IHSG Terpangkas 2,9% Usai Donald Trump Menang di Pilpres AS, Investor Asing Jual Saham Rp 4,5 Triliun

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 2,91 persen menjadi 7.287,19 dari pekan lalu di posisi 7.505,25.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Nov 2024, 13:53 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2024, 13:52 WIB
IHSG Terpangkas 2,9% Usai Donald Trump Menang di Pilpres AS, Investor Asing Jual Saham Rp 4,5 Triliun
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada periode 4-8 November 2024. Koreksi IHSG didorong sentimen global dan internal. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada periode 4-8 November 2024. Koreksi IHSG didorong sentimen global dan internal.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (9/11/2024), IHSG tersungkur 2,91 persen menjadi 7.287,19 dari pekan lalu di posisi 7.505,25. Kapitalisasi pasar saham juga merosot selama sepekan. Kapitalisasi pasar turun 2,86 persen menjadi Rp 12.241 triliun dari pekan lalu Rp 12.601 triliun.

Selama sepekan, investor asing jual saham Rp 4,5 triliun. Aksi jual saham oleh investor asing ini lebih besar dari pekan lalu sebesar Rp 2,64 triliun. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 337,5 triliun.

Sementara itu, kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian saham selama sepekan mencapai 3,27 persen sebesar Rp 11.686 triliun dari Rp 11.315 triliun pada pekan lalu.

Peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa sebesar 2,87% menjadi 1,30 juta kali transaksi dari 1,27 juta kali transaksi pada pekan lalu. Kemudian peningkatan terjadi pula pada rata-rata volume transaksi harian Bursa sebesar 0,31% menjadi 21,53 miliar lembar saham dari 21,47 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

Pada pekan ini seluruh sektor saham tertekan. Sektor saham teknologi merosot 5,27 persen dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi tergelincir 1,95 persen, sektor saham basic materials terpangkas 1,32 persen dan sektor saham industri susut 1,2 persen.

Selain itu, sektor saham consumer nonsiklikal merosot 0,99 persen, sektor saham consumer siklikal terpangkas 3,49 persen dan sektor saham perawatan kesehatan terpangkas 2,56 persen.

Lalu sektor saham keuangan terperosok 2,58 persen, sektor saham properti dan real estate terpangkas 3,91 persen, sektor saham infrastruktur melemah 3,46 persen dan sektor saham transportasi dan logistik susut 3,37 persen.

 

 

Prediksi IHSG Pekan Depan

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan melintasi layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG terpangkas 2,91 persen dipengaruhi sejumlah faktor. Pertama, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). “Diperkirakan kebijakan proteksionis untuk perkembangan ekonomi domestik berimbas ke emerging market (EM) sehingga memicu ada capital outflow di IHSG,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, the Federal Reserve (the Fed) telah memangkas suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 4,75 persen.

Kedua, rilis data ekonomi Indonesia. Di mana Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia relatif melandai menjadi 4,95 persen. “Ketiga, pergerakan harga komoditas minyak yang menguat setelah OPEC mengumumkan akan menahan produksi hingga Desember 2024,” tutur dia.

Pada pekan depan, Herditya prediksi, IHSG masih rawan koreksi dengan level support 7.099 dan level resistance 7.453.

Herditya mengatakan, pihaknya prediksi IHSG masih akan dipengaruhi sejumlah hal antara lain rilis data IKK dan penjualan ritel Indonesia, serta neraca perdagangan. Kemudian, rilis data inflasi Amerika Serikat dan industri China. “Pergerakan nilai tukar rupiah dan komoditas dunia,” kata dia.

IHSG Tergelincir 0,84% pada 21-25 Oktober 2024, Investor Asing Lepas Saham Rp 3,6 Triliun

Pembukaan-Saham
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada periode 21-25 Oktober 2024. Koreksi IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (26/11/2024), IHSG susut 0,84 persen ke posisi 7.694,66 dari pekan lalu di posisi 7.760,06. Koreksi IHSG diikuti kapitalisasi pasar bursa yang terpangkas 0,61 persen menjadi Rp 12.888 triliun dari pekan lalu Rp 12.967 triliun.

Selama periode 21-25 Oktober 2024, investor, investor asing jual saham Rp 3,62 triliun. Kondisi ini berbeda dari pekan lalu yang catatkan aksi beli saham Rp 1,2 triliun. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 40,9 triliun.

Mayoritas sektor saham melemah selama sepekan. Sektor saham infrastruktur pimpin koreksi dengan turun 2,34 persen. Diikuti sektor saham perawatan kesehatan susut 1,95 persen, sektor saham properti dan real estate melemah 1,86 persen, sektor saham basic materials tergelincir 1,35 persen.

Kemudian sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 0,17 persen, sektor saham energi melemah 0,33 persen, sektor saham consumer siklikal merosot 0,37 persen.

Sementara itu, sektor saham industri naik 2,56 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,20 persen, sektor saham teknologi melesat 1,95 persen dan sektor saham transportasi dan logistic mendaki 0,96 persen.

Di sisi lain, rata-rata volume transaksi harian bursa naik 16,96 persen menjadi 27,31 miliar saham dari 23,35 miliar saham. Rata-rata nilai transaksi harian bursa menguat 9,49 persen menjadi Rp 11,96 triliun dari Rp 10,92 triliun. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa menguat 9,04 persen menjadi 1,37 juta kali transaksi dari 1,25 juta kali transaksi pada pekan lalu.

 

 

IHSG Melambung 3,18% pada 14-18 Oktober 2024, Ini Sentimennya

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan signifikan pada 14-18 Oktober 2024. Analis menilai penguatan IHSG didorong sentimen internal dan eksternal.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (19/10/2024), IHSG melonjak 3,18 persen ke level 7.760,06 pada pekan ini. Pada pekan lalu, IHSG menguat 0,33 persen ke posisi 7.520.

Kapitalisasi pasar bursa juga melambung 3,47 persen menjadi Rp 12.967 triliun dari Rp 12.532 triliun pada pekan lalu.

Peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian bursa sebesar 6,73 persen menjadi 1,26 juta kali transaksi dari 1,18 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Selain itu, rata-rata volume transaksi harian bursa meningkat 1,08 persen menjadi 23,35 miliar saham dari 23,10 miliar saham pada pekan lalu. Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa merosot 1,37 persen menjadi Rp 10,92 triliun dari Rp 11,08 triliun pada pekan sebelumnya.

Selama sepekan, investor asing membukukan aksi beli saham Rp 1,27 triliun. Kondisi ini berbeda dari sebelumnya, investor asing jual saham Rp 4,56 triliun. Sepanjang 2024, investor asing mencatatkan aksi beli Rp 44,52 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG naik 3,18 persen disertai dengan ada peningkatan volume pembelian. Ia menuturkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi IHSG. Pertama, rilis data ekonomi China yang masih menunjukkan perlambatan. Kedua, rilis data ekonomi Indonesia yang stabil dan rilis suku bunga acuan yang masih berada di 6 persen.

"Ketiga, rilis data penjualan Amerika Serikat (AS) yang sudah relatif meningkat,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya