Liputan6.com, Jakarta - Emiten telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 3,15 triliun hingga semester I 2023. Belanja modal tersebut turun 13 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,61 miliar.Â
Direktur dan Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa menuturkan, belanja modal tersebut mayoritas dialokasikan untuk pengembangan jaringan dan juga IT untuk mendukung digitalisasi.
Baca Juga
"Karena dari tahun ke tahun porsi network 70 sampai dengan 80 persen sudah sangat besar, sisanya untuk yang lain," kata I Gede Darmayusa dalam Media Update Kinerja XL Axiata Semester I 2023, Senin (31/7/2023).
Advertisement
Dengan demikian, XL Axiata terus fokus untuk menjadi operator konvergensi yang terdepan dengan melakukan konvergensi menyeluruh pada organisasi, jaringan dan arsitektur IT.Â
Pertama, transformasi menjadi organisasi konvergensi yang menyeluruh dengan menjadikan unit-unit yang berhadapan langsung dengan pelanggan dapat melayani semua produk atau lni bisnis mensentralisasi function support untuk mempercepat Go To Market.Â
Kedua, mengoptimalkan investasi dan membangun jaringan yang berbasis konvergensi. Ketiga, mempersiapkan IT yang konvergen, dengan melakukan konvergensi pada touchpoints, produk, dan billing untuk mencapai aspirasi terhadap personalisasi pada pengalaman digital, penjualan dan distribusi omnichannel.Â
Sejak dua tahun terakhir, XL Axiata telah mencanangkan visi sebagai Operator Konvergensi Terdepan di Indonesia (Leading Converged Operator in Indonesia).
Untuk mewujudkan visi tersebut XL Axiata juga terus berupaya keras membangun fondasi yang kuat melalui organisasi yang juga terkonvergensi, demikian juga pada IT, jaringan, hingga distribusi. Hasilnya, saat ini semua aspek tersebut sudah terkonvergensi, dan menempatkan XL Axiata terus menjadi yang terdepan di bisnis baru ini.
Kolaborasi XL dan Link Net
Pembangunan fondasi yang kuat tersebut juga diimplementasikan melalui pembentukan entitas Serve Co dan Fiber Co. XL Axiata akan menjalankan tugas sebagai Serve Co yang akan menangani semua layanan FMC dan FBB. Link Net akan menjalankan tugas Fiber Co dengan menyediakan jaringan fiber sebagai penopang kedua layanan tersebut. Â
Kolaborasi yang semakin erat antara XL Axiata dengan Link Net diharapkan akan mampu meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia.
Dalam lima tahun ke depan, kedua pihak akan memperluas cakupan layanan hingga 8 juta home pass. XL Axiata dan Link Net telah menandatangani kesepakatan kerja sama pembangunan dan pengoperasian jaringan 1 juta homes passed yang pertama dengan menjangkau sejumlah kota/kabupaten di Indonesia.Â
Dengan penambahan 1 juta homes passed ini, XL Axiata berharap mampu mendorong percepatan penetrasi konvergensi layanan XL SATU.
Â
Advertisement
Rencana XL Axiata
Dalam kerja sama ini, XL Axiata telah menyiapkan perencanaan (planning) dan desain target pasar yang bisa melayani kebutuhan layanan konvergensi (convergence). Sementara itu, Link Net akan melakukan desain jaringan dan kapasitas yang dapat memenuhi kebutuhan target pasar XL Axiata.Â
XL Axiata kini terus mengembangkan produk ke segmen korporat dan usaha kecil menengah (UKM). Pengembangan layanan FMC di korporat dan UKM ini akan dipadukan dengan terus meningkatnya kebutuhan atas layanan Information and Communication Technology (ICT), Internet of Things (IoT), dan Big Data.Â
Hingga akhir Juni 2023 ini, tingkat penetrasi layanan FMC XL Axiata telah mencapai 56 persen di mana pelanggan XL Home telah beralih menjadi pelanggan XL SATU, yang berarti menunjukkan kuatnya permintaan atas produk konvergensi ini. Saat ini, XL Axiata juga telah memiliki jangkauan XL Home & XL SATU fiber di 63 kota atau kabupaten.Â
Â