Saham CEKA Naik 16,85% Usai Rilis Kinerja Semester I 2024

Harga saham CEKA mengalami pelemahan pada perdagangan Jumat (26/6). Pada sesi II, saham CEKA terkoreksi 2,33 persen ke posisi 2.100.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Jul 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2024, 16:30 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Saham CEKA ditutup positif. Saham CEKA naik 16,85 persen ke posisi 2.150 pada penutupan hari Kamis kemarin. Frekuensi perdagangan sata itu tercatat sebanyak 2.592 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 2,8 juta lembar senilai Rp 5,87 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wilmar Cahaya Indonesia (CEKA) telah mengumumkan kinerja paruh pertama pada Kamis, 25 Juli 2024 kemarin. Dalam periode yang berakhir pada 30 Juni 2024, itu, perseroan membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Seiring dengan pengumuman itu, saham CEKA ditutup positif. Saham CEKA naik 16,85 persen ke posisi 2.150 pada penutupan hari Kamis. Frekuensi perdagangan sata itu tercatat sebanyak 2.592 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 2,8 juta lembar senilai Rp 5,87 miliar.

Namun harga saham CEKA mengalami pelemahan pada perdagangan Jumat (26/6). Pada sesi II, saham CEKA terkoreksi 2,33 persen ke posisi 2.100. Frekuensi perdagangan saham CEKA tercatat sebanyak 522 kali saat berita ini ditulis. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 531,50 ribu lembar senilai Rp 1,1 miliar. Dalam sepekan, saham CEKA naik 15,07 persen. Sedangkan sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham CEKA naik 13,82 persen.

Melansir keterbukaan informasi Bursa, pendapatan perseroan pada semester I 2024 naik 15,13 persen menjadi Rp 3,49 triliun dibanding pendapatan semester I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 3,03 triliun. Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi RP 2,23 triliun dari Rp 2,84 triliun yang dicatatkan pada semester I 2023.

Alhasil, perseroan membukukan laba bruto sebesar Rp 258,8 miliar pada semester I 2024, naik dari RP 185,5 miliar yang dicatatkan pada semester I 2023. Bersamaan dengan itu, perseroan berhasil menekan beban usaha menjadi Rp 170,97 miliar pada semester I 2024 dibanding Rp 90,74 miliar pada semester I 2023.

Pada semester I 2024, perseroan membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 10,9 miliar. Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 143,8 miliar. Laba itu naik hampir dua kali lipat atau 98,96 persen dari laba semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 72,27 triliun.

Aset sampai dengan 30 Juni 2024 naik menjadi Rp 2,3 triliun dari Rp 1,89 triliun yang dicatatkan pada akhir tahun lalu. Liabilitas naik cukup signifikan menjadi Rp 573,31 miliar pada Juni 2024 dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 251,28 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan akhir Juni 2024 naik menjadi Rp 1,73 triliun dari Rp 1,64 triliun yang dicatatkan pada akhir tahun lalu.

Daftar Terbaru Indeks LQ45: Emiten Sandiaga Uno Out, Ada BUMN In

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan daftar terbaru konstituen indeks LQ45 setelah melakukan evaluasi mayor. Konstituen baru LQ45 ini akan berlaku efektif pada 01 Agustus 2024 sampai dengan 31 Oktober 2024.

Berdasarkan pengumuman Bursa No. Peng-00163/BEI.POP/07-2024, terdapat satu saham baru yang bergabung dalam konstituen LQ45, yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Sementara atau saham yang terdepak dari konstituen LQ45 adalah PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

Indeks LQ45 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Indeks ini biasanya digunakan sebagai salah satu acuan oleh banyak investor institusi.

Dengan demikian, perubahan susunan anggota emiten berpotensi menyebabkan perubahan volume transaksi yang signifikan pada emiten tersebut, hingga dapat mempengaruhi harga saham. MErujuk pengumuman Bursa, berikut daftar lengkap penghuni LQ45 periode 01 Agustus 2024 sampai dengan 31 Oktober 2024:

Daftar Terbaru Penghuni Indeks LQ45:

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
  1. ACES - PT Ace Hardware Indonesia Tbk
  2. ADRO - PT Adaro Energy Tbk
  3. AKRA - PT AKR Corporindo Tbk
  4. AMMN - PT Amman Mineral Internasional Tbk
  5. AMRT - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
  6. ANTM - PT Aneka Tambang Tbk
  7. ARTO - PT Bank Jago Tbk
  8. ASII - PT Astra International Tbk
  9. BBCA - PT Bank Central Asia Tbk
  10. BBNI - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
  11. BBRI - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
  12. BBTN - PT Bank Tabungan Indonesia (Persero) Tbk
  13. BMRI - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
  14. BRIS - PT Bank Syariah Indonesia Tbk
  15. BRPT - PT Barito Pacific Tbk
  16. BUKA - PT Bukalapak.com Tbk
  17. CPIN - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
  18. ESSA - PT Surya Esa Perkasa Tbk
  19. EXCL - PT XL Axiata Tbk
  20. GGRM - PT Gudang Garam Tbk

 

Selanjutnya

21. GOTO - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk

22. HRUM - PT Harum Energy Tbk

23. ICBP - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

24. INCO - PT Vale Indonesia Tbk

25. INDF - PT Indofood Sukses Makmur Tbk

26. INKP - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

27. INTP - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

28. ISAT - PT Indosat Tbk

29. ITMG - PT Indo Tambangraya Megah Tbk

30. JSMR - PT Jasa Marga (Persero) Tbk

31. KLBF - PT Kalbe Farma Tbk.

32. MAPI - PT Mitra Adiperkasa Tbk

33. MBMA - PT Merdeka Battery Materials

34. MDKA - PT Merdeka Copper Gold Tbk

35. MEDC - PT Medco Energi Internasional Tbk

36. MTEL - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk

37. PGAS - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

38. PGEO - PT Pertamina Geothermal Energy

39. PTBA - PT Bukit Asam (Persero) Tbk

40. SIDO - PT Sido Muncul Tbk

41. SMGR - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

42. TLKM - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

43. TOWR - PT Sarana Menara Nusantara Tbk

44. UNTR - PT United Tractors Tbk

45. UNVR - PT Unilever Indonesia Tbk. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya