026

 

43 Perusahaan Antre IPO

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO).

Adapun sampai dengan 9 Juni 2023, terdapat 40 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO 40 emiten itu sebesar Rp 32,7 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini ada 43 perusahaan yang siap debut di Bursa.

Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor consumer cyclicals.

“Hingga saat ini, terdapat 43 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, dikutip Sabtu (10/6/2023).

Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 12 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar.

Kemudian 27 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, sisanya 4 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

Sementara, rincian sektornya adalah sebagai berikut:

• 4 Perusahaan dari sektor basic materials

• 9 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals

• 5 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals

• 3 Perusahaan dari sektor energy

• 1 Perusahaan dari sektor financials

• 2 Perusahaan dari sektor healthcare

• 4 Perusahaan dari sektor industrials

• 3 Perusahaan dari sektor infrastructures

• 5 Perusahaan dari sektor properties & real estate

• 4 Perusahaan dari sektor technology

• 3 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya