Liputan6.com, Jakarta - PT Wilmar Cahaya Indonesia (CEKA) telah mengumumkan kinerja paruh pertama pada Kamis, 25 Juli 2024 kemarin. Dalam periode yang berakhir pada 30 Juni 2024, itu, perseroan membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Seiring dengan pengumuman itu, saham CEKA ditutup positif. Saham CEKA naik 16,85 persen ke posisi 2.150 pada penutupan hari Kamis. Frekuensi perdagangan sata itu tercatat sebanyak 2.592 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 2,8 juta lembar senilai Rp 5,87 miliar.
Baca Juga
Namun harga saham CEKA mengalami pelemahan pada perdagangan Jumat (26/6). Pada sesi II, saham CEKA terkoreksi 2,33 persen ke posisi 2.100. Frekuensi perdagangan saham CEKA tercatat sebanyak 522 kali saat berita ini ditulis. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 531,50 ribu lembar senilai Rp 1,1 miliar. Dalam sepekan, saham CEKA naik 15,07 persen. Sedangkan sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham CEKA naik 13,82 persen.
Advertisement
Melansir keterbukaan informasi Bursa, pendapatan perseroan pada semester I 2024 naik 15,13 persen menjadi Rp 3,49 triliun dibanding pendapatan semester I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 3,03 triliun. Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi RP 2,23 triliun dari Rp 2,84 triliun yang dicatatkan pada semester I 2023.
Alhasil, perseroan membukukan laba bruto sebesar Rp 258,8 miliar pada semester I 2024, naik dari RP 185,5 miliar yang dicatatkan pada semester I 2023. Bersamaan dengan itu, perseroan berhasil menekan beban usaha menjadi Rp 170,97 miliar pada semester I 2024 dibanding Rp 90,74 miliar pada semester I 2023.
Pada semester I 2024, perseroan membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 10,9 miliar. Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 143,8 miliar. Laba itu naik hampir dua kali lipat atau 98,96 persen dari laba semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 72,27 triliun.
Aset sampai dengan 30 Juni 2024 naik menjadi Rp 2,3 triliun dari Rp 1,89 triliun yang dicatatkan pada akhir tahun lalu. Liabilitas naik cukup signifikan menjadi Rp 573,31 miliar pada Juni 2024 dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 251,28 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan akhir Juni 2024 naik menjadi Rp 1,73 triliun dari Rp 1,64 triliun yang dicatatkan pada akhir tahun lalu.
Daftar Terbaru Indeks LQ45: Emiten Sandiaga Uno Out, Ada BUMN In
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan daftar terbaru konstituen indeks LQ45 setelah melakukan evaluasi mayor. Konstituen baru LQ45 ini akan berlaku efektif pada 01 Agustus 2024 sampai dengan 31 Oktober 2024.
Berdasarkan pengumuman Bursa No. Peng-00163/BEI.POP/07-2024, terdapat satu saham baru yang bergabung dalam konstituen LQ45, yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Sementara atau saham yang terdepak dari konstituen LQ45 adalah PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
Indeks LQ45 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Indeks ini biasanya digunakan sebagai salah satu acuan oleh banyak investor institusi.
Dengan demikian, perubahan susunan anggota emiten berpotensi menyebabkan perubahan volume transaksi yang signifikan pada emiten tersebut, hingga dapat mempengaruhi harga saham. MErujuk pengumuman Bursa, berikut daftar lengkap penghuni LQ45 periode 01 Agustus 2024 sampai dengan 31 Oktober 2024:
Advertisement
Daftar Terbaru Penghuni Indeks LQ45:
- ACES - PT Ace Hardware Indonesia Tbk
- ADRO - PT Adaro Energy Tbk
- AKRA - PT AKR Corporindo Tbk
- AMMN - PT Amman Mineral Internasional Tbk
- AMRT - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
- ANTM - PT Aneka Tambang Tbk
- ARTO - PT Bank Jago Tbk
- ASII - PT Astra International Tbk
- BBCA - PT Bank Central Asia Tbk
- BBNI - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
- BBRI - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
- BBTN - PT Bank Tabungan Indonesia (Persero) Tbk
- BMRI - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
- BRIS - PT Bank Syariah Indonesia Tbk
- BRPT - PT Barito Pacific Tbk
- BUKA - PT Bukalapak.com Tbk
- CPIN - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
- ESSA - PT Surya Esa Perkasa Tbk
- EXCL - PT XL Axiata Tbk
- GGRM - PT Gudang Garam Tbk
Â
Selanjutnya
21. GOTO - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk
22. HRUM - PT Harum Energy Tbk
23. ICBP - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
24. INCO - PT Vale Indonesia Tbk
25. INDF - PT Indofood Sukses Makmur Tbk
26. INKP - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
27. INTP - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
28. ISAT - PT Indosat Tbk
29. ITMG - PT Indo Tambangraya Megah Tbk
30. JSMR - PT Jasa Marga (Persero) Tbk
31. KLBF - PT Kalbe Farma Tbk.
32. MAPI - PT Mitra Adiperkasa Tbk
33. MBMA - PT Merdeka Battery Materials
34. MDKA - PT Merdeka Copper Gold Tbk
35. MEDC - PT Medco Energi Internasional Tbk
36. MTEL - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk
37. PGAS - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
38. PGEO - PT Pertamina Geothermal Energy
39. PTBA - PT Bukit Asam (Persero) Tbk
40. SIDO - PT Sido Muncul Tbk
41. SMGR - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
42. TLKM - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
43. TOWR - PT Sarana Menara Nusantara Tbk
44. UNTR - PT United Tractors Tbk
45. UNVR - PT Unilever Indonesia Tbk.Â
Advertisement