Provident Investasi Bersama Angkat Direksi Baru dan Kantongi Restu Buyback Saham

PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) melakukan pergantian direksi dan mengantongi restu pembelian kembali (buyback) saat RUPST dan RUPSLB.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 21 Jun 2023, 16:11 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2023, 16:11 WIB
RUPST dan RUPSLB PT Provindet Investasi Bersama Tbk (PALM), Rabu, 21 Juni 2023. (Foto: Istimewa)
RUPST dan RUPSLB PT Provindet Investasi Bersama Tbk (PALM), Rabu, 21 Juni 2023. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten investasi, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) melakukan pergantian direksi dan mengantongi restu pembelian kembali (buyback) saham sebanyak-banyaknya Rp 80,66 miliar sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa pada Rabu (21/6/2023). 

Dengan demikian, hasil RUPS ini diyakini akan semakin mendorong kinerja perseroan secara berkelanjutan. Presiden Direktur Provident Investasi Bersama Tri Boewono mengatakan, pemegang saham menyetujui pengangkatan Ellen Kartika sebagai Direktur Investasi dan Portofolio menggantikan posisi Devin Antonio Ridwan, yang kini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). 

Menurut ia, perubahan komposisi ini akan mendukung strategi perseroan dalam mencari dan mengeksekusi peluang investasi di masa mendatang demi pertumbuhan kinerja perseroan.

"Terkait buyback, perseroan akan membeli sebanyak-banyaknya 103.950.000 saham atau 1,46 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dengan anggaran Rp80,66 miliar. Periode buyback saham mulai dilaksanakan dari 21 Juni 2023 sampai dengan 20 Juni 2024," kata Tri Boewono dalam paparan publik, Rabu (21/6/2023).

Tri Boewono menyebut buyback saham tersebut dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang efisien untuk meningkatkan nilai pemegang saham.

"Kami berkeyakinan bahwa buyback tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan. Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas (cash flow) yang memadai untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha Perseroan," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Provident Investasi Bersama Siapkan Rp 80,66 Miliar untuk Buyback Saham PALM

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) atas saham perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada aksi tersebut, perseroan mengalokasikan dana sebanyak-banyaknya Rp 80,66 miliar untuk membeli sebanyak-banyaknya 103.95 juta lembar saham.

Pelaksanaan pembelian kembali saham atau buyback saham perseroan merupakan salah satu bentuk usaha perseroan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan kinerja saham perseroan. Sehingga akan memberikan fleksibilitas yang besar kepada Perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang efisien.

Perseroan berencana untuk menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai saham treasuri. Pembelian kembali saham akan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 12 bulan sejak disetujuinya rencana tersebut oleh ra[at umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Provident Investasi Bersama. RUPSLB akan diselenggarakan pada 21 Juni 2023.

Dengan asumsi dan yang digunakan untuk pembelian kembali sebesar Rp 80,66 miliar, maka aset dan ekuitas perseroan akan menurun.

Akan tetapi perseroan berkeyakinan pembelian kembali saham perseroan tidak akan mengakibatkan menurunnya pendapatan dan tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perseroan mengingat Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas (cash flow) yang memadai untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan.

Perseroan menyatakan karena tidak ada dampak terhadap penurunan pendapatan akibat dari buyback saham perseroan, tidak ada perubahan atas proforma laba perseroan. 

Pembelian kembali saham perseroan diharapkan tidak akan mempengaruhi kegiatan usaha dan operasional perseroan, dan justru akan membuat harga saham di masa yang akan datang menjadi lebih stabil dan berdampak positif bagi pemegang saham dan perseroan.

 

 


Provident Investasi Bersama Borong Saham MMLP Rp 620 Miliar

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) melalui anak usahanya, PT Suwarna Arta Mandiri membeli saham PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) sebanyak 1,25 miliar atau setara Rp620 miliar. 

Sekretaris Perusahaan Provident Investasi Bersama Lim Na Lie menyampaikan, Suwarna Arta Mandiri membeli 1.252.525.300 saham MMLP dengan harga pelaksanaan Rp495 per saham.

Dengan demikian, transaksi pembelian saham tersebut setara dengan 18,18 persen atas kepemilikan saham MMLP. 

"Tujuan dari transaksi untuk investasi dengan status kepemilikan saham tidak langsung melalui SAM,” tulis Lim dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/1/2023).

Sebelumnya, PT Provident Capital Indonesia (PCI) telah menyelesaikan penawaran tender sukarela (tender offer) atas saham PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) pada 12 Oktober 2022.

PCI telah menyelesaikan pembayaran pada pemegang saham yang berpartisipasi pada penawaran tender sukarela pada 12 Oktober 2022," tulis Corporate Secretary Provident Investasi Bersama Lim Na Lie, dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Senin, 24 Oktober 2022.

Berdasarkan Surat Laporan Hasil Penawaran Tender Sukarela, PCI sebagai pihak yang melakukan tender sukarela atas saham perseroan, telah meningkatkan kepemilikan sahamnya sebanyak 97.951.900 saham.

Sehingga pada saat ini PCI memiliki 3.242.152.791 saham, yang mewakili 45,82 persen dan bersama-sama dengan Winato Kartono sebagai pemegang saham pengendali PCI, memiliki 3.598.129.808 saham, yang mewakili 50,85 persen dari seluruh saham dengan hak suara yang telah disetor penuh dalam Provident Investasi Bersama.

"Oleh karenanya, telah terjadi perubahan pengendali perseroan sebagai akibat pelaksanaan tender sukarela atas saham perseroan tersebut," tulis Lim.

Dengan demikian, PCI menjadi satu-satunya pengendali dari Provident Investasi Bersama. "PCI menjadi satu-satunya pengendali perseroan," tulisnya.

 


RUPSLB Provident Agro Setujui Pergantian Nama Jadi Provident Investasi Bersama

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Provident Agro Tbk (PALM) menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, (23/8/2022). Pemegang saham dalam RUPSLB tersebut menyetujui rencana perubahan nama perseroan, sejalan dengan perubahan bisnis menjadi perusahaan investasi.

"Para pemegang saham setuju untuk mengubah nama PT Provident Agro Tbk menjadi PT Provident Investasi Bersama dengan kegiatan perubahan usahanya dari perkebunan kelapa sawit menjadi perusahana investasi, baik perusahaan terbuka atau perusahaan non terbuka atau tertutup," ungkap Direktur Utama PT Provident Agro Tbk, Tri Boewono dalam paparan publik perseroan, Selasa (23/8/2022).

Adapun alasan dilakukannya perubahan kegiatan usaha ini sehubungan dengan telah dilakukannya transaksi penjualan dan pengalihan seluruh saham entitas anak, PT Mutiara Agam pada 23 November 2021.

Perseroan sebagai perusahaan holding melihat adanya prospek usaha yang baik untuk investasi saham lainnya. Di mana hal itu saat ini dilakukan oleh perseroan pada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melalui anak perusahaan perseroan, PT Suwarna Arta Mandiri. Ia menambahkan, dalam waktu dekat perseroan akan melancarkan investasi untuk PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP).

"Dalam waktu dekat kita akan fokus pada perusahana terbuka lebih dahulu. Perseroan akan masuk pada salah satu perusahaan terbuka MMLP sesuai yang sudah dipublikasikan," imbuh Tri.

Perseroan telah membuat kesepakatan awal terkait rencana pembelian bersyarat atas saham MMLP sejumlah 100 juta lembar saham atau mewakili 1,45 persen dari modal ditempatkan dan disetor yang dimiliki oleh MMLP. Rencana itu telah disampaikan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Agustus 2022.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya