Menelisik Prospek Reksa Dana Saham hingga Akhir 2023, Masih Cerah?

Direktur Investasi BNI AM Putut Endro Andanawarih menuturkan, reksa dana aktif BNI Asset Management akan banyak diracik dari saham kapitalisasi besar dan perbankan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 13 Okt 2023, 10:32 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2023, 20:38 WIB
7 Keuntungan Investasi Reksa Dana yang Belum Banyak Diketahui Orang
Bagi Anda yang seorang pemula dalam dunia investasi, Reksa Dana bisa menjadi salah satu pilihan investasi terbaik

Liputan6.com, Jakarta - BNI Asset Management (BNI-AM) mencermati prospek reksa dana saham masih cerah hingga akhir 2023. Ini mengingat, valuasi saham di pasar modal terbilang menarik. 

Direktur Investasi BNI AM Putut Endro Andanawarih menuturkan, prospek reksa dana saham masih prospektif hingga akhir tahun ini. Sebab, kondisi pasar saham yang terkoreksi bisa menjadi momentum yang bagus untuk mengoleksi saham dengan valuasi murah. 

"Harganya sudah murah, murah banget. Harga valuasi saham sudah cukup menarik untuk masuk, karena apa? gara-gara Covid-19, ekonomi kita tetap tumbuh 5 persen," ujar dia kepada wartawan di Jakarta, Kamis (12/10/2023). 

Dia bilang, racikan reksa dana indeks dari BNI-AM berfokus pada Indeks IDX Growth30 dan IDX High Dividend 20. Indeks itu dipilih bertujuan untuk memperoleh pertambahan nilai investasi yang setara dengan kinerja Indeks IDX30 dan IDX High Dividend 20.

Sementara itu, ia menjelaskan, untuk reksa dana aktif milik BNI-AM akan banyak diracik  dari saham kapitalisasi besar (bigcaps) dan transaksional banking. Namun, sampai dengan pemilihan umum (pemilu) akan banyak masuk di sektor saham konsumer, termasuk consumer staples (sektor yang memproduksi barang-barang untuk kebutuhan harian). 

Menurut ia, alasan memilih sektor saham tersebut karena bakal diuntungkan oleh momentum pemilu. Alhasil, kinerja keuangan dari emiten-emiten tersebut pun berpotensi meningkat. 

"Sampai nanti pemilu kita akan banyak di konsumer sama consumer staples. Ke depan bakal pemilu yang diuntungkan siapa? produsen kaos, nasi bungkus, kalau nasi bungkus larinya ke konsumer, jadi BNI AM nyari saham dari sini untuk reksa dana yang aktif," ujar dia. 

 

Perluas Pasar Reksa Dana, BNI Asset Management Gandeng Bank CTBC Indonesia

BNI Asset Management berkolaborasi dengan Bank CTBC Indonesia. (Foto: BNI Asset Management)
BNI Asset Management berkolaborasi dengan Bank CTBC Indonesia. (Foto: BNI Asset Management)

Sebelumnya diberitakan, BNI Asset Management (BNI-AM) terus berupaya memperluas pasar reksa dana. Salah satunya dengan melakukan kerja sama dengan Bank CTBC Indonesia. 

Sebagai wujud tanggung jawab dan kontribusi pada pelestarian lingkungan, BNI-AM terus memperluas jaringan pemasaran reksa dana BNI-AM Sri-Kehati ke berbagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) melalui berbagai program dan edukasi di sosial media. 

Setelah menjalin kerjasama dengan Bank BNI dan Indo Premier Sekuritas, BNI AM Kembali mendapatkan kepercayaan dari Bank CTBC Indonesia untuk memasarkan Reksa Dana BNI-AM Sri Kehati kepada nasabah Bank CTBC Indonesia.

Direktur investasi BNI AM Putut Endro Andanawarih mengatakan, tren dari pertumbuhan penerapan ESG, memberikan nilai positif bagi emiten dan dunia pasar modal di Indonesia. 

Misalnya, aspek environmental menjadi pertimbangan institusi dalam memposisikan diri terhadap isu lingkungan regional dan isu global perubahan iklim, aspek sosial terkait erat dengan lingkungan kerja hingga proses pembebasan lahan dan dampak ke penduduk dan aspek governance yang berkaitan dengan standar dalam menjalankan perusahaan sesuai prinsip tata kelola yang baik (good corporate governance). 

"BNI AM mengedukasi tiga produk baru yang diluncurkan oleh CTBC di bulan ini pada 12 Oktober 2023, yaitu: BNI-AM Indeks IDX Growth30, BNI-AM IDX High Devidend 20 dan BNI-AM Sri Kehati. Produk ini dapat menjadi pilihan investasi untuk nasabah Bank CTBC, karena Reksa Dana ini dikelola secara pasif, kinerjanya dapat diukur dengan underlying saham-saham yang “mimicking” dan bobotnya sesuai dengan indeks,” kata Putut, Kamis (12/10/2023). 

Diharapkan Tingkatkan Minat Investor

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Chief of Retail Banking Bank CTBC Indonesia Bambang S Simarno menjelaskan, Bank CTBC Indonesia dan BNI Asset Management sudah menjalin kerjasama sejak 2016, Bank CTBC Indonesia dan BNI Asset Management memulai kerjasama untuk menyediakan solusi dan layanan investasi. 

Bank CTBC Indonesia yakin kolaborasi ini dapat menyediakan produk layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah Bank CTBC Indonesia. 

Disamping reksa dana tersebut diatas BNI AM juga terus memberikan inovasi produk-produk baru untuk mendukung ESG (Environmental, Social and Governance), seperti Reksa Dana BNI-AM ETF MSCI ESG Leaders Indonesia (XBES), BNI-AM Sri Kehati, BNI-AM Index Growth30 (BNIG30), BNI-AM IDX High Dividend 20. 

"Besar harapan kami dengan adanya penambahan tiga produk reksa dana BNI Asset Management baru ini, mendukung misi kami meningkat peminat investor khususnya di reksa dana ESG dan memberikan pilihan investasi sesuai kebutuhan nasabah Bank CTBC Indonesia,” kata dia. 

 

Reksa Dana Indeks

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Asal tahu saja, BNI- AM sebagai salah satu manajer investasi di Indonesia yang menjadi motor penggerak pelaksana keuangan yang berwawasan lingkungan dengan menerbitkan produk-produk reksa dana yang menitikberatkan pada ESG (environment, social, governance). Adapun produk terbarunya adalah reksa dana BNI-AM Sri-Kehati. 

Reksa dana indeks ini dibentuk atas kerja sama BNI-AM dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah kependekan dari Sustainable Responsible Investment.

Indeks Sri-Kehati sendiri adalah adalah representasi atau cerminan harga saham dari 25 emiten yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti, total aset perusahaan, price earning ratio (PE), dan free float.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya