Sepatu Bata Catat Penjualan Turun 22,47%, Rugi Membengkak

PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mengumumkan kinerja hingga semester I 2024. Berikut ulasannya.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Okt 2024, 18:18 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2024, 18:18 WIB
Sepatu Bata Catat Pendapatan Turun 22,47%, Rugi Membengkak
Kinerja PT Sepatu Bata Tbk (BATA) masih lesu hingga semester I 2024. (Foto: Freepik/ pch.vector)

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja PT Sepatu Bata Tbk (BATA) masih lesu hingga semester I 2024. Produsen Sepatu bata mencatat penjualan turun dan rugi membengkak.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (6/10/2024), PT Sepatu Bata Tbk mencatat penjualan Rp 260,29 miliar hingga semester I 2024. Penjualan tersebut turun 22,47 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 335,76 miliar. Beban pokok penjualan susut 15,7 persen menjadi Rp 166,97 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 198,21 miliar.

Laba bruto Perseroan terpangkas 32,15 persen menjadi Rp 93,32 miliar hingga semester I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 137,54 miliar.

Perseroan mencatat penjualan dan pemasaran naik menjadi Rp 119,43 miliar hingga akhir Juni 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 103,16 miliar. Beban umum dan administrasi turun menjadi Rp 45,25 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 57,70 miliar. Beban restrukturisasi tercatat Rp 64,47 miliar.

Perseroan juga mencatat keuntungan pelepasan aset yang tidak lancar yang dimiliki untuk dijual sebesar Rp 27,79 miliar. Beban usaha lain-lain naik menjadi Rp 4,77 miliar hingga semester I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 244,93 juta.

Seiring hal itu, Perseroan membukukan rugi usaha Rp 120,05 miliar hingga semester I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 23,63 miliar.

Perseroan mencatat rugi periode berjalan menjadi Rp 127,43 miliar hingga semester I 2024. Rugi periode berjalan Perseroan naik sekitar 292,47 persen menjadi Rp 127,43 miliar hingga semester I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 32,47 miliar.

 

Catat Rugi

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)
Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Adapun rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 127,34 miliar hingga semester I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 32,34 miliar. Dengan demikian, rugi per saham dasar Perseroan naik menjadi Rp 97,96 hingga semester I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 24,88.

Total ekuitas Perseroan tercatat Rp 4,48 miliar hingga semester I 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 131,35 miliar. Total liabilitas naik menjadi Rp 490,57 miliar hingga akhir Juni 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 454,38 miliar. Perseroan mencatat aset Rp 495,05 miliar hingga semester I 2024 dari periode Desember 2023 sebesar Rp 585,73 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 60,84 miliar hingga 30 Juni 2024.

Kinerja Kuartal I 2024

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mengumumkan kinerja pada kuartal I 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2024. Pada periode tersebut, Sepatu Bata membukukan rugi Rp 13,86 miliar.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Selasa (4/6/2024), perseroan membukukan penjualan Rp 113,46 miliar pada kuartal I 2024. Penjualan itu turun 16,63 persen dibandingkan penjualan pada kuartal I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 136,09 miliar.

Sementara penjualan turun, beban pokok penjualan relatif sama, yakni sebesar Rp 80,36 miliar pada kuartal I 2024 dibandingkan Rp 80,59 miliar pada kuartal I 2023. Alhasil, laba kotor perseroan pada kuartal I 2024 turun menjadi Rp 33,1 miliar dari Rp 55,5 miliar pada kuartal I 2023.

Pada tiga bulan pertama tahun ini, perseroan membukukan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp 41,89 miliar serta beban umum dan administrasi Rp 22,55 miliar. Pada periode yang sama, perseroan membukukan keuntungan pelepasan aset tetap senilai Rp 28,34 miliar dan biaya usaha lainnya Rp 1,78 miliar.

 

 

Aset Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Dari rincian tersebut, perseroan berhasil menekan rugi usaha menjadi Rp 4,79 miliar pada kuartal I 2024. Adapun pada kuartal I tahun lalu, rugi usaha perseroan mencapai Rp 27,65 miliar. Pada kuartal I 2024, perseroan juga membukukan penghasilan keuangan Rp 215,14 juta dengan beban keuangan Rp 9,06 miliar.

Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan membukukan rui berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 13,86 miliar. Rugi itu menyusut dibanding rugi kuartal I 2023 yang tercatat sebesar Rp 27,15 miliar.

Aset perseroan sampai dengan Maret 2024 tercatat sebesar Rp 665,04 miliar, naik dibanding posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp 585,74 miliar. Liabilitas sampai dengan Maret 2024 naik menjadi Rp 548,18 miliar dari 545,4 miliar pada Desember 2023. Sementara ekuitas sampai dengan 31 Maret 2024 turun menjadi Rp 117,76 miliar dari Rp 131,35 miliar pada Desember 2023.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya