Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau disebut PGE (PGEO) mengoptimalkan teknologi dan memanfaatkan peluang komersial seiring penuhi target 1 gigawatt (GW) dalam dua tahun ke depan. Adapun kapasitas terpasang yang sudah ada mencapai 672 megawatt (MW).
Untuk optimalkan teknologi itu, Pertamina Geothermal Energy menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Kaishan Orka Indonesia. Kerja sama berbentuk joint study terkait optimalisasi pemanfaatan energi panas bumi di wilayah kerja PGE ini dapat meningkatkan kapasitas terpasang melalui pengembangan teknologi screw expander.
Baca Juga
Dengan kolaborasi ini, PGE berharap dapat mengoptimalkan potensi energi terbarukan dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Advertisement
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi mengatakan, teknologi menjadi salahsatu hambatan serta kesempatan bagi PGE dalam mengembangkan potensi panas bumi.
"Melalui optimalisasi teknologi screw expander dari hasil kerja sama dengan PT Kaishan Orka Indonesia, kami harap dapat mengatasi hambatan yang ada,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (18/7/2023).
Pertamina Geothermal Energy optimis kerja sama ini dapat membantu tercapainya komitmen Perseroan dalam mengembangkan potensi panas bumi di Indonesia.
"Saat ini baru 8,9 persen potensi panas bumi di Indonesia yang sudah dimanfaatkan. Harapan kami dengan adanya optimalisasipemanfaatan teknologi ini dapat membuat kita semakin produktif dalam menghasilkan panas bumi," ia menambahkan.
Teknologi screw expander yang dikembangkan oleh PGE dan PT Kaishan Orka Indonesia ini dapat mengekstrak energi tambahan dari fluida tekanan rendah, sehingga meningkatkan efisiensi keseluruhan pembangkit listrik tenaga panas bumi. Dengan optimalisasi teknologi screw expander, diharapkan kapasitas listrik yang dihasilkan juga akan meningkat.
Keuntungan Teknologi Screw Expander
Keuntungan dari teknologi screw expander ini sendiri juga lebih ramah lingkungan dengan meningkatkan efisiensi konversi energi. Teknologi ini membantu mengurangi kebutuhan akan bahan bakar fosil atau sumber energi lainnya yang dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca dan polusi lingkungan.
Julfi Hadi menekankan pentingnya teknologi dalam meningkatkan produksi dan mengoptimalkan potensi panas bumi. "Tak dapat dipungkiri bahwa teknologi adalah sebuah keniscayaan di era digital ini. Kami percaya untuk meningkatkan produksi dan optimalisasi potensi panas bumi perlu ada dukungan teknologi," ujar Julfi.
PGE percaya dengan dukungan teknologi, mereka dapat mencapai tujuannya untuk menjadi sebuah world class leading geothermal company.
Advertisement
Pertamina Geothermal Energy Gandeng Schlumberger Genjot Potensi Panas Bumi
Sebelumnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGE (PGEO) menggandeng PT Schlumberger Geophysics Nusantara untuk kesempatan melakukan studi bersama atau joint study. Kesepakatan kerja sama PGE dengan Schlumberger ini ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama pada Kamis, 13 Juli 2023.
Penandatanganan MoU itu dilakukan Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi dengan Managing Director Indonesia PT Schlumberger Geophysic Nusantara Scott Cremin.
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi menuturkan, kerja sama ini menjadi salah satu agenda penting terhadap kehadiran PGE di EBTKE Conference and Exhibition (ConEx) 2023. Pihaknya berharap rangkaian kerja sama yang sudah dilakukan ini akan semakin menguatkan posisi perseroan sebagai world class green energy company serta akan bermanfaat bagi pengembangan potensi panas bumi di Tanah Air.
Julfi mengatakan bentuk kerja sama joint study ini nantinya memfokuskan pada upaya pengembangan sumur panas bumi dengan hasil akhir berupa pre-feasibility study. Namun dalam kerja sama ini, kata dia, tidak hanya terbatas pada aspek teknis, finansial, maupun risiko.
Kesepakatan Strategis Kelima
"Hal utama dari skema kerja sama ini nantinya dapat diimplementasikan juga di Area Karaha, Jawa Barat; Area Sibayak, Sumatera Utara; juga Area Lahendong, Sulawesi Utara,” ujar Julfi, dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (15/7/2023).
Kerja sama yang dilakukan dengan Schlumberger ini merupakan kesepakatan strategis kelima yang dilakukan PGE di ajang EBTKE ConEx.
Sebelumnya PGE juga melakukan kesepakatan kerja sama strategis dengan beberapa pihak lainnya guna mengembangkan bisnis serta menjadi bagian dari strategi PGE dalam mencapai target meningkatkan kapasitas terpasang yang dikelola secara langsung menjadi 1 gigawatt (GW).
"PGE antusias dengan adanya kerja sama ini. Dengan keahlian teknologi yang dimiliki Schlumberger serta portofolio PGE dalam mengelola potensi panas bumi di Indonesia, kerja sama ini dapat menghasilkan mutualisme bagi kedua belah pihak,” ujar Julfi.
Advertisement