Bursa Asia Dibuka Cerah Usai Wall Street Cetak Rekor

Pelaku pasar bursa Asia tengah mencermati data kepercayaan bisnis Australia yang akan dirilis hari ini.

oleh Arthur Gideon diperbarui 09 Jul 2024, 08:45 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2024, 08:45 WIB
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik atau bursa Asia dibuka menghijau pada perdagangan Selasa ini. Kenaikan bursa Asia ini mengekor Wall Street yang mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Seperti diketahui, indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi sepanjang masa pada penutupan perdagangan semalam. Sedangkan Dow Jones juga mencetak level tertinggi dalam satu bulan.

Mengutip CNBC, Selasa (9/7/2024), indeks Nikkei 225 Jepang naik 1%, sementara indeks Topix naik tipis 0,27%.

Kospi Korea Selatan naik 0,3% karena saham Samsung Electronics naik 0,57%. Saham Samsung tetap mampu menguat bahkan ketika serikat pekerja terbesar perusahaan itu melanjutkan aksi mogok tiga hari karena menuntut gaji yang lebih baik.

Di sisi lain, Hyundai mencapai kesepakatan upah sementara dengan serikat pekerjanya, yang mencegah aksi mogok. Saham Hyundai turun 1,59%.

Harga indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada di 17.534, lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI di 17.524,06.

Menteri industri dan teknologi Turki Mehmet Fatih Kacir mengatakan, raksasa kendaraan listrik China BYD akan menginvestasikan USD 1 miliar di Turki untuk membuka pabrik dengan kapasitas tahunan 150.000 kendaraan.

"Fasilitas tersebut, yang rencananya akan mulai berproduksi pada akhir 2026, akan secara langsung mempekerjakan hingga 5.000 orang," katanya di platform media sosial X.

Minggu lalu, Uni Eropa telah menaikkan tarif untuk kendaraan listrik yang diimpor dari China.

S&P/ASX 200 Australia naik 0,65%, bahkan ketika sentimen konsumen negara itu untuk bulan Juli mencapai -1,1% dibandingkan dengan 1,7% pada bulan sebelumnya.

Pelaku pasar bursa Asia juga akan mencermati data kepercayaan bisnis Australia yang akan dirilis hari ini.

Selain itu, investor juga menantikan rilis indeks harga konsumen AS mendatang pada hari Kamis untuk mendapatkan petunjuk tentang keputusan suku bunga Federal Reserve.

Sementara itu, data inflasi China pada hari Rabu akan memberikan wawasan tentang keadaan pemulihan ekonomi negara tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


S&P Cetak Rekor Tertinggi

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

S&P 500 dan Nasdaq Composite melanjutkan kenaikan pada perdagangan Senin. kedua indeks acuan tersebut menutup sesi perdagangan reguler dengan mencetak rekor penutupan tertinggi pada 2024.

Sementara Nasdaq Composite telah mencetak rekor pada perdagangan sebelumnya.

Namun, banyak investor mengantisipasi koreksi musim panas. Sejumlah analis mengatakan investor harus memperluas eksposur mereka sebelum ekuitas mencapai puncaknya.

“Anda benar-benar ingin tetap terdiversifikasi secara luas,” Courtney Garcia, penasihat kekayaan senior di Payne Capital Management, mengatakan kepada “Closing Bell” CNBC pada hari Senin.

“Saya tidak berpikir bahwa perdagangan momentum di sini akan berakhir, terutama dalam jangka pendek, tetapi ketika berubah, itu akan berubah dengan cepat. Dan ketika Anda melihat valuasi, ada banyak peluang di sini.”

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya