IHSG Sentuh Rekor Tertinggi Baru, Pasar Saham Indonesia Masih Menarik?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) capai rekor tertinggi baru. Head of Institutional Research PT Sinarmas Sekuritas, Isfhan Helmy menuturkan, sejumlah sentimen akan pengaruh IHSG.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Mar 2024, 17:22 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2024, 17:21 WIB
IHSG Sentuh Rekor Tertinggi Baru, Pasar Saham Indonesia Masih Menarik?
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sentuh rekor tertinggi baru. Laju IHSG ditutup naik 0,16 persen ke posisi 7.433,31 pada perdagangan Kamis, 14 Maret 2024.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sentuh rekor tertinggi baru. Laju IHSG ditutup naik 0,16 persen ke posisi 7.433,31 pada perdagangan Kamis, 14 Maret 2024.

Head of Institutional Research PT Sinarmas Sekuritas, Isfhan Helmy menuturkan, saat ini pasar saham dalam negeri masih diminati investor asing. Meski diakui ada sinyal turbulensi ekonomi, tetapi hal itu belum terjadi sehingga investor masih mempertahankan investasinya di Indonesia.

"Kita lihat bahwa IHSG minggu kemarin itu break sampai 7.400 di hari Jumat. Terus juga melanjutkan lagi ke 7.440an. Kami melihat bahwa memang investor seakan melihat ini belum saatnya untuk keluar dari equity dan masih membiarkan cloud gathering ini. Ketika nanti guncangan mulai terasa, baru orang mulai panik, mulai fasten the seatbelt," kata dia dalam webinar SimInvest - Bond Market Update, Kamis (14/3/2024).

"Jadi kami melihat bahwa masih ada distance antara kita punya cruising altitude sekarang sampai ke nanti kita menuju turbulence," Isfhan menambahkan.

Sebagai gambaran, Isfhan mengatakan investor menanti data PDB domestik untuk kuartal I 2024. Lantaran, kendati neraca perdagangan pada Januari disebut turun signifikan, investor masih bertahan. Menurut Isfhan, investor menilai kondisi itu sebagai sentimen temporer di pasar ekuitas.

"Data kuartalan menurut kita ini sangat penting untuk melihat arah ekonomi. Data ekonomi termasuk DFP (PDB) kuartal I biasanya itu akan keluar di bulan April. Nanti kita lihat, itu akan menjadi sebuah turning point apakah investor masih akan terus pumping money ke Indonesian equity atau tidak," kata Isfhan.

 

Target IHSG

IHSG Menguat
Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Isfhan menjabarkan, sebelum pandemi Covid-19 investor asing lebih menyukai pasar ekuitas ketimbang pasar obligasi dalam negeri. Itu tercermin dari angka kumulatif foreign buy di equity sejak 2021 hingga Februari 2024, tercatat foreign net buy mencapai Rp 120 triliun.

Sementara terjadi net sell Rp 97 triliun terhadap obligasi pemerintah pada periode yang sama. "Jadi kita lihat appetite memang sudah sedikit membaik untuk foreign investor di tahun 2023. Tapi masuk ke 2024, ini terlihat foreign buying itu slow down," imbuh Isfhan.

Sinarmas Sekuritas prediksi IHSG berpotensi sentuh level 8.150 pada 2024. Isfhan  menjelaskan, ada dua garis waktu yang dibutuhkan untuk mencapai level tersebut.

"Kita memasang target itu 7.800 sampai 8.150. Cuma untuk mencapai itu kita mungkin butuh dua timeline. Jadi kami tidak melihat ini terjadi dalam waktu cukup cepat," kata dia.

Adapun garis waktu atau time frame yang dimaksud adalah Februari-Juli dan Juli-Desember. Untuk Februari-Juli, IHSG diperkirakan berada pada posisi 7.400, dengan skenario pemilu satu putaran. Sementara untuk Juli sampai Desember itu targetnya bisa 7.800 sampai 8.150.

 

Penutupan IHSG pada 13 Maret 2024

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan Rabu (13/3/2024) usai libur panjang. Bahkan IHSG menembus rekor tertinggi baru.

Dikutip dari data RTI, IHSG melonjak 0,53 persen ke posisi 7.421,20. Indeks LQ45 melonjak 0,31 persen ke posisi 1.003,47. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Usai libur panjang, IHSG berada di level tertinggi 7.441,61 dan terendah 7.392,01. Sebanyak 208 saham menguat sehingga topang IHSG. Namun, 334 saham tergelincir sehingga tahan penguatan IHSG. 233 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.318.911 kali dengan volume perdagangan 17,7 miliar. Nilai transaksi harian saham Rp 20,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.547.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melonjak. Sektor saham basic menguat 2,61 persen, dan catat penguatan terbesar. Selain itu, sektor saham nonsiklikal naik 0,11 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,32 persen, sektor saham kesehatan melesat 0,74 persen. Kemudian sektor saham keuangan bertambah 0,58 persen dan sektor saham infrastruktur mendaki 0,96 persen.

 

Kata Analis

Awal Ramadan IHSG Ditutup Menguat
Tercatat 208 saham menguat, 334 saham melemah dan 233 saham stagnan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, sektor saham energi terpangkas 2,4 persen, sektor saham teknologi tergelincir 1,64 persen, dan sektor saham industri susut 0,80 persen. Selain itu, sektor saham properti melemah 0,23 persen dan sektor saham transportasi tergelincir 0,43 persen.

Di pasar negosiasi, transaksi saham PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) mencapai Rp 7 triliun. Saham MFIN menguat 7,39 persen ke posisi Rp 3.297 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak delapan kali dengan volume perdagangan 21.360.385 saham.

Sedangkan di pasar regular, saham MFIN menguat 2,24 persen ke posisi Rp 3.190 per saham. Saham MFIN dibuka stagnan di posisi Rp 3.120 per saham. Saham MFIN berada di level tertinggi Rp 3.220 dan terendah Rp 3.100 per saham. Total frekuensi perdagangan 729 kali dengan volume perdagangan 21.504.918 saham. Nilai transaksi Rp 7,1 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG secara teknikal masih berada pada fase bullish-nya dan dipengaruhi pergerakan bursa saham global yang mayoritas bergerak menguat.

"Pergerakan harga komoditas belakangan ini juga menjadi pendorong dari pergerakan emiten-emiten di IHSG. Dari dalam negeri, kami memperkirakan ada dividen dari perbankan yang cumdate pada Maret juga menjadi sentimen positif bagi IHSG,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Herditya menuturkan, IHSG masih berpeluang bergerak menguat dengan level support 7.370 dan level resistance 7.450.

"Kami perkirakan, pergerakan IHSG akan dipengaruhi kembali oleh harga komoditas, dan investor masih mencermati data ekonomi AS setelah kemarin data inflasi meningkat,” kata dia.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya