IHSG Merosot, Sektor Saham Properti hingga Konsumer Siklikal Menghijau

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah meski investor asing membeli saham pada Senin, 9 September 2024.

oleh Agustina MelaniPipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Sep 2024, 19:49 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2024, 19:49 WIB
IHSG Merosot, Sektor Saham Properti hingga Siklikal Menghijau
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah melemah pada perdagangan Senin (9/9/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah melemah pada perdagangan Senin (9/9/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) koreksi 0,25% ke 7.702 pada perdagangan Senin, 9 September 2024.  Indeks LQ45 merosot 0,26 persen ke posisi 947,70. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

IHSG dibuka pada posisi 7.721 dan bergerak pada rentang 7.654-7.748. Merujuk data RTI, frekuensi perdagangan bursa tercatat sebanyak 1,1 juta kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 18,62 miliar lembar senilai Rp 10,75 triliun. Sebanyak 236 saham ditutup pada zona hijau.

Kemudian sebanyak 353 saham ditutup pada zona merah. Sisanya sebanyak 211 saham ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 251,63 miliar. Sepanjang 2024, investor asing borong saham Rp 31,24 triliun.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham properti melonjak 1,91 persen. Sektor saham properti catat penguatan terbesar dan sektor saham siklikal naik 0,14 persen.

Sementara itu, sektor saham energi tergelincir 0,62 persen, sektor saham basic susut 0,30 persen, dan sektor saham industri terpangkas 0,51 persen. Selain itu, sektor saham nonsiklikal turun 0,57 persen, sektor saham kesehatan merosot 0,97 persen, sektor saham keuangan turun 0,18 persen. Sektor saham teknologi terpangkas 0,04 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,57 persen dan sektor saham transportasi melemah 0,01 persen.

Sementara itu, saham BBRI terpangkas 0,96 persen ke posisi Rp 5.175 per saham. Saham BBRI dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 5.275 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 5.300 dan level terendah Rp 5.150 per saham. Totalf frekuensi perdagangan 24.680 kali dengan volume perdagangan 2.185.168 saham. Nilai transaksi Rp 1,1 triliun.

Saham BRIS terpangkas 0,38 persen ke posisi Rp 2.620 per saham. Saham BRIS dibuka stagnan di posisi Rp 2.630 per saham. Harga saham BRIS berada di level tertinggi Rp 2.660 dan terendah Rp 2.580 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.128 kali dengan volume perdagangan 338.436 saham. Nilai transaksi Rp 88,4 miliar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Saja Sentimen IHSG?

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa Asia bergerak cenderung melemah akibat ada kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS).

Pada Jumat, data ketenagakerjaan AS dirilis. Unemployment rate turun dari sebelumnya 4,3 persen menjadi 4,2 persen, di sisi lain, non farm payrolls (NFP) meningkat dari sebelumnya 89 ribu menjadi 142 ribu. Meskipun mengalami kenaikan, NFP masih di bawah perkiraan pasar yang sebesar 160 ribu.

Selain itu, data NFP di bulan sebelumnya juga direvisi dari 114 ribu menjadi 89 ribu, inilah yang membuat pasar tampak khawatir sebab revisi ini dianggap cukup dalam.

Sejauh ini, pasar menyiratkan peluang 75 persen untuk pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin, sebagian karena komentar dari Gubernur Fed Christopher Waller dan Presiden Fed New York John Williams pada Jumat, meskipun Waller tetap membuka opsi pelonggaran agresif.

Di China, inflasi tahunan meningkat dari sebelumnya 0,5 persen menjadi 0,6 persen, akan tetapi inflasi China dinilai masih dibawah ekspektasi pasar yang sebesar 0,7 persen. Pada pekan ini para pelaku pasar menantikan rilisnya data inflasi AS yang diperkirakan menurun secara tahunan dari sebelumnya 2,9 persen menjadi 2,6 persen.


Top Gainers-Losers

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham FMII melonjak 35 persen
  • Saham VOKS melonjak 34,74 persen
  • Saham KICI melonjak 33,33 persen
  • Saham MLPT melonjak 24,86 persen
  • Saham DATA melonjak 20,41 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham GEMA merosot 18,40 persen
  • Saham SNLK merosot 17,89 persen
  • Saham BINO merosot 16,67 persen
  • Saham ALKA merosot 15,97 persen
  • Saham SILO merosot 14,49 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 1 triliun
  • Saham BMRI senilai Rp 516,3 miliar
  • Saham BBNI senilai Rp 449,2 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 371,6 miliar
  • Saham BREN senilai Rp 282,9 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BSBK tercatat 25.429 kali
  • Saham AHAP tercatat 25.038 kali
  • Saham BBRI tercatat 24.670 kali
  • Saham ADRO tercatat 19.722 kali
  • Saham BTEK tercatat 18.584 kali

Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Mengutip Antara, Bursa Saham Asia pada Senin sore antara lain, indeks Nikkei melemah 175,69 poin atau 0,48 persen ke 36,215,80, indeks Hang Seng melemah 247,33 poin atau 1,42 persen ke posisi 17.196,96, indeks Shanghai melemah 29,32 poin atau 1,06 persen ke 2.736,48, dan indeks Strait Times menguat 42,06 poin atau 1,22 persen ke 3.496,53.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya