Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau meski Bank Indonesia (BI) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen pada Rabu, 24 April 2024.
Dikutip dari data RTI, IHSG naik 0,74 persen ke posisi 7.163. Indeks LQ45 menguat 0,42 persen ke posisi 927. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.191,17 dan terendah 7.126,85. Sebanyak 261 saham menguat dan 308 saham melemah. 202 saham diam di tempat.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan 835.902 kali dengan volume perdagangan 19,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.145.
Advertisement
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau yang dipimpin sektor saham teknologi. Sektor saham teknologi naik 2,03 persen. Sektor saham energi menguat 0,07 persen, sektor saham basic naik 0,08 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,19 persen. Selain itu, sektor saham kesehatan menguat 0,69 persen, sektor saham keuangan mendaki 0,17 persen, sektor saham properti bertambah 0,06 persen dan sektor saham infrastruktur melesat 0,82 persen.
Sementara itu, sektor saham industri melemah 0,38 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,27 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,02 persen.
Adapun Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga di kisaran 6,25% pada April 2024. Keputusan itu dibuat usai Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dilaksanakan pada 23 dan 24 April 2024.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 19 dan 20 Maret 2024 memutuskan untuk menaikkan BI Rate sebesar 25 basis point menjadi 6,25%, Suku Bunga Deposit Facility naik sebesar 25 basis poin 5,5% dan Suku Bunga Lending Facility naik sebesar 25 basis poin menjadi 7%," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil RDG April 2024, disiarkan Rabu, 24 April 2024.
Gubernur BI mengatakan, kenaikan suku bunga ini untuk memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah dari kemungkinan memburuknya resiko global, serta sebagai langkah preventif dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap dalam 2,5+-1% pada 2024 dan 2025, sejalan dengan stand kebijakan moneter yang pro stability.
Jaga Stabilitas
"Sementara itu, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro growth, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ia menambahkan.
Selain itu, kebijakan makroprudensial longgar juga terus ditempuh untuk mendorong kredit pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga, jelas Perry Warjiyo.
"Kebijakan sistem pembayaran diarahkan untuk tetap memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran," bebernya.
Ia melnambahkan, "untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, di tengah peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global, Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makropruensial dan sistem pemabayaran".
Advertisement
Pembukaan IHSG
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi, dibuka menguat 16,23 poin atau 0,23 persen ke posisi 7.127,04.
Diktuip dari Antara, Rabu (24/4/2024), sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,52 poin atau 0,38 persen ke posisi 931,16.
Berpeluang MenguatLaju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu (24/4/2024). IHSG akan menguji rentang area 7.189-7.290.
IHSG menguat 0,52 persen ke posisi 7.110 disertai oleh munculnya volume pembelian pada perdagangan Selasa, 23 April 2024.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG masih mampu berada di atas 7.026 sebagai level support terdekat, posisi IHSG diperkirakan sedang berada pada awal wave B dari wave (2).
“Hal tersebut berarti IHSG berpeluang melanjutkan penguatan untuk menguji rentang area 7.189-7.290,” ujar Herditya dalam catatannya.
Ia prediksi, IHSG berada di level support 7.022,6.958 dan level resistance 7.152,7.238 pada Rabu pekan ini.
Sementara itu, analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dan menguji resistance garis moving average (MA) 5 harian disertai volume.
“Jika mampu breakout garis MA5, berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20 sekaligus bearish channel-nya,” ujar Wafi.
Ia menuturkan, jika tidak mampu breakout garis MA5 berpeluang untuk kembali menguji support garis MA200.
“Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.000-7.200,” tutur Wafi.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.030-7.130.
Bursa Saham Asia
Sebelumnya, Bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik atau biasa disebut dengan Bursa Asia melanjutkan kenaikannya karena Wall Street terus menguat untuk hari kedua berturut-turut. Para investor menantikan angka inflasi kuartal pertama dari Australia.
Indeks harga konsumen Australia diperkirakan naik 3,5%, menandai perlambatan inflasi selama lima kuartal berturut-turut. Indeks S&P/ASX 200 naik 0,21% menjelang pembacaan CPI.
Di Jepang, Nikkei 225 naik 1,27%, sedangkan Topix yang berbasis luas naik 0,71%. Di Kores Selatan, indeks Kospi naik 1,85%, didukung oleh kenaikan 3% pada saham kelas berat Samsung Electronics, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq menguat 1,25%.
Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16.925 menunjukkan pembukaan yang lebih kuat setelah HSI memimpin kenaikan di Asia pada hari Selasa dan ditutup pada 16.828,93.
Sementara itu di Amerika Serikat (AS), ketiga indeks saham utama naik untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Selasa karena kuatnya laporan pendapatan perusahaan meredakan kekhawatiran atas kenaikan suku bunga.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,69%, menandai kenaikan beruntun empat hari. Kemudian S&P 500 naik 1,2%, sedangkan Nasdaq Composite melihat kenaikan terbesar sebesar 1,59%.
Advertisement