Liputan6.com, Jakarta - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mencatat kinerja keuangan beragam sepanjang kuartal I 2024. Penjualan naik tipis, tetapi laba merosot hingga akhir Maret 2024.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (30/4/2024), PT Amman Mineral Internasional Tbk mencatat penjualan bersih USD 601,55 juta pada kuartal I 2024. Penjualan Perseroan naik 0,71 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 597,26 juta.
Baca Juga
Beban pokok penjualan naik 6,4 persen menjadi USD 320,53 juta selama kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 301,02 juta. Dengan demikian, laba kotor susut 5,1 persen menjadi USD 281,02 juta. Pada periode sama tahun sebelumnya, Perseroan meraup laba kotor USD 296,23 juta.
Advertisement
Beban operasional naik menjadi USD 42,74 juta pada kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 35,20 juta. PT Amman Mineral Internasional Tbk membukukan laba operasional USD 238,28 juta pada kuartal I 2024. Laba operasional turun 8,7 persen menjadi USD 238,28 juta hingga akhir Maret 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 261,03 juta.
PT Amman Mineral Internasional Tbk mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar USD 129,05 juta pada kuartal I 2024. Laba Perseroan turun 26,9 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 176,75 juta.
Total laba bersih mencapai USD 130,72 juta pada kuartal I 2024, susut 27,09 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 179,30 juta.
Laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi USD 0,00178 pada kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 0,00269.
Total ekuitas naik menjadi USD 4,75 miliar pada kuartal I 2024 dari Desember 2023 sebesar USD 4,63 miliar. Total liabilitas naik menjadi USD 5,10 miliar pada Maret 2024 dari Desember 2023 sebesar USD 4,46 miliar. Aset Perseroan naik menjadi USD 9,86 miliar hingga Maret 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 9,09 miliar.
Proyek Perseroan
Presiden Direktur PT Amman Mineral Internasional Tbk, Alexander Ramlie menuturkan, pihaknya memulai 2024 dengan hasil produksi yang baik seiring tingginya kadar bijih dari Fase 7. Produksi konsentrat pada kuartal I 2024 naik 28 persen YoY, dengan produksi tembaga dan emas masing-masing meningkat 21 persen dan 34 persen.
“Saat ini kami menuju puncak produksi Fase 7 dengan bijih berkadar tinggi, yangdiperkirakan habis pada akhir 2024. Pasca Fase 7, kami akan bertransisi menuju penambangan bijih Fase 8,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 30 April 2024.
Sementara itu, ia menuturkan, proyek ekspansi berjalan sesuai rencana. Proyek smelter melampaui target yang ditetapkan pada Maret 2024 dan pembangunan berjalan sesuai jadwal untuk penyelesaian konstruksi fisik pada akhir Mei 2024.
“Selain itu, panduan kinerja Amman Mineral Internasional 2024 tidak berubah. Kami berkomitmen untuk mengoptimalkan produksi meskipun ada potensi larangan ekspor mulai Juni 2024,” ujar Alexander.
Ia mengatakan, Perseroan akan tetap fokus mencapai tujuan strategis yang mencakup peningkatan efisiensi operasi penambangan dan memastikan proyek ekspansi selesai tepat waktu.
Advertisement
Produksi Perseroan
Sementara itu, Direktur Keuangan Amman Mineral Internasional, Arief Sidarto menuturkan, meski hasil produksi yang baik pada kuartal IV 2024, penjualan bersih hanya naik 1 persen karena penurunan harga tembaga sebesar 19 persen yang diimbangi oleh peningkatan volume penjualan emas dan tembaga masing-masing 15 persen dan 5 persen, serta peningkatan harga emas 9 persen.
“Selain itu, terdapat penundaan pengiriman selama beberapa minggu pada Januari 2024 karena kami perlu merevisi izin ekspor agar bea ekspor tetap di 10 persen,” kata dia.
Iamenuturkan, selama kuartal I 2024, Perseroan menunjukkan ketahanan keuangan di tengah beberapa tantangan dan berkomitmen untuk menerapkan pengelolaan keuangan yang hati-hati dan pengendalian biaya yang ketat.
Produksi
Produksi logam pada kuartal I 2024 naik signifikan karena bijih berkada tinggi Fase 7. Hal ini mendorong peningkatan produksi tembaga 21 persen YoY dan produksi emas 34 persen YoY.
Produksi tembaga pada kuartal I 2024 merupakan yang tertinggi selama enam tahun terakhir. Meskipun diharapkan pada masalah impor ban truk angkut 793 C karena pengenalan sistem daring baru dari pemerintah yang mempengaruhi operasi dari Desember 2023-Februari 2024, material yang ditambang triwulanan naik 1 persen dibandingkan kuartal I 2023.
Aktivitas penambangan selama kuartal I 2024 fokus pada ekstraksi bijih berkadar tinggi di dasar lubang tambang, sehingga sebagian besar truk angkut menempuh jarak yang lebih jauh dan menyebabkan peningkatan minor biaya penambangan. Akibatnya, biaya penambangan per unit naik dari USD 2,40 per ton pada kuartal I 2023 menjadi USD 2,54 per ton pada kuartal I 2024.
Belanja Modal
Belanja modal pada kuartal I 2024 mencapai USD 420 juta, naik 104 persen dibandingkan kuartal I 2023. Kenaikan belanja modal itu didorong proyek-proyek ekspansi Perseroan.
Ekspansi itu antara lain sustaining capital expenditure (capex) sebesar USD67 juta, smelter sebesar USD 123 juta, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), fasilitas liquified natural gas (LNG), serta fasilitas transmisi dan distribusi (T&D) sebesar USD 59 juta.
Selain itu, ekspansi pabrik konsentrator (termasuk desain ulang ekspansi pabrik konsentrator) sebesar USD 138 juta, dan infrastruktur pendukung sebesar USD32 juta.
Advertisement