IHSG Berpeluang Koreksi, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 23 Juli 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 7.207,7.099 dan level resistance 7.354,7.396 pada perdagangan Selasa, 23 Juli 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Jul 2024, 07:08 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2024, 07:08 WIB
IHSG Berpeluang Koreksi, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 23 Juli 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi koreksi pada perdagangan Selasa (23/7/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan Selasa (23/7/2024). IHSG akan menguji ke rentang 7.026-7.199.

IHSG menguat 0,38 persen ke posisi 7.321 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Senin, 22 Juli 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG belum mampu break 7.354 sebagai level resistance terdekat, saat ini posisi IHSG diperkirakan berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (3) sehingga penguatan IHSG akan relatif pendek.

"IHSG akan rawan terkoreksi kembali. Adapun area koreksi IHSG diperkirakan menguji ke rentang 7.026-7.199,” tutur Herditya.

Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.207,7.099 dan level resistance 7.354,7.396 pada Selasa pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 7.220-7.360 pada Selasa pekan ini.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), PT PaninBank Tbk (PNBN), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Rekomendasi Teknikal

IHSG Ditutup Melemah 0,74 Persen ke Level 6.812
Sebanyak 206 saham naik, 337 saham turun, dan 190 saham stagnan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - Buy on Weakness

Saham BBCA terkoreksi 0,25% ke 10.100 dan disertai dengan munculnya volume penjualan. Herditya menuturkan, saat ini, posisi BBCA diperkirakan berada di awal wave [iii] dari wave 3, sehingga BBCA masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 9.925-10.075

Target Price: 10.275, 10.525

Stoploss: below 9.800

 

2.PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) - Buy on Weakness

Saham MIDI menguat 0,98% ke 414 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Saat ini, diperkirakan posisi MIDI berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [c], sehingga MIDI masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar dia.

Buy on Weakness: 408-412

Target Price: 422, 438

Stoploss: below 406

 

3.PT PaninBank Tbk (PNBN) - Spec Buy

Saham PNBN menguat 1,23% ke 1.230 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakannya pun mampu berada di atas 1.195 sebagai stoplossnya, posisi PNBN saat ini berada di awal wave c dari wave (iii) dari wave [c].

Spec Buy: 1.205-1.225

Target Price: 1.280, 1.345

Stoploss: below 1.195

 

4.PT Bukit Asam Tbk (PTBA) - Spec Buy

Saham PTBA menguat 1,90% ke 2.680 dan masih didominasi oleh volume pembelian, penguatannya pun mampu menembus MA60.

"Saat ini, posisi PTBA diperkirakan berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [iii], sehingga PTBA masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.

Spec Buy: 2.640-2.670

Target Price: 2.730, 2.790

Stoploss: below 2.630

 

Penutupan IHSG pada 22 Juli 2024

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Senin (22/7/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI,  IHSG naik 0,38 persen ke posisi 7.321,97. Indeks LQ45 bertambah 0,40 persen ke posisi 923,24. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.341,90 dan level terendah 7.301,41. Sebanyak 318 saham menguat sehingga angkat IHSG. 265 saham melemah dan 212 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 974.749 kali dengan volume perdagangan 16,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.203. Investor asing beli saham Rp 11,51 miliar. Sepanjang 2024, investor asing lepas saham Rp 2,76 triliun.

Mayoritas sektor saham menghijau pada awal pekan ini. Sektor saham energi naik 1,51 persen dan pimpin penguatan.Sektor saham industri bertambah 1,3 persen, sektor saham keuangan mendaki 0,52 persen, sektor saham properti menguat 0,78 persen. Selain itu, sektor saham teknologi mendaki 0,72 persen, sektor saham infrastruktur bertambah 0,51 persen, sektor saham transportasi menanjak 1,05 persen dan sektor saham nonsiklikal bertahan di zona hijau.

Sementara itu, sektor saham basic merosot 0,37 persen, sektor saham siklikal terpangkas 0,07 persen dan sektor saham kesehatan turun 0,31 persen.

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melonjak 2 persen ke posisi Rp 51 per saham. Saham GOTO dibuka stagnan di posisi Rp 50 per saham. Harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 52 dan terendah Rp 51 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.762 kali dengan volume perdagangan 19.139.528 saham. Nilai transaksi Rp 96,9 miliar.

 

Apa Saja Sentimen IHSG?

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip Antara, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, Bursa regional Asia bergerak melemah, pasar tampaknya fokus pada berita Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mundur dari bursa calon presiden AS periode selanjutnya, gangguan pemadaman TI global, serta kebijakan bank sentral China yang memangkas suku bunga pinjaman.

Presiden AS Joe Biden memutuskan mengundurkan diri dan mendukung Wakil Presiden AS, Kamala Harris sebagai calon presiden dari kubu Demokrat.

"Secara jangka pendek, tentunya keputusan Joe Biden ditanggapi beragam oleh pasar, yang mana hal ini dapat berpotensi menyuntikkan ketidakpastian politik yang lebih besar ke pasar, yang kemungkinan akan mengakibatkan beberapa goncangan jangka pendek, karena ini suatu konteks politik yang tidak biasa," demikian seperti dikutip.

Selain mundurnya Joe Biden sebagai calon presiden AS, pemadaman TI global yang disebabkan oleh pembaruan di perusahaan keamanan siber CrowdStrike, telah merugikan pasar dan mengganggu operasi di berbagai industri termasuk maskapai penerbangan, perbankan, dan layanan kesehatan.

Dari China, pasar tampaknya tidak merespon hasil pertemuan petinggi Tiongkok, dimana pasar tidak memahami secara detail langkah kebijakan yang akan dilakukan oleh pemerintah China, meskipun Presiden China Xi Jinping mengumumkan rencana besar untuk meningkatkan keuangan pemerintah daerah yang terlilit utang.

Sementara itu, bank sentral China secara tak terduga memangkas suku bunga pinjaman utama dan suku bunga kebijakan jangka pendek yang bertujuan untuk mendukung pemulihan ekonomi yang rapuh. Bank Sentral China memangkas suku bunga pinjaman utama satu tahun dan lima tahun ke rekor terendah masing-masing 3,35 perse dan 3,85 persen.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya